Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, pihaknya mengusulkan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai hari libur bagi semua aktivitas sepak bola nasional termasuk pertandingan maupun turnamen demi menghormati korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Sebagai respons dan keseriusan PSSI menanggapi tragedi Kanjuruhan untuk mengajak semua pihak agar setiap tanggal 1 Oktober menjadi hari libur sepak bola Indonesia. Mudah-mudahan semua yang hadir di sini menyepakatinya," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam pidatonya di Kongres Biasa PSSI 2023 di Jakarta, Minggu.
Menurut Iriawan, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 dan menewaskan 135 orang serta melukai ratusan lainnya menimbulkan luka mendalam bagi PSSI dan dirinya pribadi.
Baca juga: Total korban tragedi Kanjuruhan 754 orang
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut bahwa semua korban peristiwa berdarah itu adalah pahlawan sepak bola.
"Mereka semua adalah pahlawan. Sepak bola tanpa penonton seperti sayur tanpa garam. Dukungan penonton selalu luar biasa," tutur Iriawan.
Purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu pun berharap, jika 1 Oktober disahkan menjadi hari libur sepak bola, momen tersebut sekaligus menjadi pengingat agar kejadian serupa tidak terulang.
Mochamad Iriawan tidak ingin pertandingan sepak bola menjadi ajang menghilangkan nyawa.
Baca juga: PSSI tindak lanjuti rekomendasi TGIPF setelah evaluasi gugus tugas
"Kita harus membuat sepak bola menjadi olahraga pemersatu yang menyenangkan, bukan mengerikan dan menakutkan," kata Iriawan.
Kongres Biasa PSSI 2023, yang berlangsung mulai pukul 14.00 WIB, dihadiri 87 pemilik suara (voter) PSSI.
Agenda utama kongres tersebut adalah menetapkan susunan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
KP dan KBP akan mengurus semua hal yang berkaitan dengan Kongres Luar Biasa pemilihan ketua umum, wakil ketua umum serta anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027 yang dilaksanakan pada 16 Februari 2023.
Selain soal KP dan KBP, kongres itu juga beragenda pengesahan laporan aktivitas dan keuangan tahun 2022 serta rencana program dan anggaran 2023.
"Sebagai respons dan keseriusan PSSI menanggapi tragedi Kanjuruhan untuk mengajak semua pihak agar setiap tanggal 1 Oktober menjadi hari libur sepak bola Indonesia. Mudah-mudahan semua yang hadir di sini menyepakatinya," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam pidatonya di Kongres Biasa PSSI 2023 di Jakarta, Minggu.
Menurut Iriawan, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 dan menewaskan 135 orang serta melukai ratusan lainnya menimbulkan luka mendalam bagi PSSI dan dirinya pribadi.
Baca juga: Total korban tragedi Kanjuruhan 754 orang
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut bahwa semua korban peristiwa berdarah itu adalah pahlawan sepak bola.
"Mereka semua adalah pahlawan. Sepak bola tanpa penonton seperti sayur tanpa garam. Dukungan penonton selalu luar biasa," tutur Iriawan.
Purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu pun berharap, jika 1 Oktober disahkan menjadi hari libur sepak bola, momen tersebut sekaligus menjadi pengingat agar kejadian serupa tidak terulang.
Mochamad Iriawan tidak ingin pertandingan sepak bola menjadi ajang menghilangkan nyawa.
Baca juga: PSSI tindak lanjuti rekomendasi TGIPF setelah evaluasi gugus tugas
"Kita harus membuat sepak bola menjadi olahraga pemersatu yang menyenangkan, bukan mengerikan dan menakutkan," kata Iriawan.
Kongres Biasa PSSI 2023, yang berlangsung mulai pukul 14.00 WIB, dihadiri 87 pemilik suara (voter) PSSI.
Agenda utama kongres tersebut adalah menetapkan susunan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
KP dan KBP akan mengurus semua hal yang berkaitan dengan Kongres Luar Biasa pemilihan ketua umum, wakil ketua umum serta anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027 yang dilaksanakan pada 16 Februari 2023.
Selain soal KP dan KBP, kongres itu juga beragenda pengesahan laporan aktivitas dan keuangan tahun 2022 serta rencana program dan anggaran 2023.