Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalimantan Tengah Shalahuddin menyatakan bahwa pembangunan rumah sakit kelas B di Desa Pembuang Hulu, Kabupaten Seruyan, rencananya akan memiliki tiga bangunan yang terintegrasi dengan luas total lantai bangunan mencapai 32.184 m².
Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) yang pengerjaannya dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak pada tahun anggaran 2022-2024 sebesar Rp189,1 miliar itu nantinya akan diisi tempat tidur sebanyak 267 unit, kata Shalahuddin usai acara pemancangan tiang pertama pembangunan RS Kelas B melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Senin.
"Untuk bangunan gedung-gedung RS kelas B ini memiliki fungsi instalasi rawat inap VVIP, VIP dan umum, ruang MEP, ruang isolasi, kantor IT, hemodialisa, CSSD, AHU, ruang bedah, ruang persalinan, poli, radiologi, laboratorium medik, rekam medik dan lainnya," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, RS Kelas B yang diperuntukkan dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Kalteng ini, • tersedia juga ICU, ICCU, PICU, HCU dan IGD, Ruang Jenazah, IPSRS, Laundry, dan Gizi. Termasuk dilengkapi dengan IPAL, Power House, GWT dan bangunan pelengkap lainnya. Bahkan direncanakan pula dibangun sarana prasarana penunjang termasuk rumah-rumah tenaga medis.
"Pekerjaan fisik atau konstruksi dilaksanakan selama dua tahun anggaran yaitu 2022-2023, dan pembayaran dilakukan tiga tahun anggaran yaitu 2022-2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp189,1 miliar," beber Shalahuddin.
Dia pun berharap setelah dilakukannya pemancangan tiang pertama pembangunan RS kelas B ini, mendapat dukungan semua pihak, khususnya masyarakat di Kecamatan Hanau dan sekitarnya, agar pembangunan RSUD Wilayah Barat ini dapat terlaksana dengan baik dan berjalan lancar.
"Nantinya RSUD ini akan menjadi rujukan bagi lima kabupaten, yakni Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, dan Seruyan. Jadi, mari sama-sama kita dukung pembangunannya agar selesai tepat waktu dan tak ada kendala," demikian Shalahuddin.
Baca juga: Pemprov bangun RSUD Kelas B optimalkan layanan kesehatan wilayah barat Kalteng
Sebelumnya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan bahwa pembangunan RSUD regional wilayah barat ini, sebagai bentuk keseriusan pemerintah provinsi dalam mendukung sistem rujukan kesehatan yang efektif, efisien, dan berkesinambungan. Termasuk sebagai bentuk komitmen Pemprov Kalteng dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima, agar bisa dinikmati seluruh masyarakat, tanpa ada kecuali, termasuk yang tidak mampu.
Selain itu pembangunan RSUD Kelas B di wilayah Barat Kalteng merupakan salah satu upaya pengembangan kawasan untuk bersama-sama membangun daerah khususnya mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan.
"Kita belajar saat pandemi COVID-19 melanda, dimana kebutuhan penanganan kesehatan sangatlah tinggi dan rujukan terpusat di Palangka Raya. Untuk itu perlu pemerataan dan peningkatan fasilitas pelayanan untuk masyarakat, salah satunya adalah dengan membangun RSUD ini," kata Sugianto.
Baca juga: Pastikan arus mudik Nataru lancar, PUPR Kalteng siagakan 21 posko dan alat berat
Baca juga: Terjadi kerusakan, PUPR Kalteng langsung perbaiki jalan penghubung Kotim-Seruyan
Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) yang pengerjaannya dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak pada tahun anggaran 2022-2024 sebesar Rp189,1 miliar itu nantinya akan diisi tempat tidur sebanyak 267 unit, kata Shalahuddin usai acara pemancangan tiang pertama pembangunan RS Kelas B melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Senin.
"Untuk bangunan gedung-gedung RS kelas B ini memiliki fungsi instalasi rawat inap VVIP, VIP dan umum, ruang MEP, ruang isolasi, kantor IT, hemodialisa, CSSD, AHU, ruang bedah, ruang persalinan, poli, radiologi, laboratorium medik, rekam medik dan lainnya," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, RS Kelas B yang diperuntukkan dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Kalteng ini, • tersedia juga ICU, ICCU, PICU, HCU dan IGD, Ruang Jenazah, IPSRS, Laundry, dan Gizi. Termasuk dilengkapi dengan IPAL, Power House, GWT dan bangunan pelengkap lainnya. Bahkan direncanakan pula dibangun sarana prasarana penunjang termasuk rumah-rumah tenaga medis.
"Pekerjaan fisik atau konstruksi dilaksanakan selama dua tahun anggaran yaitu 2022-2023, dan pembayaran dilakukan tiga tahun anggaran yaitu 2022-2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp189,1 miliar," beber Shalahuddin.
Dia pun berharap setelah dilakukannya pemancangan tiang pertama pembangunan RS kelas B ini, mendapat dukungan semua pihak, khususnya masyarakat di Kecamatan Hanau dan sekitarnya, agar pembangunan RSUD Wilayah Barat ini dapat terlaksana dengan baik dan berjalan lancar.
"Nantinya RSUD ini akan menjadi rujukan bagi lima kabupaten, yakni Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, dan Seruyan. Jadi, mari sama-sama kita dukung pembangunannya agar selesai tepat waktu dan tak ada kendala," demikian Shalahuddin.
Baca juga: Pemprov bangun RSUD Kelas B optimalkan layanan kesehatan wilayah barat Kalteng
Sebelumnya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan bahwa pembangunan RSUD regional wilayah barat ini, sebagai bentuk keseriusan pemerintah provinsi dalam mendukung sistem rujukan kesehatan yang efektif, efisien, dan berkesinambungan. Termasuk sebagai bentuk komitmen Pemprov Kalteng dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima, agar bisa dinikmati seluruh masyarakat, tanpa ada kecuali, termasuk yang tidak mampu.
Selain itu pembangunan RSUD Kelas B di wilayah Barat Kalteng merupakan salah satu upaya pengembangan kawasan untuk bersama-sama membangun daerah khususnya mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan.
"Kita belajar saat pandemi COVID-19 melanda, dimana kebutuhan penanganan kesehatan sangatlah tinggi dan rujukan terpusat di Palangka Raya. Untuk itu perlu pemerataan dan peningkatan fasilitas pelayanan untuk masyarakat, salah satunya adalah dengan membangun RSUD ini," kata Sugianto.
Baca juga: Pastikan arus mudik Nataru lancar, PUPR Kalteng siagakan 21 posko dan alat berat
Baca juga: Terjadi kerusakan, PUPR Kalteng langsung perbaiki jalan penghubung Kotim-Seruyan