Pasien diabetes disarankan makan dalam porsi kecil tapi sering

Kamis, 10 November 2022 13:22 WIB

Jakarta (ANTARA) - Para penderita penyakit diabetes disarankan untuk makan dalam porsi kecil tapi frekuensinya lebih sering, kata dokter gizi Ekky M. Rahardja, MS, Sp.GK, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia.

"Tubuh (pasien diabetes) kurang bisa mendorong gula ke dalam sel, jadi lebih baik makan porsi kecil tapi sering," kata Ekky dalam webinar kesehatan, Kamis.

Porsi makan yang biasa untuk orang sehat bisa dibagi menjadi dua, dan dimakan dengan jeda tiga jam. Semua makanan yang sehat boleh dikonsumsi, asal tidak mengandung pengawet atau zat-zat tambahan lain.

Nasi sebagai sumber karbohidrat juga bukan "musuh" bila porsinya disesuaikan dan dipadukan dengan potongan sayur mayur yang mengandung karbohidrat.

"Yang paling simpel tiap kali makan, lima sendok makan nasi, tambah juga sayur seperti wortel, buncis, brokoli, jagung atau labu siam dan kukus," jelas dia.

Proses kukus tak perlu terlalu lama, cukup dua menit. Campurkan potongan sayur dengan nasi agar kadar gula darah naik perlahan setelah makan.

Baca juga: Ini alasan penderita diabetes sering merasa lapar

"Sayur boleh makan sepuasnya asal jangan pakai tambahan seperti bumbu kacang atau mayones," dia berpesan.

Bila berat badan pasien diabetes termasuk normal, pola makan yang sehat bisa terus dijaga. Namun, bila berat badan berlebih dia menyarankan untuk membatasi asupan lemak dan karbohidrat yang mudah diserap dan cepat menaikkan gula darah.

Batasi penggunaan gula, sebab asupan gula pada orang sehat pun tidak boleh terlalu banyak. Di Indonesia, ketentuan batasan asupan gula harian yang dianjurkan telah tertera dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 di mana konsumsi gula pada orang dewasa maksimal 50 gram atau empat sendok makan per hari untuk menghindari risiko penyakit seperti diabetes.

"Gula tugasnya pemanis, kalau enggak usah pemanis ya tidak usah pakai gula," ujar dia.

Bila memang ingin mengonsumsi sesuatu yang manis, upayakan konsumsi bukan saat perut sedang dalam keadaan kosong karena mudah diserap tubuh. Namun, dia tidak menyarankan pasien diabetes untuk mengonsumsi minuman manis termasuk softdrink demi kesehatan.

Setiap orang, termasuk penderita diabetes, membutuhkan semua zat gizi yang baik untuk tubuh, termasuk gizi dari buah. Untuk konsumsi buah, penyandang diabetes disarankan mengonsumsi buah setelah selesai makan. Sebagai contoh, pasien diabetes boleh makan jeruk, setelah jeda beberapa jam pasien bisa menyantap tiga butir kurma, baru setelah itu penyandang diabetes bisa menikmati enam potong buah, misalnya irisan pepaya.

Ekky mengatakan bahwa makanan sehari-hari perlu tetap diperhatikan bukan hanya untuk penyandang diabetes, melainkan juga untuk semua orang.

"Gunakan juga pemanis alami yang tanpa kalori, supaya gula darah tetap terkontrol setiap hari,” terang dia.

Baca juga: Kenali bahaya komplikasi yang bisa muncul dari diabetes

Baca juga: Tiga gejala spesifik diabetes yang harus diwaspadai

Baca juga: Sederet artis ini meninggal karena riwayat diabetes

Pewarta : Nanien Yuniar
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Warga Sampit bagikan 1.000 porsi bubur baayak di akhir Safar

05 September 2024 6:44 Wib

Atlet Anggar Kalteng tingkatkan porsi latihan hadapi PON Aceh-Sumut

09 June 2024 17:11 Wib

Cara membagi porsi makan untuk cegah diabetes

07 November 2023 12:30 Wib, 2023

Ini batas aman minum kopi setiap hari

08 January 2023 11:57 Wib, 2023

Santap camilan Natal dengan porsi kecil agar kadar gula tak melonjak

23 December 2022 11:13 Wib, 2022
Terpopuler

Ragnar Oratmangoen tekankan pentingnya konsistensi usai tekuk Saudi

Olahraga - 21 November 2024 5:31 Wib

Kedubes Arab Saudi kembali berangkatkan 50 WNI umrah gratis

Kabar Daerah - 21 November 2024 19:48 Wib

Disarpustaka Kapuas gencar sosialisasikan akreditasi perpustakaan sekolah

Kabar Daerah - 22 November 2024 15:47 Wib

Harga emas melonjak hingga capai Rp1,541 juta per gram

Bisnis - 23 November 2024 13:51 Wib

Veronica Tan sebut pentingnya mengubah paradigma pengajaran PAUD

Kabar Daerah - 24 November 2024 17:10 Wib