Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar menilai, keberadaan angkutan logistik sangat berperan dalam turut menjaga stabilitas harga kebutuhan di daerah ini.
"Bisa kita bayangkan apabila pasokan terlambat didistribusikan ke pembeli, bisa terjadi lonjakan harga," kata Kurniawan di Sampit.
Hingga saat ini pemenuhan sejumlah kebutuhan di Kotawaringin Timur mengandalkan pasokan dari luar daerah, seperti daging, telur, sayuran, beras premium, bahkan bahan bangunan dan lainnya.
Barang kebutuhan tersebut sebagian besar didatangkan melalui truk besar yang diangkut menggunakan kapal laut dari pelabuhan di Surabaya dan Semarang menuju Pelabuhan Sampit.
Masih tingginya ketergantungan pasokan dari luar daerah tersebut membuat fluktuasi harga sangat rentan terjadi. Jika permintaan tinggi maupun pasokan terhambat dan membuat stok menipis maka harga barang biasanya beranjak naik.
Untuk itu Komisi IV DPRD menekankan kepada pemerintah daerah dan pihak terkait agar bisa menjaga stabilitas harga agar tidak ada lonjakan inflasi dan gap atau perbedaan besar antara harga barang di Pulau Jawa dengan Kotawaringin Timur.
Untuk mewujudkan itu, hal yang juga harus mendapatkan dukungan adalah peran serta transportasi lokal untuk logistik. Sektor ini sangat berperan besar dalam membantu kelancaran distribusi kebutuhan hingga ke kecamatan-kecamatan.
Angkutan logistik perlu mendapatkan dukungan, seperti dalam hal kelancaran arus barang, serta kemudahan dalam mendapatkan bahan bakar minyak. Jika ada gangguan, maka dikhawatirkan akan berdampak terhadap pasokan sehingga memicu kenaikan harga.
Distribusi logistik perlu menjadi perhatian serius karena dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat. Jika terjadi kenaikan harga barang imbas naiknya ongkos angkutan logistik, maka masyarakat yang akan merasakan bebannya.
"Oleh karena ini, perlu ada kemudahan dalam mengatasi masalah ini. Juga perlu pengawasan ketat terhadap barang yang masuk ke Kotim agar semua sesuai kebutuhan," demikian Kurniawan.
"Bisa kita bayangkan apabila pasokan terlambat didistribusikan ke pembeli, bisa terjadi lonjakan harga," kata Kurniawan di Sampit.
Hingga saat ini pemenuhan sejumlah kebutuhan di Kotawaringin Timur mengandalkan pasokan dari luar daerah, seperti daging, telur, sayuran, beras premium, bahkan bahan bangunan dan lainnya.
Barang kebutuhan tersebut sebagian besar didatangkan melalui truk besar yang diangkut menggunakan kapal laut dari pelabuhan di Surabaya dan Semarang menuju Pelabuhan Sampit.
Masih tingginya ketergantungan pasokan dari luar daerah tersebut membuat fluktuasi harga sangat rentan terjadi. Jika permintaan tinggi maupun pasokan terhambat dan membuat stok menipis maka harga barang biasanya beranjak naik.
Untuk itu Komisi IV DPRD menekankan kepada pemerintah daerah dan pihak terkait agar bisa menjaga stabilitas harga agar tidak ada lonjakan inflasi dan gap atau perbedaan besar antara harga barang di Pulau Jawa dengan Kotawaringin Timur.
Untuk mewujudkan itu, hal yang juga harus mendapatkan dukungan adalah peran serta transportasi lokal untuk logistik. Sektor ini sangat berperan besar dalam membantu kelancaran distribusi kebutuhan hingga ke kecamatan-kecamatan.
Angkutan logistik perlu mendapatkan dukungan, seperti dalam hal kelancaran arus barang, serta kemudahan dalam mendapatkan bahan bakar minyak. Jika ada gangguan, maka dikhawatirkan akan berdampak terhadap pasokan sehingga memicu kenaikan harga.
Distribusi logistik perlu menjadi perhatian serius karena dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat. Jika terjadi kenaikan harga barang imbas naiknya ongkos angkutan logistik, maka masyarakat yang akan merasakan bebannya.
"Oleh karena ini, perlu ada kemudahan dalam mengatasi masalah ini. Juga perlu pengawasan ketat terhadap barang yang masuk ke Kotim agar semua sesuai kebutuhan," demikian Kurniawan.