Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), mengajak siswa-siswi di Provinsi Kalimantan Tengah untuk "go" internasional, yakni dengan melanjutkan atau melaksanakan pendidikan di luar negeri.
"Salah satu caranya adalah dengan mengikuti program magang dan kuliah kerja nyata (KKN) luar negeri yang dilaksanakan UMPR. Salah satunya adalah di Taiwan," kata Koordinator Kerjasama dan Urusan Internasional UMPR, Rakhdinda Dwi Artha Qairi di Palangka Raya, Selasa.
Selain melaksanakan magang dan KKN luar negeri bagi mahasiswa UMPR, lanjut dia, untuk dapat merasakan pendidikan di luar negeri, juga ada beberapa cara yang dapat dilakukan.
Terkhusus untuk tujuan pendidikan di Taiwan, UMPR bersama Pusat Pendidikan Taiwan (TEC) di, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan melaksanakan seminar daring pada 2 Maret mendatang.
"Seminar ini dibuka umum, termasuk bagi pelajar kelas 12 di Kalteng beserta para tenaga didik, alumni dan dosen. Di seminar ini, akan dibahas secara detail dan utuh cara siswa di Kalteng untuk bisa 'go' internasional," katanya.
Artha menambahkan, kolaborasi UMPR dan TEC di UMY ini akan memperluas jaringan kerja sama Universitas Muhammadiyah Palangkaraya pada skala global.
"Apalagi, sebagaimana diketahui UMPR telah meluaskan jaringan internasionalnya," kata lulusan Magister Administrasi Publik UMPR ini.
Dia menambahkan, melalui kegiatan seminar dan kerja sama tersebut, UMPR ingin memberi kesempatan para pelajar di Kalteng bisa berkuliah di Taiwan.
"UMPR akan selalu menjadi garda depan pengembangan SDM di Kalimantan Tengah," katanya.
Baca juga: Umsa targetkan 300 mahasiswa baru
TEC Indonesia kantor regional Yogyakarta sendiri merupakan sebuah lembaga nirlaba. Didirikan Kementerian Pendidikan atau "Ministry of Education" (MOE) Taiwan, dan Divisi Pendidikan Taipei Economic and Trade Office (TETO) atau Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei di Indonesia. Visinya memperkuat kerjasama akademik antara Taiwan dan Indonesia.
Secara spesifik, TEC Indonesia juga memiliki visi misi menjalin kerja sama akademik memperkenalkan pendidikan di Taiwan. Caranya dengan mensosialisasikan sistem pendidikannya baik untuk jenjang S1, S2, S3 maupun pelatihan bahasa Mandarin non-degree bagi Indonesia.
TEC Indonesia juga aktif melakukan kegiatan rutin seperti menyelenggarakan Taiwan Higher Education Fair setiap tahun. Acara itu mengundang perwakilan berbagai universitas di Taiwan, untuk datang ke Indonesia dan memberikan konsultasi kepada pengunjung yang datang.
Kemudian menyelenggarakan "Test of Chinese as Foreign Language" (TOCFL) di Indonesia dan Mandarin Course di beberapa institusi di Indonesia.
Serta turut aktif terlibat dalam perwujudan Program Bridging DIKTI 3+1 yang dimulai sejak tahun 2012 dan aktif mengikuti pameran pendidikan dan International Day di berbagai institusi di Indonesia.
Bukan hanya itu, TEC Indonesia juga merupakan lembaga yang aktif menjadi perantara dalam menciptakan kerjasama akademik.
Misalnya kerjasama pemberian beasiswa, pertukaran pelajar/dosen, summer/winter camp, dan kolaborasi penelitian. Termasuk memberikan pengetahuan dasar dan konsultasi gratis untuk para pelajar yang ingin melanjutkan studi ke Taiwan.
Baca juga: FKIP UMPR-Dubes RI kerja sama magang mahasiswa internasional
Baca juga: Tingkatkan iklim investasi, UMPR-BEI Kalteng bentuk relawan pasar modal
Baca juga: FKIP UMPR siapkan tiket emas kepada siswa berprestasi
"Salah satu caranya adalah dengan mengikuti program magang dan kuliah kerja nyata (KKN) luar negeri yang dilaksanakan UMPR. Salah satunya adalah di Taiwan," kata Koordinator Kerjasama dan Urusan Internasional UMPR, Rakhdinda Dwi Artha Qairi di Palangka Raya, Selasa.
Selain melaksanakan magang dan KKN luar negeri bagi mahasiswa UMPR, lanjut dia, untuk dapat merasakan pendidikan di luar negeri, juga ada beberapa cara yang dapat dilakukan.
Terkhusus untuk tujuan pendidikan di Taiwan, UMPR bersama Pusat Pendidikan Taiwan (TEC) di, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan melaksanakan seminar daring pada 2 Maret mendatang.
"Seminar ini dibuka umum, termasuk bagi pelajar kelas 12 di Kalteng beserta para tenaga didik, alumni dan dosen. Di seminar ini, akan dibahas secara detail dan utuh cara siswa di Kalteng untuk bisa 'go' internasional," katanya.
Artha menambahkan, kolaborasi UMPR dan TEC di UMY ini akan memperluas jaringan kerja sama Universitas Muhammadiyah Palangkaraya pada skala global.
"Apalagi, sebagaimana diketahui UMPR telah meluaskan jaringan internasionalnya," kata lulusan Magister Administrasi Publik UMPR ini.
Dia menambahkan, melalui kegiatan seminar dan kerja sama tersebut, UMPR ingin memberi kesempatan para pelajar di Kalteng bisa berkuliah di Taiwan.
"UMPR akan selalu menjadi garda depan pengembangan SDM di Kalimantan Tengah," katanya.
Baca juga: Umsa targetkan 300 mahasiswa baru
TEC Indonesia kantor regional Yogyakarta sendiri merupakan sebuah lembaga nirlaba. Didirikan Kementerian Pendidikan atau "Ministry of Education" (MOE) Taiwan, dan Divisi Pendidikan Taipei Economic and Trade Office (TETO) atau Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei di Indonesia. Visinya memperkuat kerjasama akademik antara Taiwan dan Indonesia.
Secara spesifik, TEC Indonesia juga memiliki visi misi menjalin kerja sama akademik memperkenalkan pendidikan di Taiwan. Caranya dengan mensosialisasikan sistem pendidikannya baik untuk jenjang S1, S2, S3 maupun pelatihan bahasa Mandarin non-degree bagi Indonesia.
TEC Indonesia juga aktif melakukan kegiatan rutin seperti menyelenggarakan Taiwan Higher Education Fair setiap tahun. Acara itu mengundang perwakilan berbagai universitas di Taiwan, untuk datang ke Indonesia dan memberikan konsultasi kepada pengunjung yang datang.
Kemudian menyelenggarakan "Test of Chinese as Foreign Language" (TOCFL) di Indonesia dan Mandarin Course di beberapa institusi di Indonesia.
Serta turut aktif terlibat dalam perwujudan Program Bridging DIKTI 3+1 yang dimulai sejak tahun 2012 dan aktif mengikuti pameran pendidikan dan International Day di berbagai institusi di Indonesia.
Bukan hanya itu, TEC Indonesia juga merupakan lembaga yang aktif menjadi perantara dalam menciptakan kerjasama akademik.
Misalnya kerjasama pemberian beasiswa, pertukaran pelajar/dosen, summer/winter camp, dan kolaborasi penelitian. Termasuk memberikan pengetahuan dasar dan konsultasi gratis untuk para pelajar yang ingin melanjutkan studi ke Taiwan.
Baca juga: FKIP UMPR-Dubes RI kerja sama magang mahasiswa internasional
Baca juga: Tingkatkan iklim investasi, UMPR-BEI Kalteng bentuk relawan pasar modal
Baca juga: FKIP UMPR siapkan tiket emas kepada siswa berprestasi