Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Pudjirustaty Narang bersama unsur Forkopimda menanam cabai mengawali Gerakan Penanaman Seribu Cabe (Sekuyan Lombok) yang menjadi Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dipusatkan di Kecamatan Jabiren Raya.
“Dengan melakukan berbagai upaya dengan mengoptimalkan program tanaman pekarangan seperti penanaman cabe ini bisa mengantisipasi tinggi ketersediaan stok pangan daerah,” kata Pudjirustaty di Pulang Pisau, Senin.
Dikatakan Pudjirustaty, pemerintah setempat terus berupaya mendorong langkah stabilitas harga untuk menurunkan harga bahan pangan yang mengalami tren kenaikan, terlebih menjelang akhir tahun. Kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh produksi yang tidak optimal sehingga menyebabkan terbatasnya pasokan.
“Diharapkan seluruh masyarakat khususnya kelompok tani di kabupaten setempat bisa berperan aktif melaksanakan berbagai program yang dilaksanakan pemerintah untuk menekan laju inflasi,” terang Pudjirustaty.
Menurut Pudjirustaty, saling dukung dan kerjasama antara kelompok tani dan pemerintah dalam menjalankan berbagai kebijakan menjadi poin penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan kemajuan daerah sehingga cita-cita menjadikan Kabupaten Pulang Pisau yang inovatif, maju, berkeadilan dan sejahtera dapat terwujud.
Baca juga: BKKBN-Pemkab Pulpis bersinergi percepat penurunan stunting
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Godfridson mengungkapkan dalam program Sekuyan Lombok yang dipusatkan di Kecamatan Jabiren Raya ini ada sebanyak 10.000 bibit yang disebar untuk masing-masing kecamatan.
Dikatakan Godfridson, kegiatan penanaman ini adalah kegiatan besar dalam rangka menekan inflasi karena inflasi tidak berdiri sendiri karena pandemi COVID-19 juga menjadi bagian melambatnya pergerakan ekonomi ditambah kenaikan BBM menjadi pemicu melonjaknya harga pangan.
Menurutnya, setelah gerakan ini tentu ada program-program kelanjutan lainnya. Penanaman cabai ini hanya kegiatan untuk menandai dimulainya, sementara penyemaian bibit sudah dilakukan Dinas Pertanian setempat hingga menunggu umurnya cukup untuk dipindahkan dengan jumlah bibit mencapai 20.000.
Selain itu, terang dia, ada juga bibit terong dan tomat yang masing-masing berjumlah 5.000 bibit sebagai pendamping tanaman cabai.
“Harapan kita program ini tidak bisa berjalan tanpa keterlibatan semua pihak khususnya kelompok tani yang berperan sebagai penerima, memelihara hingga memperoleh hasilnya,” demikian Godfridson.
Baca juga: Banjir di Pulang Pisau kembali ancam permukiman warga
Baca juga: Anggota DPR dorong perbanyak program peningkatan kesejahteraan nelayan Kalteng
Baca juga: Infrastruktur Food Estate Kalteng untuk percepatan pertumbuhan multisektor
“Dengan melakukan berbagai upaya dengan mengoptimalkan program tanaman pekarangan seperti penanaman cabe ini bisa mengantisipasi tinggi ketersediaan stok pangan daerah,” kata Pudjirustaty di Pulang Pisau, Senin.
Dikatakan Pudjirustaty, pemerintah setempat terus berupaya mendorong langkah stabilitas harga untuk menurunkan harga bahan pangan yang mengalami tren kenaikan, terlebih menjelang akhir tahun. Kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh produksi yang tidak optimal sehingga menyebabkan terbatasnya pasokan.
“Diharapkan seluruh masyarakat khususnya kelompok tani di kabupaten setempat bisa berperan aktif melaksanakan berbagai program yang dilaksanakan pemerintah untuk menekan laju inflasi,” terang Pudjirustaty.
Menurut Pudjirustaty, saling dukung dan kerjasama antara kelompok tani dan pemerintah dalam menjalankan berbagai kebijakan menjadi poin penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan kemajuan daerah sehingga cita-cita menjadikan Kabupaten Pulang Pisau yang inovatif, maju, berkeadilan dan sejahtera dapat terwujud.
Baca juga: BKKBN-Pemkab Pulpis bersinergi percepat penurunan stunting
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Godfridson mengungkapkan dalam program Sekuyan Lombok yang dipusatkan di Kecamatan Jabiren Raya ini ada sebanyak 10.000 bibit yang disebar untuk masing-masing kecamatan.
Dikatakan Godfridson, kegiatan penanaman ini adalah kegiatan besar dalam rangka menekan inflasi karena inflasi tidak berdiri sendiri karena pandemi COVID-19 juga menjadi bagian melambatnya pergerakan ekonomi ditambah kenaikan BBM menjadi pemicu melonjaknya harga pangan.
Menurutnya, setelah gerakan ini tentu ada program-program kelanjutan lainnya. Penanaman cabai ini hanya kegiatan untuk menandai dimulainya, sementara penyemaian bibit sudah dilakukan Dinas Pertanian setempat hingga menunggu umurnya cukup untuk dipindahkan dengan jumlah bibit mencapai 20.000.
Selain itu, terang dia, ada juga bibit terong dan tomat yang masing-masing berjumlah 5.000 bibit sebagai pendamping tanaman cabai.
“Harapan kita program ini tidak bisa berjalan tanpa keterlibatan semua pihak khususnya kelompok tani yang berperan sebagai penerima, memelihara hingga memperoleh hasilnya,” demikian Godfridson.
Baca juga: Banjir di Pulang Pisau kembali ancam permukiman warga
Baca juga: Anggota DPR dorong perbanyak program peningkatan kesejahteraan nelayan Kalteng
Baca juga: Infrastruktur Food Estate Kalteng untuk percepatan pertumbuhan multisektor