Palangka Raya (ANTARA) - Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah melakukan kaji banding ke desa adat serta lembaga adat/kebudayaan di Provinsi Bali, dengan tujuan menggali informasi dan aturan terkait tata kelola, pengembangan serta pemberdayaan Lembaga Adat-Keadatan Bali serta peraturan daerah terkait.
Ketua tim rombongan kaji banding DAD Kalteng Walter S Penyang di Palanga Raya, Minggu, mengatakan terkait pelaksanaan kegiatan kaji banding ke Bali ini, dalam rangka mengkaji dan mempelajari hal implementasi adat, budaya dalam penataan pengelolaan lembaga adat budaya.
"Tentunya berdasarkan ketentuan peraturan daerah yang bersangkutan," kata Walter.
Walter menuturkan, Bali menjadi tujuan karena Pulau Dewata memiliki keunggulan dalam penataan dan pengelolaan adat, seni budaya, dan pariwisata.
Bahkan diketahui Bali sangat kuat aturan adat dan budayanya. Bahkan adat, seni dan budaya di provinsi tersebut begitu lestari dan berdaya dalam kehidupan masyarakatnya.
"Sehingga menjadi salah satu ikon pariwisata yang diunggulkan dan menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Keberdayaan itu tidak lepas dari peran strategis lembaga adat, sebagai unsur pelaksana utamanya sebagai perpanjangan tangan pemerintah," ucapnya.
DAD Kalteng juga ingin nantinya ada peluang kerja sama dalam pengembangan kapasitas sumberdaya adat, seni budaya dan pariwisata berdimensi kearifan budaya lokal, antara DAD Kalteng dengan Majelis Desa Adat (MDA) Majelis Tinggi Pengembangan dan Pembinaan Kebudayaan (LISTIBIYA) Bali.
"Tujuan kita juga mencari peluang kerja sama dalam kegiatan adat dan keadatan itu sendiri, dalam dimensi penguatan adat budaya dan kemajuan kebudayaan serta pariwisata," bebernya.
Baca juga: DAD Kalteng berkomitmen jaga kamtibmas daerah jelang tahun politik
Pada kaji banding tersebut, DAD Kalteng akan berkunjung ke Majelis Desa Adat (MDA) Bali dan Majelis Tinggi Pengembangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibiya) Bali. Kegiatan Kaji banding tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni tanggal 5-6 Desember 2022.
Kegiatan kaji banding ini melibatkan unsur-unsur perwakilan lintas biro DAD Kalteng, utamanya yang berhubungan dengan pertahanan keamanan adat, biro seni budaya, biro pariwisata, ekonomi kreatif, UMKM, koperasi dan wirausaha. Selain itu, juga biro pelatihan dan pendidikan DAD Kalteng dalam rangka pengembangan pusat kajian budaya, yang berdimensi adat dan keadatan.
Sementara itu, Ketua Umum DAD Kalteng Agustiar Sabran berharap, kaji banding DAD Kalteng ke Provinsi Bali, dapat dilaksanakan secara maksimal untuk menggali dan mempelajari tata pengelolaan lembaga adat.
"Kami berharap kaji banding ini dapat bermanfaat untuk penataan dan pengembangan seni budaya, adat dan pariwisata di Kalteng," ujar Agustiar Sabran.
Baca juga: Agustiar Sabran ingatkan pengurus DAD Kalteng terus bersinergi majukan Dayak
Baca juga: Ketua DAD Kalteng turut menyaksikan pembukaan portal adat di depan gerbang PT Tapian
Ketua tim rombongan kaji banding DAD Kalteng Walter S Penyang di Palanga Raya, Minggu, mengatakan terkait pelaksanaan kegiatan kaji banding ke Bali ini, dalam rangka mengkaji dan mempelajari hal implementasi adat, budaya dalam penataan pengelolaan lembaga adat budaya.
"Tentunya berdasarkan ketentuan peraturan daerah yang bersangkutan," kata Walter.
Walter menuturkan, Bali menjadi tujuan karena Pulau Dewata memiliki keunggulan dalam penataan dan pengelolaan adat, seni budaya, dan pariwisata.
Bahkan diketahui Bali sangat kuat aturan adat dan budayanya. Bahkan adat, seni dan budaya di provinsi tersebut begitu lestari dan berdaya dalam kehidupan masyarakatnya.
"Sehingga menjadi salah satu ikon pariwisata yang diunggulkan dan menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Keberdayaan itu tidak lepas dari peran strategis lembaga adat, sebagai unsur pelaksana utamanya sebagai perpanjangan tangan pemerintah," ucapnya.
DAD Kalteng juga ingin nantinya ada peluang kerja sama dalam pengembangan kapasitas sumberdaya adat, seni budaya dan pariwisata berdimensi kearifan budaya lokal, antara DAD Kalteng dengan Majelis Desa Adat (MDA) Majelis Tinggi Pengembangan dan Pembinaan Kebudayaan (LISTIBIYA) Bali.
"Tujuan kita juga mencari peluang kerja sama dalam kegiatan adat dan keadatan itu sendiri, dalam dimensi penguatan adat budaya dan kemajuan kebudayaan serta pariwisata," bebernya.
Baca juga: DAD Kalteng berkomitmen jaga kamtibmas daerah jelang tahun politik
Pada kaji banding tersebut, DAD Kalteng akan berkunjung ke Majelis Desa Adat (MDA) Bali dan Majelis Tinggi Pengembangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibiya) Bali. Kegiatan Kaji banding tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni tanggal 5-6 Desember 2022.
Kegiatan kaji banding ini melibatkan unsur-unsur perwakilan lintas biro DAD Kalteng, utamanya yang berhubungan dengan pertahanan keamanan adat, biro seni budaya, biro pariwisata, ekonomi kreatif, UMKM, koperasi dan wirausaha. Selain itu, juga biro pelatihan dan pendidikan DAD Kalteng dalam rangka pengembangan pusat kajian budaya, yang berdimensi adat dan keadatan.
Sementara itu, Ketua Umum DAD Kalteng Agustiar Sabran berharap, kaji banding DAD Kalteng ke Provinsi Bali, dapat dilaksanakan secara maksimal untuk menggali dan mempelajari tata pengelolaan lembaga adat.
"Kami berharap kaji banding ini dapat bermanfaat untuk penataan dan pengembangan seni budaya, adat dan pariwisata di Kalteng," ujar Agustiar Sabran.
Baca juga: Agustiar Sabran ingatkan pengurus DAD Kalteng terus bersinergi majukan Dayak
Baca juga: Ketua DAD Kalteng turut menyaksikan pembukaan portal adat di depan gerbang PT Tapian