Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menyebutkan, 11 terduga teroris yang ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di wilayah Sumatera merupakan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
“Densus Antiteror Polri menangkap 11 orang pelaku tindak pidana dari jaringan terorisme Jamaah Islamiyah di Kota Medan dan Tebing Tinggi Sumatera Utara,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, penangkapan itu dilakukan pada Jumat (16/12) lalu, oleh Tim Densus 88 Antiteror Kasatwil Sumatera Utara bersama jajaran Polda Sumatera Utara. Kesebelas terduga memiliki peran berbeda-beda, ada yang sebagai bendahara lembaga keuangan JI, membantu menyembunyikan buronan JI, serta anggota bagian fatwa.
Kesebelas pelaku tersebut, adalah HRF, IS alias O, N alias B alias pak Bill, MS, J, W, dan S. Kemudian S alias UA, RT, RG dan A.
“Saat ini terhadap seluruh pelaku sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Densus guna pengembangan penyidikan lanjutan,” kata Ramadhan.
Adapun peran-peran para pelaku, Ramadhan merincikan, HRF berperan sebagai admin Syam Organizer (SO) Sumatera Utara dan Ketua SO Sumut pada 2018 sampai dengan 2020.
Syam Organizer merupakan yayasan amal atau lembaga keuangan dari jaringan teroris JI yang awal 2022 lalu berhasil diungkap oleh Tim Densus 88 Antiteror dengan menangkap sejumlah pengurusnya di beberapa wilayah di Indonesia.
Pelaku IS alias O sebagai even organizer Al Jabali pada saat melarikan diri ke Banda Aceh. Lalu, N alias B alais Pak Bill, sebagai “murobbi” Akademi Kader (Adira) Bukhori JI angkatan lima tahun 2015.
“IS juga berperan sebagai Propam dan kemanan Adira 2016 dan tahun 2018,” katanya.
Selanjutnya, MS selaku mantan bendahara Adira kelompok JI, J sebagai Qoid T3 (Taqlim, tarbiyah, dan Tahmizi) wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). W merupakan anggota Toliyah dan pelindung atau tim pengaman para pelarian JI Sumatera Utara sejak tahun 2013 dan sebagai pelatih navigasi darat.
S sebagai anggota kelompok JI Sumatera Utara, panitia pembangunan Pondok Tahfiz Ibn Zauzi dan menjadi Ketua ABA (Lembaga Amil Zakat Abdurahmman Bin Auf), S alias UA alias Ashorullah adalah Ketua Korda JI Tanjung Balai dan berdasarkan struktur wilayah Sumatera Bagian Utara menjabat sebagai bagian fatwa.
RT sebagai anggota Toliyah Sumatera Utara dan pelatih navigasi darat, RG sebagai bendahara Kowilah 2021 dan A merupakan anggota JI sekaligus sebagai bendahara Yayasan At Taubah.
“Densus Antiteror Polri menangkap 11 orang pelaku tindak pidana dari jaringan terorisme Jamaah Islamiyah di Kota Medan dan Tebing Tinggi Sumatera Utara,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, penangkapan itu dilakukan pada Jumat (16/12) lalu, oleh Tim Densus 88 Antiteror Kasatwil Sumatera Utara bersama jajaran Polda Sumatera Utara. Kesebelas terduga memiliki peran berbeda-beda, ada yang sebagai bendahara lembaga keuangan JI, membantu menyembunyikan buronan JI, serta anggota bagian fatwa.
Kesebelas pelaku tersebut, adalah HRF, IS alias O, N alias B alias pak Bill, MS, J, W, dan S. Kemudian S alias UA, RT, RG dan A.
“Saat ini terhadap seluruh pelaku sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Densus guna pengembangan penyidikan lanjutan,” kata Ramadhan.
Adapun peran-peran para pelaku, Ramadhan merincikan, HRF berperan sebagai admin Syam Organizer (SO) Sumatera Utara dan Ketua SO Sumut pada 2018 sampai dengan 2020.
Syam Organizer merupakan yayasan amal atau lembaga keuangan dari jaringan teroris JI yang awal 2022 lalu berhasil diungkap oleh Tim Densus 88 Antiteror dengan menangkap sejumlah pengurusnya di beberapa wilayah di Indonesia.
Pelaku IS alias O sebagai even organizer Al Jabali pada saat melarikan diri ke Banda Aceh. Lalu, N alias B alais Pak Bill, sebagai “murobbi” Akademi Kader (Adira) Bukhori JI angkatan lima tahun 2015.
“IS juga berperan sebagai Propam dan kemanan Adira 2016 dan tahun 2018,” katanya.
Selanjutnya, MS selaku mantan bendahara Adira kelompok JI, J sebagai Qoid T3 (Taqlim, tarbiyah, dan Tahmizi) wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). W merupakan anggota Toliyah dan pelindung atau tim pengaman para pelarian JI Sumatera Utara sejak tahun 2013 dan sebagai pelatih navigasi darat.
S sebagai anggota kelompok JI Sumatera Utara, panitia pembangunan Pondok Tahfiz Ibn Zauzi dan menjadi Ketua ABA (Lembaga Amil Zakat Abdurahmman Bin Auf), S alias UA alias Ashorullah adalah Ketua Korda JI Tanjung Balai dan berdasarkan struktur wilayah Sumatera Bagian Utara menjabat sebagai bagian fatwa.
RT sebagai anggota Toliyah Sumatera Utara dan pelatih navigasi darat, RG sebagai bendahara Kowilah 2021 dan A merupakan anggota JI sekaligus sebagai bendahara Yayasan At Taubah.