Kuala Pembuang, Seruyan (ANTARA) - Kepolisian Resor Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah hingga saat ini masih mencari seorang anak laki-laki berinisal MA (7) yang diduga tenggelam di Daerah Aliran Sungai Seruyan.
Kapolres Seruyan Kalimantan Tengah AKBP Gatot Istanto melalui Kasat Polair Iptu Maranatha Sibagariang di Kuala Pembuang, Rabu, mengatakan kronologis kejadian tenggelamnya MA yang mana bersama bapaknya berinisial AN (40) ikut memperbaiki perahu di DAS Seruyan.
“Jadi MA ikut bapaknya AN memperbaiki perahu yang berada di Dermaga Pasar Saik Kuala Pembuang DAS Seruyan, setelah kurang lebih 30 menit tanpa disadari MA sudah tidak ada di sekitarnya,” kata Maranatha Sibagariang.
Dia mengatakan atas kejadian nahas tersebut, tim dari Polair Polres Seruyan bersama TNI AL, Marnit Polda Kalteng dan BPBD Seruyan melakukan pencarian kepada korban dan berharap bisa cepat ditemukan.
“Kita terus berupaya agar MA bisa segera ditemukan dan saat ini situasi air sudah mengalami peningkatan karena pasang, kita harap korban tidak jauh dari lokasi tenggelam,” katanya.
Ia meminta dukungan kepada para nelayan yang melakukan aktivitas di DAS Seruyan agar bisa ikut membantu dalam pencarian, karena memang dukungan dari semua pihak sangat diperlukan sehingga korban bisa segera ditemukan.
Dia menambahkan untuk kapal, pihaknya menurunkan 5 unit kapal diantaranya dua dari BPBD, TNI AL, Marnit Polda Kalteng dan Polair Polres Seruyan masing-masing satu unit.
Untuk diketahui waktu kejadian pada Rabu (8/2) sekitar pukul 14:00 WIB di Dermaga Pasar Saik Kuala Pembuang, hingga saat ini korban masih belum ditemukan.
Sementara orang tua berinisial AN mengatakan bahwa saat itu dirinya sedang memompa perahu karena airnya penuh.
Saat itu dirinya memompa disisi berlawanan dengan MA serta posisi tidak didalam perahu karena sungai saat itu masih dangkal.
“Memang MA saat itu mandi di sungai dan menggunakan pelampung jeriken, saya saat itu memompa air didalam perahu tanpa disadari anak saya sudah tidak ada di sekitar saya dan dilihat hanya ada jerikennya saja,” katanya.
Kapolres Seruyan Kalimantan Tengah AKBP Gatot Istanto melalui Kasat Polair Iptu Maranatha Sibagariang di Kuala Pembuang, Rabu, mengatakan kronologis kejadian tenggelamnya MA yang mana bersama bapaknya berinisial AN (40) ikut memperbaiki perahu di DAS Seruyan.
“Jadi MA ikut bapaknya AN memperbaiki perahu yang berada di Dermaga Pasar Saik Kuala Pembuang DAS Seruyan, setelah kurang lebih 30 menit tanpa disadari MA sudah tidak ada di sekitarnya,” kata Maranatha Sibagariang.
Dia mengatakan atas kejadian nahas tersebut, tim dari Polair Polres Seruyan bersama TNI AL, Marnit Polda Kalteng dan BPBD Seruyan melakukan pencarian kepada korban dan berharap bisa cepat ditemukan.
“Kita terus berupaya agar MA bisa segera ditemukan dan saat ini situasi air sudah mengalami peningkatan karena pasang, kita harap korban tidak jauh dari lokasi tenggelam,” katanya.
Ia meminta dukungan kepada para nelayan yang melakukan aktivitas di DAS Seruyan agar bisa ikut membantu dalam pencarian, karena memang dukungan dari semua pihak sangat diperlukan sehingga korban bisa segera ditemukan.
Dia menambahkan untuk kapal, pihaknya menurunkan 5 unit kapal diantaranya dua dari BPBD, TNI AL, Marnit Polda Kalteng dan Polair Polres Seruyan masing-masing satu unit.
Untuk diketahui waktu kejadian pada Rabu (8/2) sekitar pukul 14:00 WIB di Dermaga Pasar Saik Kuala Pembuang, hingga saat ini korban masih belum ditemukan.
Sementara orang tua berinisial AN mengatakan bahwa saat itu dirinya sedang memompa perahu karena airnya penuh.
Saat itu dirinya memompa disisi berlawanan dengan MA serta posisi tidak didalam perahu karena sungai saat itu masih dangkal.
“Memang MA saat itu mandi di sungai dan menggunakan pelampung jeriken, saya saat itu memompa air didalam perahu tanpa disadari anak saya sudah tidak ada di sekitar saya dan dilihat hanya ada jerikennya saja,” katanya.