Jakarta (ANTARA) - New York Indonesian Fashion Week kembali digelar 11 Februari 2023 lalu dengan menggandeng 18 brand Fashion dari Indonesia dan 1 brand lokal dari Amerika.
Berbeda dengan pelaksaan sebelumnya, NYIFW 2023 diadakan di atas kapal pesiar. Produser NYIWF, Vanny Tousignant mengatakan tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengelola manajemen panggung.
"Karena baru pertama kali kami mengadakan fashion show selama New York Fashion Week di atas kapal pesiar, kami sebagai team harus dapat mengeksekusi mulai dari models fitting, make up, hair, rehearsal dan runway hanya dalam waktu 4 jam," ujarnya dalam siaran resminya, Sabtu (18/2).
"Dengan peserta 18 brand fashion dari Indonesia dan 1 brand lokal dari Amerika, ada 69 perempuan dan 6 lelaki model yang harus diatur sehingga flow fashion show bisa lancar," imbuhnya.
Baca juga: NYFW jadi hadiah 14 tahun berkarya merk fesyen Kami.
Lebih lanjut, Vanny juga mengatakan bahwa para perancang dari tanah air sangat berantusias mengikuti pagelaran show di kapal pesiar ini.
“Kapal kami ini sangat besar, mempunyai 4 lantai yang luas dengan fungsi yang berbeda. Selain fashion show, designers pun berkeliling New York City harbor selama 4 jam," katanya.
“Karena kali ini kami bekerjasama dengan Indonesia Fashion and Art Festival (IFAF), yayasan yang dibina langsung oleh Ibu Lina Marlina, istri wakil Gubernur Jawa Barat jadi pengunjung makin antusias," sambungnya.
Perhatian pemerintah daerah untuk mengangkat perancang lokal untuk unjuk gigi di ajang internasional semakin besar dengan hadir Bupati Bombana dan Bupati Buton Tengah dari Sulawesi.
Baca juga: Tas produksi Indonesia tembus ajang fesyen New York
Hadir juga Ayu Rosan, istri Dubes kami dari Washington, Sari, istri Dubes PTRI untuk PBB, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Professor Michael Nagel dari Fashion Institute and Technology, beberapa Fashion bloggers dari Amerika dan Kanada, juga diaspora Indonesia di New York, New Jersey, Philadelphia, Delaware dan California.
Memasuki season ke-12, NYIFW mengusung tema yang sama yaitu International Fashion and Arts.
“Tanggung jawab kami adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat ketimuran kami melalui show yang kami produksikan. Harapan para desainer kami agar dapat mempunyai pasar di Amerika dan brand mereka lebih dihargai baik di dalam maupun di luar negeri," tegas Vanny.
Untuk pemasaran, New York Indonesia Fashion Week juga bekerjasama dengan butik-butik atau gallery di Amerika, salah satunya Dia Gallery di Wilmington, Delaware untuk memasarkan hasil karya para perancang usai fashion show.
Berbeda dengan pelaksaan sebelumnya, NYIFW 2023 diadakan di atas kapal pesiar. Produser NYIWF, Vanny Tousignant mengatakan tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengelola manajemen panggung.
"Karena baru pertama kali kami mengadakan fashion show selama New York Fashion Week di atas kapal pesiar, kami sebagai team harus dapat mengeksekusi mulai dari models fitting, make up, hair, rehearsal dan runway hanya dalam waktu 4 jam," ujarnya dalam siaran resminya, Sabtu (18/2).
"Dengan peserta 18 brand fashion dari Indonesia dan 1 brand lokal dari Amerika, ada 69 perempuan dan 6 lelaki model yang harus diatur sehingga flow fashion show bisa lancar," imbuhnya.
Baca juga: NYFW jadi hadiah 14 tahun berkarya merk fesyen Kami.
Lebih lanjut, Vanny juga mengatakan bahwa para perancang dari tanah air sangat berantusias mengikuti pagelaran show di kapal pesiar ini.
“Kapal kami ini sangat besar, mempunyai 4 lantai yang luas dengan fungsi yang berbeda. Selain fashion show, designers pun berkeliling New York City harbor selama 4 jam," katanya.
“Karena kali ini kami bekerjasama dengan Indonesia Fashion and Art Festival (IFAF), yayasan yang dibina langsung oleh Ibu Lina Marlina, istri wakil Gubernur Jawa Barat jadi pengunjung makin antusias," sambungnya.
Perhatian pemerintah daerah untuk mengangkat perancang lokal untuk unjuk gigi di ajang internasional semakin besar dengan hadir Bupati Bombana dan Bupati Buton Tengah dari Sulawesi.
Baca juga: Tas produksi Indonesia tembus ajang fesyen New York
Hadir juga Ayu Rosan, istri Dubes kami dari Washington, Sari, istri Dubes PTRI untuk PBB, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Professor Michael Nagel dari Fashion Institute and Technology, beberapa Fashion bloggers dari Amerika dan Kanada, juga diaspora Indonesia di New York, New Jersey, Philadelphia, Delaware dan California.
Memasuki season ke-12, NYIFW mengusung tema yang sama yaitu International Fashion and Arts.
“Tanggung jawab kami adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat ketimuran kami melalui show yang kami produksikan. Harapan para desainer kami agar dapat mempunyai pasar di Amerika dan brand mereka lebih dihargai baik di dalam maupun di luar negeri," tegas Vanny.
Untuk pemasaran, New York Indonesia Fashion Week juga bekerjasama dengan butik-butik atau gallery di Amerika, salah satunya Dia Gallery di Wilmington, Delaware untuk memasarkan hasil karya para perancang usai fashion show.