Sampit (ANTARA) - Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Sanidin meminta pemerintah daerah segera menata kawasan Terowongan Nur Mentaya yang merupakan ikon wisata baru di Sampit. 

"Kita berharap dilakukan penataan secara bertahap. Kami memaklumi untuk saat ini tidak bisa secara sempurna, jangan sampai nanti lama-lama lokasi itu menjadi kurang menarik padahal lampunya dibangun sedemikian rupa," kata Sanidin di Sampit. 

Terowongan Nur Mentaya terletak di Jalan Tjilik Riwut sepanjang hampir tiga kilometer dari  Bundaran Adipura di pertigaan Jalan Samekto hingga depan Stadion 29 November Sampit. Kawasan ini dipasangi lampu di kedua sisi jalan dengan bentuk melengkung ke tengah jalan sehingga saat malam hari diibaratkan sebuah terowongan cahaya. 

Saat pesta rakyat "Hasupa Hasundau" memeriahkan Hari Jadi ke-70 Kabupaten Kotawaringin Timur pada Sabtu (7/1) malam lalu, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan piagam penghargaan MURI kepada Halikinnor selaku Bupati Kotawaringin Timur atas rekor MURI terhadap Terowongan Mentaya untuk kategori tiang lampu jalan dengan hiasan ornamen etnik terbanyak. 

Terowongan Nur Mentaya juga mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan, ditandai bermunculan puluhan pedagang yang berjualan di kawasan sepanjang tiga kilometer tersebut. Hal inilah yang dinilai perlu ditata karena saat ini mulai ada sorotan masyarakat terkait kesan kumuh lantaran belum adanya penataan pedagang di kawasan itu. 

Menurut Sanidin, kawasan Terowongan Nur Mentaya menjadi destinasi wisata baru yang tidak hanya disukai warga Sampit, tetapi juga warga daerah lain yang sedang melintas di kawasan yang berada di jalur Trans Kalimantan Poros Selatan tersebut.

Kawasan Terowongan Nur Mentaya harus dijaga lingkungannya agar selalu bersih. Bangunan-bangunan atau tempat orang berjualan juga perlu ditata supaya kelihatan lebih menarik. 

Sanidin menyarankan kepala daerah membuat regulasi khusus terkait penataan lingkungan. Meski lahan-lahan di kawasan itu milik warga, dia yakin penataan bisa dilakukan jika ada komunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga estetika lingkungan selalu terjaga. 

"Pelan-pelan nanti mudah-mudahan kerja sama antar masyarakat dengan pemerintah daerah bisa sama-sama menuju ke arah sana, menjaga keindahan lokasi Terowongan Nur Mentaya. Kita berharap ini membawa manfaat besar untuk daerah dan masyarakat kita," demikian Sanidin. 

 

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024