Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat peranan perempuan dalam pencegahan paham radikalisme maupun terorisme di daerah setempat.
"Salah satu upaya pencegahan teroris yang perlu dilakukan adalah dengan penyebarluasan informasi mengenai terorisme kepada masyarakat, melalui peran perempuan sebagai agen perdamaian," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Katma F Dirun di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan saat ini perempuan tercatat sebagai pengguna media sosial terbanyak di Indonesia dan di Kalimantan Tengah sekitar 48 persen penduduk adalah perempuan, sehingga sangat strategis untuk membantu dalam upaya pencegahan.
"Maka kami harap melalui jumlah dan peran perempuan dalam menyebarluaskan informasi terkait radikalisme dan terorisme dapat dipahami oleh masyarakat luas, sehingga pencegahan bisa semakin optimal," terangnya.
Hal itu dia sampaikan di sela kegiatan Perempuan Teladan, Optimis, dan Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, yang diselenggarakan BNPT bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalteng.
Katma menambahkan, keterlibatan perempuan dalam hal ini, juga bisa diimplementasikan dengan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan positif. Seperti lomba karya tulis kreatif yang dapat memberi motivasi kepada perempuan untuk menjadi teladan, optimistis dan produktif.
"Hingga pada akhirnya menginspirasi lingkungan sosial dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa, serta sikap nasionalisme kepada Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan kesigapan tangani kekerasan pada perempuan dan anak
Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam menghadapi segala permasalahan yang ada, baik sosial, ekonomi maupun pembangunan, termasuk di antaranya radikalisme dan terorisme.
"Rapatkan dan kuatkan barisan dalam melawan paham-paham radikal yang dapat menghancurkan bangsa dan negara Indonesia," tegas Katma.
Kepala Bagian Hukum dan Humas BNPT RI Kombes Polisi Astuti Idris menyatakan, perempuan memiliki posisi sangat vital dalam keluarga, salah satunya dalam membentengi keluarga dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikal terorisme.
"Kunci penanaman karakter pada diri anak banyak bertumpu pada peran perempuan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa terorisme adalah tindak kejahatan yang merupakan tindakan yang melanggar Hak Asasi Manusia.
Dia pun mengingatkan, radikalisme dan terorisme menjadi salah satu tantangan besar bagi keamanan masyarakat dan kedaulatan bangsa Indonesia. Untuk itu diharapkan masyarakat dapat saling bersinergi untuk mencegahnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng bangun 15.529 unit rumah layak huni dalam enam tahun
Baca juga: Pemprov Kalteng antisipasi lonjakan harga bahan pokok
"Salah satu upaya pencegahan teroris yang perlu dilakukan adalah dengan penyebarluasan informasi mengenai terorisme kepada masyarakat, melalui peran perempuan sebagai agen perdamaian," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Katma F Dirun di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan saat ini perempuan tercatat sebagai pengguna media sosial terbanyak di Indonesia dan di Kalimantan Tengah sekitar 48 persen penduduk adalah perempuan, sehingga sangat strategis untuk membantu dalam upaya pencegahan.
"Maka kami harap melalui jumlah dan peran perempuan dalam menyebarluaskan informasi terkait radikalisme dan terorisme dapat dipahami oleh masyarakat luas, sehingga pencegahan bisa semakin optimal," terangnya.
Hal itu dia sampaikan di sela kegiatan Perempuan Teladan, Optimis, dan Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, yang diselenggarakan BNPT bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalteng.
Katma menambahkan, keterlibatan perempuan dalam hal ini, juga bisa diimplementasikan dengan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan positif. Seperti lomba karya tulis kreatif yang dapat memberi motivasi kepada perempuan untuk menjadi teladan, optimistis dan produktif.
"Hingga pada akhirnya menginspirasi lingkungan sosial dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa, serta sikap nasionalisme kepada Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan kesigapan tangani kekerasan pada perempuan dan anak
Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam menghadapi segala permasalahan yang ada, baik sosial, ekonomi maupun pembangunan, termasuk di antaranya radikalisme dan terorisme.
"Rapatkan dan kuatkan barisan dalam melawan paham-paham radikal yang dapat menghancurkan bangsa dan negara Indonesia," tegas Katma.
Kepala Bagian Hukum dan Humas BNPT RI Kombes Polisi Astuti Idris menyatakan, perempuan memiliki posisi sangat vital dalam keluarga, salah satunya dalam membentengi keluarga dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikal terorisme.
"Kunci penanaman karakter pada diri anak banyak bertumpu pada peran perempuan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa terorisme adalah tindak kejahatan yang merupakan tindakan yang melanggar Hak Asasi Manusia.
Dia pun mengingatkan, radikalisme dan terorisme menjadi salah satu tantangan besar bagi keamanan masyarakat dan kedaulatan bangsa Indonesia. Untuk itu diharapkan masyarakat dapat saling bersinergi untuk mencegahnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng bangun 15.529 unit rumah layak huni dalam enam tahun
Baca juga: Pemprov Kalteng antisipasi lonjakan harga bahan pokok