Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Osa Maliki mengatakan sebanyak 10 desa di tiga kecamatan mulai kembali terdampak banjir.
“Banjir disebabkan tingginya curah hujan dalam satu pekan terakhir ini sehingga daerah aliran sungai (DAS) Kahayan kembali meluap dan merendam beberapa desa di tiga kecamatan,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Jumat malam.
Luapan sungai di DAS Kahayan ini, terang Osa Maliki, merendam 10 desa di Kecamatan Banama Tingang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kecamatan Jabiren Raya.
Dijelaskannya Kecamatan Banama Tingang sebanyak enam desa terendam banjir yakni Desa Tangkahen, Desa Pahawan, Desa Hurung, Desa Ramang, Desa Hanua, dan Desa Tambak.
Kecamatan Kahayan Tengah sebanyak dua desa terdampak banjir yaitu Desa Penda Barania dan Desa Tanjung Sangalan. Kecamatan Jabiren Raya terdampak dua desa yakni Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa.
Pria yang belum lama dilantik Kalaksa BPBD ini mengungkapkan luapan air yang merendam desa-desa dengan ketinggian air yang variatif. Berdasarkan data yang dihimpun dari sejumlah personel TRC BPBD, ketinggian air mencapai 40 centimeter sampai dengan 100 centimeter pada titik yang terdalam. Bahkan ada beberapa rumah warga yang lantai rumah sudah terendam banjir.
Baca juga: Anggota DPR dorong perbanyak program peningkatan kesejahteraan nelayan Kalteng
Menurutnya, tingginya curah hujan yang signifikan terjadi sekitar lima hari lalu . Dari pantauan ke sejumlah desa ada beberapa lantai rumah warga yang sudah terendam banjir dan juga pemiliknya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dikatakan Osa Maliki, tingginya curah hujan dalam satu pekan terakhir meningkat mencapai 26 persen. Kondisi ini membuat DAS Kahayan tidak mampu lagi menampung debit air, ditambah lagi luapan air dari Sungai Rungan Kabupaten Gunung mas.
“Untuk peningkatan status, BPBD setempat masih memantau dan setiap saat melaporkan kepada pimpinan daerah untuk mendapatkan arahan dalam penanganan banjir ini,” ucap Osa Maliki.
Kepala Desa Tanjung Taruna Kecamatan Jabiren Raya Andi Irawan mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya lebih tinggi dari sebelumnya. Akibatnya, sejumlah pelayanan publik, lahan pertanian, kolam, dan aktivitas masyarakat di desa setempat ikut terganggu.
“Anak sekolah juga terpaksa diliburkan sementara. Ketinggian air di titik terdalam sudah mencapai 95 centimeter,” demikian Andi Irawan.
Baca juga: Infrastruktur Food Estate Kalteng untuk percepatan pertumbuhan multisektor
Baca juga: Sejumlah pimpinan OPD di Pemkab Pulang Pisau berganti
Baca juga: Bupati: Tagana harus miliki komitmen kuat dalam penanggulangan bencana
“Banjir disebabkan tingginya curah hujan dalam satu pekan terakhir ini sehingga daerah aliran sungai (DAS) Kahayan kembali meluap dan merendam beberapa desa di tiga kecamatan,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Jumat malam.
Luapan sungai di DAS Kahayan ini, terang Osa Maliki, merendam 10 desa di Kecamatan Banama Tingang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kecamatan Jabiren Raya.
Dijelaskannya Kecamatan Banama Tingang sebanyak enam desa terendam banjir yakni Desa Tangkahen, Desa Pahawan, Desa Hurung, Desa Ramang, Desa Hanua, dan Desa Tambak.
Kecamatan Kahayan Tengah sebanyak dua desa terdampak banjir yaitu Desa Penda Barania dan Desa Tanjung Sangalan. Kecamatan Jabiren Raya terdampak dua desa yakni Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa.
Pria yang belum lama dilantik Kalaksa BPBD ini mengungkapkan luapan air yang merendam desa-desa dengan ketinggian air yang variatif. Berdasarkan data yang dihimpun dari sejumlah personel TRC BPBD, ketinggian air mencapai 40 centimeter sampai dengan 100 centimeter pada titik yang terdalam. Bahkan ada beberapa rumah warga yang lantai rumah sudah terendam banjir.
Baca juga: Anggota DPR dorong perbanyak program peningkatan kesejahteraan nelayan Kalteng
Menurutnya, tingginya curah hujan yang signifikan terjadi sekitar lima hari lalu . Dari pantauan ke sejumlah desa ada beberapa lantai rumah warga yang sudah terendam banjir dan juga pemiliknya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dikatakan Osa Maliki, tingginya curah hujan dalam satu pekan terakhir meningkat mencapai 26 persen. Kondisi ini membuat DAS Kahayan tidak mampu lagi menampung debit air, ditambah lagi luapan air dari Sungai Rungan Kabupaten Gunung mas.
“Untuk peningkatan status, BPBD setempat masih memantau dan setiap saat melaporkan kepada pimpinan daerah untuk mendapatkan arahan dalam penanganan banjir ini,” ucap Osa Maliki.
Kepala Desa Tanjung Taruna Kecamatan Jabiren Raya Andi Irawan mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya lebih tinggi dari sebelumnya. Akibatnya, sejumlah pelayanan publik, lahan pertanian, kolam, dan aktivitas masyarakat di desa setempat ikut terganggu.
“Anak sekolah juga terpaksa diliburkan sementara. Ketinggian air di titik terdalam sudah mencapai 95 centimeter,” demikian Andi Irawan.
Baca juga: Infrastruktur Food Estate Kalteng untuk percepatan pertumbuhan multisektor
Baca juga: Sejumlah pimpinan OPD di Pemkab Pulang Pisau berganti
Baca juga: Bupati: Tagana harus miliki komitmen kuat dalam penanggulangan bencana