Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat mewaspadai potensi naiknya debit air di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi penyebab terjadinya bencana banjir kiriman.
"Waspada potensi naiknya debit air di pemukiman sekitar bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan. Apalagi saat ini sejumlah wilayah kita telah mengalami banjir," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Sabtu.
Dari hasil pemantauan tim, BPBD "Kota Cantik" mencatat pada Sabtu (26/11) Tinggi Muka Air (TMA) DAS Kahayan lebih tinggi 50 centimeter dari batas normal, TMA DAS Rungan juga lebih tinggi 50 centimeter dari batas normal, sedangkan TMA DAS Sabangau masih normal.
Dampaknya dari 30 kelurahan yang ada, 17 kelurahan diantaranya terdampak banjir dengan total warga terdampak sebanyak 29.695 orang terdiri dari 8.033 kepala keluarga (KK).
Dari seluruh wilayah kelurahan terdampak banjir itu, juga tercatat 6.911 rumah terdampak banjir kiriman luapan sungai yang melintasi wilayah Kota Palangka Raya itu.
Baca juga: Lapas Sukamara kembangkan pertanian jagung dan cabai dukung ketahanan pangan
Selain itu, BPBD Palangka Raya juga mencatat 66 warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang telah disiapkan pemerintah. Sementara warga lainnya memilih bertahan di rumah ataupun pindah ke rumah kerabat dekat.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan, bagi warga terdampak banjir yang tidak punya tempat untuk ditinggali sementara, Pemkot Palangka Raya juga telah menyediakan posko pengungsian.
"Di posko itu lengkap dengan fasilitas dapur umum dan fasilitas pelayanan kesehatan serta akan ada petugas yang siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan," kata Fairid.
Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah menerapkan daerah setempat masuk kategori status tanggap banjir sehingga berbagai upaya penanganan bagi warga terdampak banjir akan terus dilakukan secara intensif.
Apalagi, lanjut dia, berdasar informasi BMKG sampai awal tahun depan hujan masih berpotensi mengguyur sejumlah wilayah Kalteng termasuk Kabupaten Gunung Mas dan Kota Palangka Raya. Kabupaten Gunung Mas merupakan daerah yang menjadi hulu sungai yang alirannya melintasi wilayah Kota Palangka Raya.
Baca juga: Disperindag laksanakan operasi pasar kendalikan inflasi di Palangka Raya
Baca juga: PWI Kalteng masuk tiga besar peraihan medali di Porwanas 2022
Baca juga: Hadapi era digital, Pemkot Palangka Raya tingkatkan kompetensi guru
"Waspada potensi naiknya debit air di pemukiman sekitar bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan. Apalagi saat ini sejumlah wilayah kita telah mengalami banjir," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Sabtu.
Dari hasil pemantauan tim, BPBD "Kota Cantik" mencatat pada Sabtu (26/11) Tinggi Muka Air (TMA) DAS Kahayan lebih tinggi 50 centimeter dari batas normal, TMA DAS Rungan juga lebih tinggi 50 centimeter dari batas normal, sedangkan TMA DAS Sabangau masih normal.
Dampaknya dari 30 kelurahan yang ada, 17 kelurahan diantaranya terdampak banjir dengan total warga terdampak sebanyak 29.695 orang terdiri dari 8.033 kepala keluarga (KK).
Dari seluruh wilayah kelurahan terdampak banjir itu, juga tercatat 6.911 rumah terdampak banjir kiriman luapan sungai yang melintasi wilayah Kota Palangka Raya itu.
Baca juga: Lapas Sukamara kembangkan pertanian jagung dan cabai dukung ketahanan pangan
Selain itu, BPBD Palangka Raya juga mencatat 66 warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang telah disiapkan pemerintah. Sementara warga lainnya memilih bertahan di rumah ataupun pindah ke rumah kerabat dekat.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan, bagi warga terdampak banjir yang tidak punya tempat untuk ditinggali sementara, Pemkot Palangka Raya juga telah menyediakan posko pengungsian.
"Di posko itu lengkap dengan fasilitas dapur umum dan fasilitas pelayanan kesehatan serta akan ada petugas yang siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan," kata Fairid.
Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah menerapkan daerah setempat masuk kategori status tanggap banjir sehingga berbagai upaya penanganan bagi warga terdampak banjir akan terus dilakukan secara intensif.
Apalagi, lanjut dia, berdasar informasi BMKG sampai awal tahun depan hujan masih berpotensi mengguyur sejumlah wilayah Kalteng termasuk Kabupaten Gunung Mas dan Kota Palangka Raya. Kabupaten Gunung Mas merupakan daerah yang menjadi hulu sungai yang alirannya melintasi wilayah Kota Palangka Raya.
Baca juga: Disperindag laksanakan operasi pasar kendalikan inflasi di Palangka Raya
Baca juga: PWI Kalteng masuk tiga besar peraihan medali di Porwanas 2022
Baca juga: Hadapi era digital, Pemkot Palangka Raya tingkatkan kompetensi guru