Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jakowi) akan mengumumkan penghentian ekspor satu lagi komoditas bahan mentah lain, setelah sebelumnya menghentikan ekspor komoditas nikel.
“Kalau kemarin stop nikel, hari ini akan diumumkan lagi satu komoditas yang kita miliki. Setelah dari sini saya akan umumkan lagi, setop,” kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Jokowi ungkap kepemilikan asing terus menurun di Surat Berharga Negara
Jokowi mengatakan Indonesia tidak bisa terus-menerus mengekspor bahan mentah. Dia mengatakan penghentian ekspor komoditas bahan mentah akan dilakukan bertahap secara terus-menerus.
“Karena tidak bisa kita biarkan lagi ekspor bahan mentah itu, tidak. Tahun depan ada lagi, entah satu, entah dua, setop lagi,” kata Jokowi menegaskan.
Baca juga: Akhir 2022, pemerintah nyatakan PPKM berhenti
Dia menegaskan penghentian ekspor bahan mentah nikel membuat Indonesia memperoleh keuntungan berlipat, dari sebelumnya 1,1 miliar dolar AS menjadi 30 miliar dolar AS, karena komoditas itu diolah lebih dulu sebagai komoditas bernilai tambah.
Jokowi mengaku tidak mempersoalkan apabila penghentian ekspor komoditas bahan mentah yang dilakukan Indonesia digugat pihak asing.
“Meskipun kita digugat nggak apa, nikel digugat, ini yang kita umumkan digugat lagi nggak apa, suruh 'gugati' terus. Yang kedua digugat, belum rampung, ketiga kita setop lagi. Digugat lagi nggak apa. Tugas kita adalah, sekali lagi mencari nilai tambah yang sebesar-besarnya,” katanya pula.
Baca juga: Aksi pencegahan korupsi jangan hanya seremonial
Baca juga: Jokowi: Ada pergerakan 44 juta orang saat Natal dan Tahun Baru 2023
“Kalau kemarin stop nikel, hari ini akan diumumkan lagi satu komoditas yang kita miliki. Setelah dari sini saya akan umumkan lagi, setop,” kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Jokowi ungkap kepemilikan asing terus menurun di Surat Berharga Negara
Jokowi mengatakan Indonesia tidak bisa terus-menerus mengekspor bahan mentah. Dia mengatakan penghentian ekspor komoditas bahan mentah akan dilakukan bertahap secara terus-menerus.
“Karena tidak bisa kita biarkan lagi ekspor bahan mentah itu, tidak. Tahun depan ada lagi, entah satu, entah dua, setop lagi,” kata Jokowi menegaskan.
Baca juga: Akhir 2022, pemerintah nyatakan PPKM berhenti
Dia menegaskan penghentian ekspor bahan mentah nikel membuat Indonesia memperoleh keuntungan berlipat, dari sebelumnya 1,1 miliar dolar AS menjadi 30 miliar dolar AS, karena komoditas itu diolah lebih dulu sebagai komoditas bernilai tambah.
Jokowi mengaku tidak mempersoalkan apabila penghentian ekspor komoditas bahan mentah yang dilakukan Indonesia digugat pihak asing.
“Meskipun kita digugat nggak apa, nikel digugat, ini yang kita umumkan digugat lagi nggak apa, suruh 'gugati' terus. Yang kedua digugat, belum rampung, ketiga kita setop lagi. Digugat lagi nggak apa. Tugas kita adalah, sekali lagi mencari nilai tambah yang sebesar-besarnya,” katanya pula.
Baca juga: Aksi pencegahan korupsi jangan hanya seremonial
Baca juga: Jokowi: Ada pergerakan 44 juta orang saat Natal dan Tahun Baru 2023