Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Usis I Sangkai melalui Kepala Bidang Cipta Karya Micky Prasetia mengungkapkan bahwa pembangunan rumah betang atau balai adat yang terletak di Jalan Bhayangkara Kelurahan Bereng Kecamatan Kahayan Hilir dituntaskan 2023 ini.
“Kelanjutan pembangunannya diselesaikan tahun ini dan diharapkan bangunan sudah bisa fungsional sesuai dengan peruntukannya,” kata Micky Prasetia di Pulang Pisau, Senin.
Dijelaskan Micky Prasetia, penyelesaian balai adat tersebut adalah bagian dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan bidang Cipta Karya. Untuk lanjutan pembangunan Rumah Betang atau balai adat ini, pemerintah setempat melalui Dinas PUPR telah mengalokasikan anggaran hampir mencapai Rp3 Miliar.
Menurutnya, pembangunan fisik lain yang dituntaskan pada 2023 adalah pembangunan kantor Kecamatan Pandih Batu yang terletak di Jalan Pulang Pisau-Bahaur Desa Pangkoh Sari Kecamatan Pandih Batu yang ditargetkan selesai di bulan Agustus mendatang. Pembangunan kantor ini dialokasikan anggaran mencapai Rp3,6 miliar.
Selain penyelesaian pembangunan tumah betang dan kantor Kecamatan Pandih Batu, terang Micky Prasetia, kegiatan pembangunan bilik-bilik sanitasi untuk kamar mandir dan toilet juga dilaksanakan untuk beberapa desa. Unit sanitasi dengan tangki septic ini disebar di beberapa desa yang memang menjadi fokus dalam upaya bersama pencegahan stunting.
Baca juga: Bupati Pulang Pisau: Penanganan stunting harus saling terintegrasi
“Kita rencanakan ada sebanyak lima unit sanitasi dengan tangki septic ini yang nanti kita hibahkan kepada desa yang menjadi sasaran,” ucapnya.
Micky Prasetia mengatakan pembangunan unit sanitasi dengan tangki septic dan juga campuran unit sanitasi dengan prasarana air bersih ini merupakan komitmen dari pemerintah setempat dalam pencegahan stunting yang saat ini gencar dilakukan pemerintah pusat hingga daerah.
Titik penempatan unit sanitasi ini berdasarkan lokus atau lokasi khusus pada desa yang angka stunting masih dianggap masih cukup tinggi. Pembangunan unit sanitasi ini salah satu upaya untuk memerangi stunting dan sekaligus membuat masyarakat bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Pengembangan jaringan perpipaan PDAM juga masih dikerjakan melalui bidang Cipta Karya pada tahun ini di lingkungan perkotaan,” demikian Micky Prasetia.
Baca juga: Kemenpan RB berikan penghargaan pelayanan prima kepada Polres Pulang Pisau
Baca juga: Bulog Kapuas jual beras harga terjangkau kendalikan inflasi
Baca juga: Bupati Pulang Pisau dukung pembinaan atlet sejak dini
“Kelanjutan pembangunannya diselesaikan tahun ini dan diharapkan bangunan sudah bisa fungsional sesuai dengan peruntukannya,” kata Micky Prasetia di Pulang Pisau, Senin.
Dijelaskan Micky Prasetia, penyelesaian balai adat tersebut adalah bagian dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan bidang Cipta Karya. Untuk lanjutan pembangunan Rumah Betang atau balai adat ini, pemerintah setempat melalui Dinas PUPR telah mengalokasikan anggaran hampir mencapai Rp3 Miliar.
Menurutnya, pembangunan fisik lain yang dituntaskan pada 2023 adalah pembangunan kantor Kecamatan Pandih Batu yang terletak di Jalan Pulang Pisau-Bahaur Desa Pangkoh Sari Kecamatan Pandih Batu yang ditargetkan selesai di bulan Agustus mendatang. Pembangunan kantor ini dialokasikan anggaran mencapai Rp3,6 miliar.
Selain penyelesaian pembangunan tumah betang dan kantor Kecamatan Pandih Batu, terang Micky Prasetia, kegiatan pembangunan bilik-bilik sanitasi untuk kamar mandir dan toilet juga dilaksanakan untuk beberapa desa. Unit sanitasi dengan tangki septic ini disebar di beberapa desa yang memang menjadi fokus dalam upaya bersama pencegahan stunting.
Baca juga: Bupati Pulang Pisau: Penanganan stunting harus saling terintegrasi
“Kita rencanakan ada sebanyak lima unit sanitasi dengan tangki septic ini yang nanti kita hibahkan kepada desa yang menjadi sasaran,” ucapnya.
Micky Prasetia mengatakan pembangunan unit sanitasi dengan tangki septic dan juga campuran unit sanitasi dengan prasarana air bersih ini merupakan komitmen dari pemerintah setempat dalam pencegahan stunting yang saat ini gencar dilakukan pemerintah pusat hingga daerah.
Titik penempatan unit sanitasi ini berdasarkan lokus atau lokasi khusus pada desa yang angka stunting masih dianggap masih cukup tinggi. Pembangunan unit sanitasi ini salah satu upaya untuk memerangi stunting dan sekaligus membuat masyarakat bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Pengembangan jaringan perpipaan PDAM juga masih dikerjakan melalui bidang Cipta Karya pada tahun ini di lingkungan perkotaan,” demikian Micky Prasetia.
Baca juga: Kemenpan RB berikan penghargaan pelayanan prima kepada Polres Pulang Pisau
Baca juga: Bulog Kapuas jual beras harga terjangkau kendalikan inflasi
Baca juga: Bupati Pulang Pisau dukung pembinaan atlet sejak dini