Rokok elektrik tak sebabkan gangguan pertahanan gusi?

Rabu, 7 Desember 2022 16:41 WIB

Jakarta (ANTARA) - Penggunaan produk tembakau alternatif, salah satunya rokok elektrik atau vape, ternyata tidak menyebabkan gangguan pertahanan gusi.

Berdasarkan hasil kajian klinis "Respon Gusi Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan (Gingivitas Experimental)" yang dilakukan akademisi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung, yakni Amaliya, Agus Susanto, dan Jimmy Gunawan disebutkan bahwa pengguna vape memperlihatkan fungsi pertahanan gusi yang normal terhadap bakteri plak gigi dibandingkan pada perokok yang tidak beralih.

Baca juga: Riset: Nikotin tak sebabkan gangguan pertahanan gusi terhadap bakteri

Amaliya, anggota tim peneliti pada Rabu menjelaskan bahwa penelitian itu melibatkan 15 responden berusia 18-55 tahun yang dibagi ke dalam tiga kelompok dengan distribusi gender tidak merata.

Kelompok pertama adalah perokok dengan masa konsumsi rokok minimal satu tahun. Kelompok kedua adalah pengguna vape yang telah beralih dari rokok dengan masa penggunaan vape minimal satu tahun. Adapun kelompok terakhir adalah non-perokok atau bukan pengguna produk tembakau yang dijadikan sebagai acuan hasil penelitian.

"Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengguna vape yang telah beralih dari merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi yang dibuktikan dengan fungsi pertahanan gusi yang sama seperti yang dialami non-perokok. Artinya, (setelah beralih) kondisi pertahanan gusinya kembali normal,” kata Amaliya.

Amaliya melanjutkan peradangan gusi merupakan mekanisme pertahanan dalam merespon plak bakteri yang menempel di permukaan gigi.

Baca juga: Asosiasi sebut tembakau alternatif perlu regulasi berbasis profil risiko

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan (preliminary study) tersebut menunjukkan bahwa pertahanan gusi pengguna vape hampir menyerupai kondisi gusi pada bukan perokok dan nikotin juga tidak terbukti sebagai penyebab utama penyempitan pembuluh darah pada gusi.

Nikotin, kata Amaliya, selama ini dianggap sebagai penyebab gangguan pertahanan gusi yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah.

Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna vape dengan cairan e-liquid yang mengandung nikotin tidak memperlihatkan gangguan pertahanan gusi.

“Berarti, ada kandungan lain dari rokok, selain nikotin, yang menyebabkan peradangan itu tidak terlihat. Jadi perlu ada penelitian lebih lanjut,” tegas Amaliya.

Baca juga: China larang penjualan rokok elektrik dengan rasa buah

Dengan temuan ini, Amaliya berharap semakin banyak riset ilmiah dari dalam negeri yang meneliti profil risiko dari vape dan produk tembakau alternatif lainnya secara komprehensif.

“Memang masih sangat terbatas, penelitian produk tembakau alternatif di Indonesia. Saya berharap pemerintah atau institusi yang berwenang mendukung penelitian dan kajian lebih lanjut dari produk alternatif tembakau ini agar menjadi jelas bagaimana profil risiko dan dampak penggunaannya,” ujarnya.

Hasil dari kajian tersebut nantinya pun dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang akurat, mengingat masih opini dan informasi keliru terhadap produk tembakau alternatif masih berkembang di publik.

Menurut Amaliya, akademisi dan peneliti memiliki peranan penting untuk menyebarkan informasi yang berlandaskan hasil riset kepada masyarakat luas. “Diseminasi dan sosialisasi hasil kajian dapat dilakukan secara masif melalui jurnal terakreditasi, media sosial, dan artikel opini,” ungkapnya.

Baca juga: Produk alternatif dinilai mampu perbaiki kualitas hidup perokok dewasa

Baca juga: Cara konsumsi tembakau bisa pengaruhi profil risiko penggunanya

Baca juga: Otoritas China tindak keras penjualan rokok elektrik pada anak-anak

Pewarta : Alviansyah Pasaribu
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Industri tembakau alternatif pertanyakan aturan kebijakan kemasan polos tanpa merek

12 September 2024 15:41 Wib

Sedan elektrik Mercedes meledak di area parkir

05 August 2024 9:06 Wib

Suzuki kenalkan mobil listrik konsep di GIIAS 2024

17 July 2024 17:33 Wib

IMOTO kenalkan sepeda motor elektrik pertamanya di Indonesia

16 July 2024 14:59 Wib

BMW lakukan uji coba kendaraan elektrik generasi terbaru

10 July 2024 17:01 Wib
Terpopuler

Tinjau TPA, DPRD Kotim dapati kekurangan sarpras jadi kendala

DPRD Kotawaringin Timur - 08 November 2024 6:30 Wib

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 12 November 2024 15:04 Wib

Timnas MLBB putra Indonesia menang atas Guam di IESF WEC 2024

Olahraga - 13 November 2024 8:39 Wib