Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meminta dukungan perusahaan besar swasta (PBS) khususnya bidang perkebunan kelapa sawit turut melakukan operasi pasar guna mendukung upaya stabilisasi harga.
Dalam rakor pengendalian inflasi bersama pemerintah pusat melalui konferensi video di Palangka Raya, Senin, disampaikan sejumlah komoditas dengan potensi kenaikan tertinggi pada minggu pertama Maret 2023 berdasarkan data SP2KP Kemendag di luar 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), di antaranya pada 10 kabupaten dan kota dengan potensi kenaikan harga minyak goreng tertinggi, salah satunya adalah Kotawaringin Barat.
"Pemerintah provinsi tentu berupaya secara optimal, melakukan berbagai langkah antisipasi di lapangan. Hanya saja kami juga meminta peran swasta, yakni PBS di daerah setempat turut menggelar operasi pasar khususnya untuk komoditas minyak goreng," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin.
Terlebih sekitar dua minggu ke depan akan menyongsong bulan suci Ramadhan yang mengacu pada pengalaman sebelumnya, kerap terjadi kenaikan harga pada sejumlah komoditas sehingga diperlukan langkah antisipasi secara tepat di lapangan.
Berdasarkan data yang pihaknya himpun di lapangan per 6 Maret 2023, untuk harga minyak goreng di Kotawaringin Barat adalah Rp18.000 per liter untuk minyak goreng sederhana dan Rp15.000 per liter untuk minyak goreng curah.
"Berdasarkan informasi yang kami himpun, seperti Minyakita dari Kemendag untuk wilayah Kotawaringin Barat tidak banyak beredar," jelasnya.
Baca juga: Sekda Kalteng minta kabupaten dan kota aktif dalam pengendalian inflasi
Lebih lanjut Riza memaparkan, mengacu pada data minggu keempat Februari 2023, untuk ketersediaan minyak goreng se-Kalteng mencapai 635 ton dengan kebutuhan mencapai 483 ton, sehingga masih surplus sebanyak 153 ton atau ketahanan stok mencapai hingga 1,3 minggu.
Sedangkan khusus untuk Kotawaringin Barat berdasarkan data Februari minggu keempat, memiliki ketersediaan sebanyak 88,5 ton, dengan kebutuhan mencapai 52,1 ton.
"Untuk komoditas minyak goreng ini, jika mengacu pada data ketersediaan tersebut, maka sebenarnya dalam kondisi aman termasuk untuk wilayah Kotawaringin Barat," tegasnya.
Baca juga: DPUPR Kalteng: Pembangunan Bundaran Besar ditarget selesai akhir 2023
Baca juga: Diskominfosantik Kalteng dukung BNNP optimalkan P4GN
Baca juga: Kebijakan subsidi berhasil kendalikan tingkat inflasi di Kalteng
Dalam rakor pengendalian inflasi bersama pemerintah pusat melalui konferensi video di Palangka Raya, Senin, disampaikan sejumlah komoditas dengan potensi kenaikan tertinggi pada minggu pertama Maret 2023 berdasarkan data SP2KP Kemendag di luar 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), di antaranya pada 10 kabupaten dan kota dengan potensi kenaikan harga minyak goreng tertinggi, salah satunya adalah Kotawaringin Barat.
"Pemerintah provinsi tentu berupaya secara optimal, melakukan berbagai langkah antisipasi di lapangan. Hanya saja kami juga meminta peran swasta, yakni PBS di daerah setempat turut menggelar operasi pasar khususnya untuk komoditas minyak goreng," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin.
Terlebih sekitar dua minggu ke depan akan menyongsong bulan suci Ramadhan yang mengacu pada pengalaman sebelumnya, kerap terjadi kenaikan harga pada sejumlah komoditas sehingga diperlukan langkah antisipasi secara tepat di lapangan.
Berdasarkan data yang pihaknya himpun di lapangan per 6 Maret 2023, untuk harga minyak goreng di Kotawaringin Barat adalah Rp18.000 per liter untuk minyak goreng sederhana dan Rp15.000 per liter untuk minyak goreng curah.
"Berdasarkan informasi yang kami himpun, seperti Minyakita dari Kemendag untuk wilayah Kotawaringin Barat tidak banyak beredar," jelasnya.
Baca juga: Sekda Kalteng minta kabupaten dan kota aktif dalam pengendalian inflasi
Lebih lanjut Riza memaparkan, mengacu pada data minggu keempat Februari 2023, untuk ketersediaan minyak goreng se-Kalteng mencapai 635 ton dengan kebutuhan mencapai 483 ton, sehingga masih surplus sebanyak 153 ton atau ketahanan stok mencapai hingga 1,3 minggu.
Sedangkan khusus untuk Kotawaringin Barat berdasarkan data Februari minggu keempat, memiliki ketersediaan sebanyak 88,5 ton, dengan kebutuhan mencapai 52,1 ton.
"Untuk komoditas minyak goreng ini, jika mengacu pada data ketersediaan tersebut, maka sebenarnya dalam kondisi aman termasuk untuk wilayah Kotawaringin Barat," tegasnya.
Baca juga: DPUPR Kalteng: Pembangunan Bundaran Besar ditarget selesai akhir 2023
Baca juga: Diskominfosantik Kalteng dukung BNNP optimalkan P4GN
Baca juga: Kebijakan subsidi berhasil kendalikan tingkat inflasi di Kalteng