Kuala Kapuas (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Ardiansah, turut prihatin atas musibah keracunan makanan yang menimpa ratusan warga Handel Rigei RT 10 Desa Saka Lagon, Kecamatan Pulau Petak, beberapa hari lalu.
“Kejadian ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk dapat menyikapi hal tersebut,” kata Ardiansah, di Kuala Kapuas, Senin (13/2).
Menurutnya, kejadian musibah keracunan massal yang terjadi di daerah setempat, bukan yang pertama kali terjadi. Tercatat sudah sering kali terjadi keracunan massal, khususnya usai warga menyantap makanan di sebuah acara hajatan.
Legislator dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini menyarankan, musibah ini perlu ditelusuri oleh pemerintah daerah setempat. Perlu dikaji mengapa cukup sering warga di daerah setempat, mengalami keracunan makanan.
“Apakah kurangnya pemahaman warga tetang penyajian makanan dan lainnya? Nah, dinas terkait harus melakukan edukasi maupun imbauan kepada masyarakat tentang pentingnya dalam menyajikan makanan agar aman dikonsumsi,” jelasnya.
Wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III yang meliputi Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talawang dan Pasak Talawang ini berharap, kejadian keracunan makanan yang menimpa warga Handel Rigei RT 10 Desa Saka Lagon ini, jangan sampai terjadi berulang-ulang. Pemerintah harus menyikapi kejadian tersebut, dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat.
Ardiansah berpesan agar masyarakat selalu waspada dan memerhatikan setiap makanan yang ingin disajikan, mulai dari pemilihan bahan, proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan makanan.
“Kepada korban keracunan makanan, saya turut prihatin atas musibah yang menimpa, semoga segera pulih dari sakitnya dan bisa kembali lagi beraktivitas seperti biasanya,” demikian Ardiansah.
Sementara itu, kejadian dugaan keracunan makanan itu berawal saat warga menghadiri acara haulan di desa setempat pada Kamis (9/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam acara haulan itu warga pun menyatap hidangan yang disajikan. Kemudian pada malam harinya mereka merasakan mual, muntah-muntah, sakit perut dan buang air besar.
Satu persatu warga yang mengalami keracunan tersebut, dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Berdasarkan data yang diperoleh desa setempat, total ada sebanyak 125 orang yang dirawat tim medis, dengan rincian 3 orang dirawat di RSUD dr Soemarno Sostrotmodjo Kuala Kapuas dan 122 orang dirawat di lokasi dalam kondisi stabil serta 50 orang diinfus di Poskesdes dan posko darurat.
Terkait keracunan yang menimpa ratusan warga setempat tersebut, Pihak Dinas Kesehatan kabupaten setempat, beserta pihak terkait lainnya, telah turun ke lokasi untuk melakukan observasi penanganan medis, serta mengambil sampel sisa makanan yang telah dikonsumsi warga tersebut.
“Kejadian ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk dapat menyikapi hal tersebut,” kata Ardiansah, di Kuala Kapuas, Senin (13/2).
Menurutnya, kejadian musibah keracunan massal yang terjadi di daerah setempat, bukan yang pertama kali terjadi. Tercatat sudah sering kali terjadi keracunan massal, khususnya usai warga menyantap makanan di sebuah acara hajatan.
Legislator dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini menyarankan, musibah ini perlu ditelusuri oleh pemerintah daerah setempat. Perlu dikaji mengapa cukup sering warga di daerah setempat, mengalami keracunan makanan.
“Apakah kurangnya pemahaman warga tetang penyajian makanan dan lainnya? Nah, dinas terkait harus melakukan edukasi maupun imbauan kepada masyarakat tentang pentingnya dalam menyajikan makanan agar aman dikonsumsi,” jelasnya.
Wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III yang meliputi Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talawang dan Pasak Talawang ini berharap, kejadian keracunan makanan yang menimpa warga Handel Rigei RT 10 Desa Saka Lagon ini, jangan sampai terjadi berulang-ulang. Pemerintah harus menyikapi kejadian tersebut, dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat.
Ardiansah berpesan agar masyarakat selalu waspada dan memerhatikan setiap makanan yang ingin disajikan, mulai dari pemilihan bahan, proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan makanan.
“Kepada korban keracunan makanan, saya turut prihatin atas musibah yang menimpa, semoga segera pulih dari sakitnya dan bisa kembali lagi beraktivitas seperti biasanya,” demikian Ardiansah.
Sementara itu, kejadian dugaan keracunan makanan itu berawal saat warga menghadiri acara haulan di desa setempat pada Kamis (9/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam acara haulan itu warga pun menyatap hidangan yang disajikan. Kemudian pada malam harinya mereka merasakan mual, muntah-muntah, sakit perut dan buang air besar.
Satu persatu warga yang mengalami keracunan tersebut, dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Berdasarkan data yang diperoleh desa setempat, total ada sebanyak 125 orang yang dirawat tim medis, dengan rincian 3 orang dirawat di RSUD dr Soemarno Sostrotmodjo Kuala Kapuas dan 122 orang dirawat di lokasi dalam kondisi stabil serta 50 orang diinfus di Poskesdes dan posko darurat.
Terkait keracunan yang menimpa ratusan warga setempat tersebut, Pihak Dinas Kesehatan kabupaten setempat, beserta pihak terkait lainnya, telah turun ke lokasi untuk melakukan observasi penanganan medis, serta mengambil sampel sisa makanan yang telah dikonsumsi warga tersebut.