Jakarta (ANTARA) - Komponen wiper pada mobil berperan penting untuk menjaga visibilitas pengemudi tetap jelas, terutama di musim hujan.
Sayangnya, komponen berbahan karet itu kerap disepelekan atau jarang mendapatkan perawatan dari pemilik mobil. Padahal, jika wiper dipaksa bekerja dalam kondisi rusak, bisa menyebabkan lecet pada kaca dan berpotensi menimbulkan kecelakaan karena pandangan pengemudi terganggu.
“Salah satu komponen penting di musim hujan yang kerap terlupakan adalah wiper. Begitu wiperbermasalah, AutoFamily tidak dapat mengemudi dengan aman dan nyaman," kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000 dalam siaran resmi, Minggu.
"Dampak buruk lainnya adalah kaca mobil baret yang sulit dihilangkan," kata dia.
Ia kemudian menjelaskan empat tanda wiper mobil mengalami kerusakan, berikut ulasannya:
Tidak optimal menyeka air
Penyeka kaca yang kondisinya masih bagus akan bekerja optimal dalam membersihkan air. Namun, wiper yang rusak tidak akan sanggup menyeka air dengan baik, terutama ketika hujan deras.
Kerusakan umumnya terjadi pada bilah pemegang karet wiper yang lemah pegasnya sehingga wipergagal mengikuti kontur kaca saat bekerja dan meninggalkan jejak air.
Suara wiper berisik
Wiper yang kondisinya masih bagus ditandai oleh karet yang masih lentur dan tidak keras. Seiring waktu dan pemakaian, karet wiper akan semakin kaku dan kehilangan fleksibilitas.
Biasanya, karet wiper yang sudah mengeras akan menimbulkan bunyi berisik atau berdecit saat terjadi gesekan dengan kaca mobil.
Garis air di kaca
Karena sudah tidak lentur, akan muncul banyak garis-garis air pada kaca ketika wiper bekerja. Selain membuat sapuan air kurang maksimal, garis air juga akan mengakibatkan baret pada kaca mobil yang akan menghalangi pandangan keluar.
Jika didiamkan, baret akan semakin parah dan membuat kaca mobil rusak.
Gerakan wiper tak lancar
Jika karet dalam kondisi masih bagus, gerakannya akan terasa lancar. Tapi ketika karet sudah keras, maka saat wiper dinyalakan gerakannya saat menyapu air bakal tersendat-sendat. Bahkan dapat membuat bilah wiper patah akibat terlalu sulit bergerak.
Sama dengan ciri-ciri lainnya, sapuan wiper tidak akan maksimal sehingga mengganggu pandangan dan membuat kaca mobil rusak kalau didiamkan.
Sayangnya, komponen berbahan karet itu kerap disepelekan atau jarang mendapatkan perawatan dari pemilik mobil. Padahal, jika wiper dipaksa bekerja dalam kondisi rusak, bisa menyebabkan lecet pada kaca dan berpotensi menimbulkan kecelakaan karena pandangan pengemudi terganggu.
“Salah satu komponen penting di musim hujan yang kerap terlupakan adalah wiper. Begitu wiperbermasalah, AutoFamily tidak dapat mengemudi dengan aman dan nyaman," kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000 dalam siaran resmi, Minggu.
"Dampak buruk lainnya adalah kaca mobil baret yang sulit dihilangkan," kata dia.
Ia kemudian menjelaskan empat tanda wiper mobil mengalami kerusakan, berikut ulasannya:
Tidak optimal menyeka air
Penyeka kaca yang kondisinya masih bagus akan bekerja optimal dalam membersihkan air. Namun, wiper yang rusak tidak akan sanggup menyeka air dengan baik, terutama ketika hujan deras.
Kerusakan umumnya terjadi pada bilah pemegang karet wiper yang lemah pegasnya sehingga wipergagal mengikuti kontur kaca saat bekerja dan meninggalkan jejak air.
Suara wiper berisik
Wiper yang kondisinya masih bagus ditandai oleh karet yang masih lentur dan tidak keras. Seiring waktu dan pemakaian, karet wiper akan semakin kaku dan kehilangan fleksibilitas.
Biasanya, karet wiper yang sudah mengeras akan menimbulkan bunyi berisik atau berdecit saat terjadi gesekan dengan kaca mobil.
Garis air di kaca
Karena sudah tidak lentur, akan muncul banyak garis-garis air pada kaca ketika wiper bekerja. Selain membuat sapuan air kurang maksimal, garis air juga akan mengakibatkan baret pada kaca mobil yang akan menghalangi pandangan keluar.
Jika didiamkan, baret akan semakin parah dan membuat kaca mobil rusak.
Gerakan wiper tak lancar
Jika karet dalam kondisi masih bagus, gerakannya akan terasa lancar. Tapi ketika karet sudah keras, maka saat wiper dinyalakan gerakannya saat menyapu air bakal tersendat-sendat. Bahkan dapat membuat bilah wiper patah akibat terlalu sulit bergerak.
Sama dengan ciri-ciri lainnya, sapuan wiper tidak akan maksimal sehingga mengganggu pandangan dan membuat kaca mobil rusak kalau didiamkan.