Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Tengah turut membantu memfasilitasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam pengembangan usaha, termasuk pemasaran produk melalui kegiatan Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah.
"Kami menekankan kepada seluruh elemen Kemenkeu untuk memastikan kehadiran Kemenkeu di daerah dalam satu layanan yang komprehensif. Salah satu bentuk dari kehadiran Kemenkeu Satu tersebut adalah layanan masyarakat kepada para UMKM," kata Staf Ahli Menkeu Bidang Kebijakan Penerimaan Negara, Oza Olavia di Palangka Raya, Selasa.
Dalam kegiatan Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah yang terselenggara berkolaborasi bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini, disediakan sejumlah stan bagi UMKM binaan DJPb Kalimantan Tengah untuk memasarkan produk, juga beberapa gelar wicara dengan tema strategis, sosialisasi, serta lainnya.
Adapun sampai saat ini terdapat 47 UMKM di wilayah Kalimantan Tengah yang telah dibina Kemenkeu Satu lingkup provinsi setempat dengan rincian 23 UMKM Binaan DJBC, 10 UMKM Binaan DJKN, 10 UMKM Binaan DJP, dan 4 UMKM Binaan DJPb.
Para pelaku UMKM tersebut terdiri dari 35 UMKM mandiri, 6 UMKM rintisan, dan 6 UMKM siap ekspor. Produk yang ditawarkan UMKM Kalimantan Tengah juga beragam, di antaranya produk kuliner seperti aneka olahan jamur, kripik kelakai, amplang, stik, dan lainnya, produk kayu gaharu atau akar laka, kerajinan rotan atau purun, obat herbal, maupun aksesoris khas daerah.
"Saya meminta kegiatan Kemenkeu Satu ini terus digaungkan untuk membantu UMKM dari berbagai aspek, seperti aspek permodalan, aspek kepatuhan terhadap regulasi, serta aspek pemasaran, baik domestik maupun ekspor luar negeri," jelasnya.
Baca juga: Kalteng gandeng KPK perkuat pendidikan antikorupsi
Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo menambahkan, melalui rangkaian kegiatan ini pihaknya mengharapkan dapat membantu peningkatan pemasaran dan hasil penjualan produk UMKM, serta peningkatan klaster UMKM untuk naik kelas menjadi klaster mandiri dan klaster siap ekspor.
"Melalui kegiatan ini pula diharapkan dapat menambah jumlah UMKM binaan Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah, sehingga dapat membantu terpenuhinya target nasional UMKM yang dibina secara sinergi oleh Kemenkeu pada 2023, yaitu sejumlah 1.000 UMKM di seluruh Indonesia," terangnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Nuryakin mengatakan, Pemberdayaan UMKM Sinergi Kemenkeu Satu ini diharapkan semakin memacu pengembangan UMKM yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas perekonomian rakyat yang lebih mandiri, khususnya unit usaha kecil kerakyatan, baik dari sisi kemudahan akses pembiayaan, insentif, pemasaran, dan lainnya.
"Harapan kami kepada Kemenkeu Satu untuk mendukung perkembangan UMKM, agar memberikan asistensi dan bimbingan berupa pemberian pemahaman ketentuan perpajakan, perluasan pasar UMKM melalui pasar digital, akses pembiayaan modal usaha dan lainnya," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng manfaatkan kejuaraan sepeda dunia untuk promosikan daerah
"Kami menekankan kepada seluruh elemen Kemenkeu untuk memastikan kehadiran Kemenkeu di daerah dalam satu layanan yang komprehensif. Salah satu bentuk dari kehadiran Kemenkeu Satu tersebut adalah layanan masyarakat kepada para UMKM," kata Staf Ahli Menkeu Bidang Kebijakan Penerimaan Negara, Oza Olavia di Palangka Raya, Selasa.
Dalam kegiatan Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah yang terselenggara berkolaborasi bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini, disediakan sejumlah stan bagi UMKM binaan DJPb Kalimantan Tengah untuk memasarkan produk, juga beberapa gelar wicara dengan tema strategis, sosialisasi, serta lainnya.
Adapun sampai saat ini terdapat 47 UMKM di wilayah Kalimantan Tengah yang telah dibina Kemenkeu Satu lingkup provinsi setempat dengan rincian 23 UMKM Binaan DJBC, 10 UMKM Binaan DJKN, 10 UMKM Binaan DJP, dan 4 UMKM Binaan DJPb.
Para pelaku UMKM tersebut terdiri dari 35 UMKM mandiri, 6 UMKM rintisan, dan 6 UMKM siap ekspor. Produk yang ditawarkan UMKM Kalimantan Tengah juga beragam, di antaranya produk kuliner seperti aneka olahan jamur, kripik kelakai, amplang, stik, dan lainnya, produk kayu gaharu atau akar laka, kerajinan rotan atau purun, obat herbal, maupun aksesoris khas daerah.
"Saya meminta kegiatan Kemenkeu Satu ini terus digaungkan untuk membantu UMKM dari berbagai aspek, seperti aspek permodalan, aspek kepatuhan terhadap regulasi, serta aspek pemasaran, baik domestik maupun ekspor luar negeri," jelasnya.
Baca juga: Kalteng gandeng KPK perkuat pendidikan antikorupsi
Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo menambahkan, melalui rangkaian kegiatan ini pihaknya mengharapkan dapat membantu peningkatan pemasaran dan hasil penjualan produk UMKM, serta peningkatan klaster UMKM untuk naik kelas menjadi klaster mandiri dan klaster siap ekspor.
"Melalui kegiatan ini pula diharapkan dapat menambah jumlah UMKM binaan Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah, sehingga dapat membantu terpenuhinya target nasional UMKM yang dibina secara sinergi oleh Kemenkeu pada 2023, yaitu sejumlah 1.000 UMKM di seluruh Indonesia," terangnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Nuryakin mengatakan, Pemberdayaan UMKM Sinergi Kemenkeu Satu ini diharapkan semakin memacu pengembangan UMKM yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas perekonomian rakyat yang lebih mandiri, khususnya unit usaha kecil kerakyatan, baik dari sisi kemudahan akses pembiayaan, insentif, pemasaran, dan lainnya.
"Harapan kami kepada Kemenkeu Satu untuk mendukung perkembangan UMKM, agar memberikan asistensi dan bimbingan berupa pemberian pemahaman ketentuan perpajakan, perluasan pasar UMKM melalui pasar digital, akses pembiayaan modal usaha dan lainnya," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng manfaatkan kejuaraan sepeda dunia untuk promosikan daerah