Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rayaniate Djangkan berharap aktivitas seni dan budaya akan kembali bangkit, usai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi dicabut.

“Seperti kita ketahui bersama, pandemi COVID-19 membuat pemerintah memberlakukan PPKM. Itu sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat di berbagai bidang, termasuk seni dan budaya,” ucapnya di Desa Hurung Bunut Kecamatan Kurun, Senin.

Politisi PAN ini menyebut, pemberlakuan PPKM salah satunya membuat sanggar seni tidak bisa beraktivitas secara maksimal. Misalnya saja untuk latihan para anggota sanggar seni terpaksa harus dilakukan secara terbatas.

Selain itu, tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini. Wadah untuk mereka tampil juga terbatas selama pemberlakuan PPKM.

Biasanya sanggar seni dan budaya tampil saat ada pelaksanaan pernikahan warga, dan acara-acara lainnya. Selama pemberlakuan PPKM acara juga sangat terbatas, yang berimbas pada pelaku seni.

Oleh sebab itu, seiring dengan dicabutnya PPKM, dia berharap berbagai aktivitas seni dan budaya juga akan kembali bangkit. Dengan demikian seni dan budaya akan tetap terjaga dan lestari.

Baca juga: Bupati Gumas ingatkan PNS baru tidak minta pindah

Lebih lanjut, dia juga mendorong generasi muda Gunung Mas, agar ikut melestarikan seni dan budaya daerah. Salah satu caranya adalah dengan mendaftarkan diri menjadi anggota sanggar seni dan budaya, khususnya bagi generasi muda yang memiliki bakat.

Terlebih saat ini sanggar seni dan budaya tidak sudah banyak terdapat di berbagai desa/kelurahan, di Gunung Mas. Keberadaan sanggar harus benar-benar dimanfaatkan oleh generasi muda untuk mengasah bakat mereka.

“Seperti generasi muda di Hurung Bunut, yang tergabung dalam sanggar seni yang ada di desa tersebut, yakni Sanggar Seni Hunut Batarung. Mereka ini yang nantinya akan mempertahankan seni dan budaya kita,” kata Rayaniatie.

Sementara itu, pimpinan Sanggar Seni Hunut Batarung Vepriani menyampaikan, sanggar tersebut berdiri sejak 2017 lalu. Dalam perjalanannya, aktivitas sanggar sempat terhambat karena terjadinya pandemi COVID-19, yang membuat pemerintah menerapkan PPKM.

Namun dengan telah semakin terkendalinya pandemi COVID-19 dan PPKM dicabut, sanggar seni perlahan dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Mereka juga kerap diminta untuk tampil dalam berbagai kegiatan.

“Saat ini Sanggar Seni Hunut Batarung memiliki anggota sekitar 30 orang, yang rata-rata pelajar SD, SMP, dan SMA. Dalam seminggu, kami melakukan latihan dua kali, yakni setiap Selasa dan Kamis,” demikian Vepriani.  

Baca juga: Tiga bidang ini dominasi usulan musrenbang seluruh kecamatan di Gumas

Baca juga: Selesai dibangun, Bupati Gumas resmikan Gereja Barita Salamat

Baca juga: Bupati Gumas sebut pentingnya sinergi bersama PAUD bangun karakter anak


Pewarta : Chandra
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024