Jakarta (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencatatkan laba bersih yang dinormalisasi (NPAT) yang tumbuh 1 persen secara tahunan sepanjang tahun 2022 menjadi sebesar Rp1,1 triliun.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan sepanjang tahun 2022, industri telekomunikasi Indonesia diwarnai dengan persaingan yang cukup ketat, terutama pada kuartal IV.
“Konsumsi data oleh pelanggan XL Axiata tetap kuat terutama didorong oleh streaming video, yang kami perkirakan akan terus berlanjut di tahun 2023,” katanya dalam keterangan resmi, Senin.
Selain itu, investasi XL Axiata yang masif dalam infrastruktur jaringan, baik untuk perluasan maupun peningkatan kapasitas, digitalisasi, personalisasi layanan, dan pengoptimalan penggunaan spektrum, diyakini meningkatkan pengalaman pelanggan sehingga mendorong pertumbuhan trafik layanan.
Adapun total pendapatan XL Axiata di 2022 sebesar Rp29,2 triliun atau tumbuh sebesar 9 persen dari periode yang sama tahun lalu , didukung penyediaan produk yang berkelanjutan dan kualitas jaringan yang mumpuni.
Sementara itu, total pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp26,6 triliun atau 91 persen dari total pendapatan perusahaan.
Di tahun 2022, XL Axiata berhasil mempertahankan pelanggan dengan fokus terus meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan yang lebih baik, sehingga di periode tersebut perusahaan berhasil meningkatkan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp39 ribu dari Rp36 ribu di periode tahun sebelumnya, dengan total pelanggan mencapai 57,5 juta pelanggan.
Dian menambahkan, salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan yang didukung dengan digitalisasi dan peningkatan kualitas jaringan yang meningkatkan nilai NPS (Net Promoter Score) secara signifikan hingga sebesar 4,5 kali, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan.
Baca juga: XL Axiata raih pertumbuhan solid mengungguli industri dengan performa jaringan terbaik
XL Axiata juga menjalankan strategi transformasi digital 2.0 untuk mengembangkan pengalaman pelanggan lewat aplikasi MyXL dan MyAxisnet yang telah memberikan hasil yang signifikan pada bulan Desember 2022, yaitu tercatat sekitar 25 juta pelanggan telah aktif menggunakan MyXL dan MyAxisnet, dengan pertumbuhan pengguna aktif mencapai 62 persen.
“Aplikasi tersebut dapat mempertajam prediksi tentang tren yang akan datang dan perilaku pelanggan, serta memungkinkan untuk memberikan penawaran yang tepat kepada pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat pula," katanya lagi.
Selaras dengan visi perusahaan menjadi operator konvergensi terdepan di Indonesia, XL Axiata juga terus berupaya keras mengenalkan layanan konvergensi kepada masyarakat luas, sekaligus meningkatkan manfaatnya.
"Hingga akhir tahun 2022, 37 persen dari pelanggan XL Home telah beralih menjadi pelanggan XL SATU, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk konvergensi ini," kata dia pula.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan sepanjang tahun 2022, industri telekomunikasi Indonesia diwarnai dengan persaingan yang cukup ketat, terutama pada kuartal IV.
“Konsumsi data oleh pelanggan XL Axiata tetap kuat terutama didorong oleh streaming video, yang kami perkirakan akan terus berlanjut di tahun 2023,” katanya dalam keterangan resmi, Senin.
Selain itu, investasi XL Axiata yang masif dalam infrastruktur jaringan, baik untuk perluasan maupun peningkatan kapasitas, digitalisasi, personalisasi layanan, dan pengoptimalan penggunaan spektrum, diyakini meningkatkan pengalaman pelanggan sehingga mendorong pertumbuhan trafik layanan.
Adapun total pendapatan XL Axiata di 2022 sebesar Rp29,2 triliun atau tumbuh sebesar 9 persen dari periode yang sama tahun lalu , didukung penyediaan produk yang berkelanjutan dan kualitas jaringan yang mumpuni.
Sementara itu, total pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp26,6 triliun atau 91 persen dari total pendapatan perusahaan.
Di tahun 2022, XL Axiata berhasil mempertahankan pelanggan dengan fokus terus meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan yang lebih baik, sehingga di periode tersebut perusahaan berhasil meningkatkan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp39 ribu dari Rp36 ribu di periode tahun sebelumnya, dengan total pelanggan mencapai 57,5 juta pelanggan.
Dian menambahkan, salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan yang didukung dengan digitalisasi dan peningkatan kualitas jaringan yang meningkatkan nilai NPS (Net Promoter Score) secara signifikan hingga sebesar 4,5 kali, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan.
Baca juga: XL Axiata raih pertumbuhan solid mengungguli industri dengan performa jaringan terbaik
XL Axiata juga menjalankan strategi transformasi digital 2.0 untuk mengembangkan pengalaman pelanggan lewat aplikasi MyXL dan MyAxisnet yang telah memberikan hasil yang signifikan pada bulan Desember 2022, yaitu tercatat sekitar 25 juta pelanggan telah aktif menggunakan MyXL dan MyAxisnet, dengan pertumbuhan pengguna aktif mencapai 62 persen.
“Aplikasi tersebut dapat mempertajam prediksi tentang tren yang akan datang dan perilaku pelanggan, serta memungkinkan untuk memberikan penawaran yang tepat kepada pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat pula," katanya lagi.
Selaras dengan visi perusahaan menjadi operator konvergensi terdepan di Indonesia, XL Axiata juga terus berupaya keras mengenalkan layanan konvergensi kepada masyarakat luas, sekaligus meningkatkan manfaatnya.
"Hingga akhir tahun 2022, 37 persen dari pelanggan XL Home telah beralih menjadi pelanggan XL SATU, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk konvergensi ini," kata dia pula.