Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, menargetkan angka stunting atau gagal tumbuh kembang anak akibat gizi kronis di daerah tersebut bisa turun di bawah 14 persen pada 2024 mendatang.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Gunung Mas merupakan yang terendah jika dibandingkan kabupaten/kota se-Kalteng, yakni di angka 17,9 persen, kata Bupati Jaya S Monong saat publikasi stunting, di Kuala Kurun, Rabu.

“Hasil SSGI 2021, angka stunting di Gunung Mas sebesar 35,9 persen. Di 2022, kita berhasil menurunkan stunting secara signifikan, hingga berada di angka 17,9 persen,” sambungnya.

Dia menyebut, keberhasilan tersebut merupakan buah dari kerja keras seluruh pihak. Akan tetapi pemkab terus berupaya supaya stunting bisa berada di bawah 14 persen di 2024 mendatang.

Agar target stunting di bawah 14 persen di 2024 dapat tercapai, tutur dia, tentu perlu kerja keras dan dukungan dari seluruh pihak. Seluruh pihak yang dimaksud di sini termasuk masyarakat.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Gunung Mas itu mengatakan, pelaksanaan penanggulangan stunting harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

Baca juga: Tim Pakem Gumas waspadai penyebaran aliran menyimpang melalui media sosial

“Publikasi stunting merupakan suatu langkah penting untuk menyampaikan data prevalensi stunting terkini, pada skala layanan puskesmas, kecamatan, kelurahan dan desa,” papar Jaya.

Hasil publikasi akan menjadi bahan evaluasi intervensi stunting yang telah dilaksanakan, sebagai bahan perumusan pemecahan masalah dan memantau proses perencanaan di tingkat desa/kelurahan hingga kabupaten, dan advokasi kepada unit-unit terkait di pemerintah daerah untuk integrasi program.

Melalui publikasi stunting diharap seluruh perangkat daerah, lintas sektor terkait serta seluruh masyarakat Gunung Mas, menjadikan stunting sebagai masalah bersama, yang membutuhkan penanganan dalam semua tingkat

Itu demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sehingga produktivitas masyarakat meningkat, serta menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.

“Saya mengharapkan dukungan seluruh lintas sektor serta komitmen kita semua, dalam mendukung program aksi percepatan penanggulangan stunting, dan menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang lebih baik,” demikian Jaya.

Baca juga: Ciptakan kamseltibcar lantas, Polres Gumas laksanakan Operasi Telabang

Baca juga: Ketua DPRD berharap Gunung Mas bebas kaki gajah

Baca juga: Sedikit dan kurang subur, food estate singkong di Gumas minta dievaluasi


Pewarta : Chandra
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024