Muara Teweh (ANTARA) - Ketua DPRD Barito Utara Hj Mery Rukaini meminta agen dan pangkalan menjual elpiji tiga kilogram harus sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah kepada masyarakat miskin, usaha mikro, petani dan nelayan di daerah ini.
"Ini merupakan salah satu poin kesimpulan hasil rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Barito Utara," kata Mery Rukaini di Muara Teweh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Mery usai memimpin RDP yang dihadiri Wakil Ketua I DPRD Parmana Setiawan, Wakil Ketua II DPRD Sastra Jaya, dan anggota komisi gabungan DPRD Barito Utara, selain itu dinas terkait, para agen dan pangkalan gas bersubsidi, pengecer terkait HET elpiji 3 kg di ruang rapat DPRD setempat.
Dari Pemkab Barito Utara dihadiri Asisten Perekomonian dan Pembangunan Setda setempat Gazali, Kabag Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Hery Jhon Setiawan, Satpol PP, perwakilan Polres, para agen elpiji 3 kg diantaranya PT Borneo Berdikari Mulya, PT Daya Cipta Mulyautama dan Agen Cahaya Barito Migas dan Rayya Aira Bersaudara serta Sales Manager Area Kalsel – Teng Pertamina.
Menurut dia, poin pertama agen dan pangkalan berkomitmen menjual gas bersubsidi kepada masyarakat miskin, usaha mikro, petani dan nelayan sesuai HET yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
Kemudian kesimpulan kedua, kata dia, komitmen yang dimaksud pada poin pertama akan dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh direksi dan tembusan disampaikan kepada Pemkab Barito Utara dan DPRD setempat.
"Pada kesimpulan ketiga, apabila hasil (RDP) ini tidak diindahkan maka Pemkab Barito Utara dan DPRD akan melaporkan agen yang tidak mematuhi HET ke pihak yang berwenang atau kepolisian," tegas Mery Rukaini.
Harga elpiji 3 kg sesuai HET di sembilan kecamatan meliputi Kecamatan Gunung Timang harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp24.000 dengan harga tertinggi Rp27.000.
Kecamatan Gunung Purei harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp27.000 dengan harga tertinggi Rp30.000. Kecamatan Lahei harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp25.000 dengan harga tertinggi Rp28.000.
Kemudian Lahei Barat harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp27.000 dengan harga tertinggi Rp30.000. Kecamatan Montallat harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp25.000 dengan harga tertinggi Rp28.000.
Selain itu Teweh Baru harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp21.000 dengan harga tertinggi Rp24.000. Kecamatan Teweh Selatan harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp22.000 dengan harga tertinggi Rp25.000.
Untuk Teweh Tengah harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp21.000 dengan harga tertinggi Rp24.000. Kecamatan Teweh Timur harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp25.000 dengan harga tertinggi Rp28.000.
"Ini merupakan salah satu poin kesimpulan hasil rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Barito Utara," kata Mery Rukaini di Muara Teweh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Mery usai memimpin RDP yang dihadiri Wakil Ketua I DPRD Parmana Setiawan, Wakil Ketua II DPRD Sastra Jaya, dan anggota komisi gabungan DPRD Barito Utara, selain itu dinas terkait, para agen dan pangkalan gas bersubsidi, pengecer terkait HET elpiji 3 kg di ruang rapat DPRD setempat.
Dari Pemkab Barito Utara dihadiri Asisten Perekomonian dan Pembangunan Setda setempat Gazali, Kabag Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Hery Jhon Setiawan, Satpol PP, perwakilan Polres, para agen elpiji 3 kg diantaranya PT Borneo Berdikari Mulya, PT Daya Cipta Mulyautama dan Agen Cahaya Barito Migas dan Rayya Aira Bersaudara serta Sales Manager Area Kalsel – Teng Pertamina.
Menurut dia, poin pertama agen dan pangkalan berkomitmen menjual gas bersubsidi kepada masyarakat miskin, usaha mikro, petani dan nelayan sesuai HET yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
Kemudian kesimpulan kedua, kata dia, komitmen yang dimaksud pada poin pertama akan dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh direksi dan tembusan disampaikan kepada Pemkab Barito Utara dan DPRD setempat.
"Pada kesimpulan ketiga, apabila hasil (RDP) ini tidak diindahkan maka Pemkab Barito Utara dan DPRD akan melaporkan agen yang tidak mematuhi HET ke pihak yang berwenang atau kepolisian," tegas Mery Rukaini.
Harga elpiji 3 kg sesuai HET di sembilan kecamatan meliputi Kecamatan Gunung Timang harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp24.000 dengan harga tertinggi Rp27.000.
Kecamatan Gunung Purei harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp27.000 dengan harga tertinggi Rp30.000. Kecamatan Lahei harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp25.000 dengan harga tertinggi Rp28.000.
Kemudian Lahei Barat harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp27.000 dengan harga tertinggi Rp30.000. Kecamatan Montallat harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp25.000 dengan harga tertinggi Rp28.000.
Selain itu Teweh Baru harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp21.000 dengan harga tertinggi Rp24.000. Kecamatan Teweh Selatan harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp22.000 dengan harga tertinggi Rp25.000.
Untuk Teweh Tengah harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp21.000 dengan harga tertinggi Rp24.000. Kecamatan Teweh Timur harga dari Pertamina ke agen Rp20.000, kemudian harga agen ke pangkalan Rp25.000 dengan harga tertinggi Rp28.000.