Palangka Raya (ANTARA) - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi per 1 Februari 2023 belum mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok di Kalimantan Tengah, hingga kini harga kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional masih relatif stabil.
Kepala Bidang Pedagangan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Hadriansyah di Palangka Raya, Jumat, mengatakan, berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional harga kebutuhan pokok masih stabil, hanya harga beras mayang mengalami kenaikan semula Rp22 ribu menjadi Rp23 ribu.
Berdasarkan keterangan dari para distributor, tambah Hadriansyah, yang dapat mempengaruhi kenaikan harga pangan di pasaran, antara lain kenaikan harga BBM subsidi. Sebab kendaraan yang biasa mengangkut bahan pangan dari provinsi tetangga ke wilayahnya, kebanyakan menggunakan BBM subsidi.
"Maka dari itu harga bahan pokok di daerah kita stabil, karena kendaraan yang mengangkut barang kebutuhan pokok masih menggunakan bahan bakar subsidi," katanya.
Hadiansyah yang juga mantan Sekretaris Camat Jekan Raya juga menyampaikan, stabilitas harga kebutuhan pokok di daerahnya tersebut, juga dipengaruhi oleh stok pangan yang cukup, bahkan diperkirakan aman hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Kami terus memonitor perkembangan harga pangan di pasaran, kalau ada yang mengalami kenaikan, kami berupaya untuk mengantisipasinya, salah satunya melakukan operasi pasar murah di sejumlah kelurahan dan kecamatan," kata Hadriansyah yang akrab disapa Adaw itu.
Beberapa harga kebutuhan pokok di Kalimantan Tengah diantaranya, bawang merah Rp38 ribu per kilogram, bawang putih Rp28 ribu per kilogram, daging sapi Rp140 ribu per kilogram, daging ayam broiler Rp35 ribu per kilogram, telor ayam ras Rp2 ribu per butir, minyak goreng Rp23 ribu per liter, cabai merah kriting Rp40 ribu dan cabai merah biasa Rp50 ribu per kilogram.
Kepala Bidang Pedagangan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Hadriansyah di Palangka Raya, Jumat, mengatakan, berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional harga kebutuhan pokok masih stabil, hanya harga beras mayang mengalami kenaikan semula Rp22 ribu menjadi Rp23 ribu.
Berdasarkan keterangan dari para distributor, tambah Hadriansyah, yang dapat mempengaruhi kenaikan harga pangan di pasaran, antara lain kenaikan harga BBM subsidi. Sebab kendaraan yang biasa mengangkut bahan pangan dari provinsi tetangga ke wilayahnya, kebanyakan menggunakan BBM subsidi.
"Maka dari itu harga bahan pokok di daerah kita stabil, karena kendaraan yang mengangkut barang kebutuhan pokok masih menggunakan bahan bakar subsidi," katanya.
Hadiansyah yang juga mantan Sekretaris Camat Jekan Raya juga menyampaikan, stabilitas harga kebutuhan pokok di daerahnya tersebut, juga dipengaruhi oleh stok pangan yang cukup, bahkan diperkirakan aman hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Kami terus memonitor perkembangan harga pangan di pasaran, kalau ada yang mengalami kenaikan, kami berupaya untuk mengantisipasinya, salah satunya melakukan operasi pasar murah di sejumlah kelurahan dan kecamatan," kata Hadriansyah yang akrab disapa Adaw itu.
Beberapa harga kebutuhan pokok di Kalimantan Tengah diantaranya, bawang merah Rp38 ribu per kilogram, bawang putih Rp28 ribu per kilogram, daging sapi Rp140 ribu per kilogram, daging ayam broiler Rp35 ribu per kilogram, telor ayam ras Rp2 ribu per butir, minyak goreng Rp23 ribu per liter, cabai merah kriting Rp40 ribu dan cabai merah biasa Rp50 ribu per kilogram.