Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat seluruh lapangan usaha di provinsi setempat pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan, sehingga berdampak positif terhadap perekonomian yang secara kumulatif tumbuh hingga 6,45 persen.
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi di provinsi ini selama tahun 2022 di sektor Pertambangan dan Penggalian yang mencapai 15,74 persen, diikuti jasa perusahaan sebesar 10,23 persen, transportasi dan pergudangan sekitar 9,59 persen, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,28 persen, dan Industri Pengolahan serta Perdagangan Besar dan Eceran 4,46 persen.
"Sementara untuk lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sekalipun pertumbuhannya hanya 3,73 persen, namun memiliki peranan yang dominan," ucapnya.
Berdasarkan data BPS, perekonomian di provinsi terluas di Indonesia itu masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 20,47 persen, diikuti Pertambangan dan Penggalian sebesar 16,32 persen, Industri Pengolahan sebesar 15,55 persen, serta Perdagangan Besar/Eceran, serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 11,91 persen.
Sementara, bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi di Kalteng selama tahun 2022, Pertambangan dan Penggalian memberikan andil paling besar 2,22 persen, yang diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,86 persen, serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0,80 persen.
"Peranan keempat lapangan usaha itu dalam perekonomian Kalteng mencapai 64,25 persen," ungkap Eko.
Baca juga: Nilai tukar petani gabungan di Kalteng naik 1,57 persen di Januari 2023
Dia menyebut, untuk perekonomian Kalteng pada triwulan IV-2022 dibanding triwulan IV-2021 (y-on-y), mengalami pertumbuhan sebesar 5,70 persen, namun tetap terjadi kontraksi di tiga lapangan usaha. Adapun kontraksi terbesar terjadi pada kategori Jasa Lainnya sebesar 4,36 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 12,20 persen yang diikuti dengan Konstruksi sebesar 11,56 persen. Sementara itu, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang memiliki peran dominan tumbuh 8,12 persen dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi di Ekonomi Kalimantan Tengah.
"Selain itu, penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan-IV 2022 (y-on-y) juga berasal dari Industri Pengolahan dan Konstruksi dengan masing-masing kontribusi 1,14 persen dan 1,09 persen," demikian Eko.
Baca juga: Rokok keretek filter jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Januari 2023
Baca juga: BPS: Penurunan angka kematian bayi di Kalteng mencapai 90 persen
Baca juga: BPS: Ketimpangan pengeluaran kelompok terbawah di Kalteng kategori rendah
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi di provinsi ini selama tahun 2022 di sektor Pertambangan dan Penggalian yang mencapai 15,74 persen, diikuti jasa perusahaan sebesar 10,23 persen, transportasi dan pergudangan sekitar 9,59 persen, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,28 persen, dan Industri Pengolahan serta Perdagangan Besar dan Eceran 4,46 persen.
"Sementara untuk lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sekalipun pertumbuhannya hanya 3,73 persen, namun memiliki peranan yang dominan," ucapnya.
Berdasarkan data BPS, perekonomian di provinsi terluas di Indonesia itu masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 20,47 persen, diikuti Pertambangan dan Penggalian sebesar 16,32 persen, Industri Pengolahan sebesar 15,55 persen, serta Perdagangan Besar/Eceran, serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 11,91 persen.
Sementara, bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi di Kalteng selama tahun 2022, Pertambangan dan Penggalian memberikan andil paling besar 2,22 persen, yang diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,86 persen, serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0,80 persen.
"Peranan keempat lapangan usaha itu dalam perekonomian Kalteng mencapai 64,25 persen," ungkap Eko.
Baca juga: Nilai tukar petani gabungan di Kalteng naik 1,57 persen di Januari 2023
Dia menyebut, untuk perekonomian Kalteng pada triwulan IV-2022 dibanding triwulan IV-2021 (y-on-y), mengalami pertumbuhan sebesar 5,70 persen, namun tetap terjadi kontraksi di tiga lapangan usaha. Adapun kontraksi terbesar terjadi pada kategori Jasa Lainnya sebesar 4,36 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 12,20 persen yang diikuti dengan Konstruksi sebesar 11,56 persen. Sementara itu, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang memiliki peran dominan tumbuh 8,12 persen dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi di Ekonomi Kalimantan Tengah.
"Selain itu, penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan-IV 2022 (y-on-y) juga berasal dari Industri Pengolahan dan Konstruksi dengan masing-masing kontribusi 1,14 persen dan 1,09 persen," demikian Eko.
Baca juga: Rokok keretek filter jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Januari 2023
Baca juga: BPS: Penurunan angka kematian bayi di Kalteng mencapai 90 persen
Baca juga: BPS: Ketimpangan pengeluaran kelompok terbawah di Kalteng kategori rendah