Niigata, Jepang (ANTARA) - Salju lebat yang turun dari Senin hingga Selasa di kota-kota pesisir barat laut Tokyo telah membuat ratusan kendaraan dan pengemudinya terlantar semalaman di jalan raya.
Kondisi itu mengganggu layanan kereta lokal dan menyebabkan pemadaman listrik.
Seorang pria berusia 85 tahun meninggal setelah jatuh ke selokan dan lima lainnya terluka karena kecelakaan terkait salju atau pekerjaan pemindahan salju, kata pemerintah prefektur Niigata.
Dengan pengemudi yang terjebak di salju tebal di dua jalan raya nasional, Prefektur Niigata meminta pengiriman Pasukan Bela Diri untuk membantu mengatasi kemacetan lalu lintas di Kashiwazaki dan kota-kota lain.
Baca juga: Ribuan warga Beijing berbondong daki puncak Jingshan
Menteri Transportasi Jepang mengatakan pemerintah bermaksud untuk mengatasi kemacetan di jalan raya di Kashiwazaki, tetapi pemerintah setempat mengatakan saat ini tidak ada prospek untuk memperbaiki situasi di bagian lain, dengan kemacetan juga terjadi di jalan raya yang melayani Nagaoka dan Ojiya.
Sedikitnya 800 mobil dan truk terjebak di Kashiwazaki sekitar pukul 01.00 pada Selasa.
Menurut pihak berwenang, jumlah kendaraan yang terlantar berkurang menjadi sekitar 300 setelah tiga jam kemudian karena pekerjaan untuk menghilangkan salju berlanjut sepanjang malam.
Badan Meteorologi Jepang pada Selasa (20/12) memperingatkan adanya badai salju lain dan potensi gangguan lalu lintas di wilayah pesisir Laut Jepang dari Kamis hingga Minggu karena musim dingin sedang mencengkeram kepulauan Jepang.
Kumi Miyazawa, seorang guru sekolah dasar berusia 52 tahun, mengatakan dia menghabiskan malam tanpa tidur karena terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang dimulai pada Senin sore (19/12).
Meski berada di sana selama lebih dari 15 jam, mobilnya baru bergerak sejauh 50 meter pada Selasa pagi (20/12).
Dia mengatakan para pengemudi saling membantu dan beberapa dari mereka mencoba mengeluarkan mobil yang terjebak di salju.
Sebuah kantor perusahaan terdekat membagikan minuman dan mengizinkan orang-orang menggunakan kamar mandinya, katanya.
"Saya tidak tahu apakah saya bisa melewati ini meski saya terus menunggu (jalan dibuka)," kata Miyazawa.
Salju lebat juga menyebabkan pemadaman listrik di banyak daerah dan mengganggu layanan kereta api.
Perusahaan kereta East Japan Railway Co. mengatakan telah menangguhkan banyak layanan kereta lokalnya dari kereta pertama pada hari itu.
Dalam periode 24 jam hingga Senin pagi, tiga kotamadya di prefektur Yamagata dan Fukushima di timur laut Jepang mencatat akumulasi salju lebih dari 1 meter, yakni yang tertinggi yang pernah terlihat di sejumlah lokasi.
Di Uonuma di Prefektur Niigata, tumpukan salju terpantau mencapai ketebalan 87 centimeter (cm) dalam periode 24 jam hingga Selasa pagi, sementara ketebalan salju mencapai 76 cm terlihat di Nagaoka dan setebal 72 cm di Kashiwazaki.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Warga Texas berjuang di tengah cuaca dingin tanpa listrik dan air
Baca juga: Gonggongan anjing selamatkan pemiliknya dari longsor salju
Baca juga: Badai Salju Landa Boston Dan New England
Kondisi itu mengganggu layanan kereta lokal dan menyebabkan pemadaman listrik.
Seorang pria berusia 85 tahun meninggal setelah jatuh ke selokan dan lima lainnya terluka karena kecelakaan terkait salju atau pekerjaan pemindahan salju, kata pemerintah prefektur Niigata.
Dengan pengemudi yang terjebak di salju tebal di dua jalan raya nasional, Prefektur Niigata meminta pengiriman Pasukan Bela Diri untuk membantu mengatasi kemacetan lalu lintas di Kashiwazaki dan kota-kota lain.
Baca juga: Ribuan warga Beijing berbondong daki puncak Jingshan
Menteri Transportasi Jepang mengatakan pemerintah bermaksud untuk mengatasi kemacetan di jalan raya di Kashiwazaki, tetapi pemerintah setempat mengatakan saat ini tidak ada prospek untuk memperbaiki situasi di bagian lain, dengan kemacetan juga terjadi di jalan raya yang melayani Nagaoka dan Ojiya.
Sedikitnya 800 mobil dan truk terjebak di Kashiwazaki sekitar pukul 01.00 pada Selasa.
Menurut pihak berwenang, jumlah kendaraan yang terlantar berkurang menjadi sekitar 300 setelah tiga jam kemudian karena pekerjaan untuk menghilangkan salju berlanjut sepanjang malam.
Badan Meteorologi Jepang pada Selasa (20/12) memperingatkan adanya badai salju lain dan potensi gangguan lalu lintas di wilayah pesisir Laut Jepang dari Kamis hingga Minggu karena musim dingin sedang mencengkeram kepulauan Jepang.
Kumi Miyazawa, seorang guru sekolah dasar berusia 52 tahun, mengatakan dia menghabiskan malam tanpa tidur karena terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang dimulai pada Senin sore (19/12).
Meski berada di sana selama lebih dari 15 jam, mobilnya baru bergerak sejauh 50 meter pada Selasa pagi (20/12).
Dia mengatakan para pengemudi saling membantu dan beberapa dari mereka mencoba mengeluarkan mobil yang terjebak di salju.
Sebuah kantor perusahaan terdekat membagikan minuman dan mengizinkan orang-orang menggunakan kamar mandinya, katanya.
"Saya tidak tahu apakah saya bisa melewati ini meski saya terus menunggu (jalan dibuka)," kata Miyazawa.
Salju lebat juga menyebabkan pemadaman listrik di banyak daerah dan mengganggu layanan kereta api.
Perusahaan kereta East Japan Railway Co. mengatakan telah menangguhkan banyak layanan kereta lokalnya dari kereta pertama pada hari itu.
Dalam periode 24 jam hingga Senin pagi, tiga kotamadya di prefektur Yamagata dan Fukushima di timur laut Jepang mencatat akumulasi salju lebih dari 1 meter, yakni yang tertinggi yang pernah terlihat di sejumlah lokasi.
Di Uonuma di Prefektur Niigata, tumpukan salju terpantau mencapai ketebalan 87 centimeter (cm) dalam periode 24 jam hingga Selasa pagi, sementara ketebalan salju mencapai 76 cm terlihat di Nagaoka dan setebal 72 cm di Kashiwazaki.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Warga Texas berjuang di tengah cuaca dingin tanpa listrik dan air
Baca juga: Gonggongan anjing selamatkan pemiliknya dari longsor salju
Baca juga: Badai Salju Landa Boston Dan New England