Bandung (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei hingga 11 Juni tahun ini menjadi gerbang awal Indonesia bisa untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia tingkat senior.
Pada 2019, Indonesia melalui PSSI pernah mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Untuk itu, kata dia, penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia harus sukses.
"Kalau ini nggak lolos, masa 2034 kita masih ngajuin. Ini harus jadi gerbang pembuka bukan malah gerbang penutupan," kata Erick Thohir saat mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Baca juga: Erick cek kesiapan Stadion Dipta Bali untuk Piala Dunia U-20
Menurut dia, Piala Dunia U-20 itu hadir di Asia Tenggara pada 23 tahun lalu sehingga kesempatan menjadi penyelenggara kejuaraan dua tahunan itu di Indonesia belum tentu datang dua kali.
Apalagi, menurut dia kejuaraan tersebut merupakan ajang yang kedua terbesar di FIFA. Berbagai pemain bintang seperti Lionel Messi, Herry Kane, Paul Pogba, pun menurutnya lahir dari Piala Dunia U-20.
"Jadi ini perlu keseriusan," kata Erick selaku Ketua Penyelenggara Piala Dunia FIFA U-20 (LOC).
Baca juga: Erick Thohir sebut Stadion Manahan Solo sangat siap untuk Piala Dunia U-20
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menjelaskan jika perwakilan dari FIFA akan mengunjungi Indonesia pada 21-27 Maret guna melakukan verifikasi enam stadion yang direncanakan menjadi lokasi Piala Dunia U-20.
Adapun enam lokasi yang disiapkan yakni Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Sebelum mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Erick Thohir dan tim juga telah mengunjungi Stadion Jakabaring Palembang.
Baca juga: Erick Thohir siap hadirkan program Mudik Gratis BUMN pada Rabu 15 Maret 2023
"Makanya kita langsung turun, jadi besok pun kita ke Solo jam 8 pagi, sorenya sudah di Bali, Senin-nya di Jawa Timur (Surabaya), sore di Jakarta," kata Erick menegaskan.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna memastikan pihaknya sebagai salah satu tuan rumah berkomitmen untuk bisa memenuhi tanggung jawab perbaikan di stadion sesuai catatan FIFA FIFA.
"Kita sama-sama melangkah dan ikhtiar, Insya Allah kita selesaikan sesuai dengan tanggung jawab," kata Dadang.
PSSI kemungkinan beli VAR yang dipasang di stadion Piala Dunia U-20
Ketua Umum PSSI Erick Thohir membuka kemungkinan membeli perangkat VAR (video assistant referee) yang akan dipasang oleh FIFA di enam stadion arena pertandingan FIFA U-20 World Cup Indonesia 2023.
Menurut Erick, saat ditemui selepas meninjau kesiapan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, Minggu, pemasangan VAR oleh FIFA untuk Piala Dunia U-20 itu menjadi peluang bagi Indonesia melengkapi fasilitas beberapa stadion utamanya.
Baca juga: Erick Thohir awali tur persiapan Piala Dunia U-20 ke Palembang hingga ke Bandung
“FIFA akan memasang VAR di enam stadion. Itu yang kita tunggu-tunggu, siapa tahu rejeki anak saleh, kalau VAR sudah terpasang, siapa tahu kita bisa langsung beli, daripada dicopot, lalu beli lagi, dipasang lagi, tetapi ya kalau bisa,” kata Erick Thohir menjawab pertanyaan wartawan.
Walaupun demikian, ia belum dapat menyebutkan jadwal pemasangan VAR oleh FIFA, mengingat perwakilan FIFA baru akan datang ke Indonesia pada 21–27 Maret untuk mengecek kesiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei 2023–11 Juni 2023.
“Tunggu mereka datang nanti,” kata Ketua Umum PSSI.
Perwakilan dari FIFA dijadwalkan mengecek langsung persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di enam stadion pada 21–27 Maret 2023. Enam stadion yang bakal dikunjungi FIFA, yaitu Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Manahan di Solo, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, Gelora Bung Tomo di Surabaya, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta.
Baca juga: Erick minta semua BUMN memiliki infrastruktur media
“Kalau ke Bali, FIFA dijadwalkan datang pada 26–27,” kata Erick Thohir.
Sejauh ini, stadion sepak bola di Indonesia belum ada yang menggunakan fasilitas VAR, termasuk untuk kompetisi profesional seperti Liga 1.
Erick Thohir pada bulan lalu mengatakan penggunaan VAR belum jadi prioritas PSSI, mengingat masih ada sektor lain yang perlu menjadi prioritas, salah satunya kesejahteraan wasit.
“Kami akan mendorong perbaikan perwasitan, sistem pertandingan, baru hitung-hitungan VAR," kata Erick di GBK Arena, Jakarta, bulan lalu (18/2).
Baca juga: "Bersih-Bersih BUMN" Erick Thohir beri dampak positif
Walaupun demikian, beberapa pengurus dan pelatih klub pada beberapa kesempatan telah mendesak pemangku terkait untuk segera menggunakan VAR terutama pada pertandingan Liga 1.
Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa saat Sarasehan Sepak Bola di Surabaya, Jawa Timur, bulan ini (4/3), mendesak PSSI segera mempercepat penggunaan VAR.
“Kami ingin, pertama jadwal yang pasti, kedua perijinan, ketiga kuantitas dan kualitas wasit ditingkatkan dan yang terakhir kami ingin federasi mempercepat pemakaian VAR, karana tanpa sokongan itu agak berat," kata Sadikin Aksa.
Baca juga: Erick sebagai cawapres mampu dongkrak perolehan suara
Pelatih Persis Solo Leonardo Medina selepas pertandingan antara Persis Solo melawan Bali United di Yogyakarta bulan lalu (28/2) juga mendesak VAR segera digunakan untuk memperbaiki kualitas Liga 1.
Di lokasi yang sama, Pelatih Bali United FC Stefano “Teco” Cugurra menilai penggunaan VAR dapat efektif bergantung pada operatornya.
“Tergantung siapa yang liat VAR, siapa yang kerja di dalam VAR. saya lihat banyak negara punya masalah dengan VAR termasuk di negara saya sendiri di Brazil,” kata Teco di Stadion Maguwoharjo selepas pertandingan Bali United lawan Persis Solo bulan lalu (28/2).
Ia menyampaikan di Brazil penggunaan VAR masih menuai pro dan kontra, karena beberapa pengambilan keputusan wasit lewat VAR terkadang mengambil jeda waktu terlalu lama dan kerap menghilangkan momentum saat pertandingan.
“Mudah-mudahan jika VAR ada di sini bisa lebih bagus, tetapi semua tergantung siapa yang lihat nanti,” kata Teco.
Baca juga: Erick Thohir: Saya ingin BUMN menjadi benteng sekaligus lokomotif ekonomi nasional
Baca juga: Ketum PSSI Erick Thohir janji benahi permasalahan sepak bola Indonesia
Baca juga: Keluh kesah Aremania soal tragedi Kanjuruhan dihadapan Erick Thohir
Pada 2019, Indonesia melalui PSSI pernah mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Untuk itu, kata dia, penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia harus sukses.
"Kalau ini nggak lolos, masa 2034 kita masih ngajuin. Ini harus jadi gerbang pembuka bukan malah gerbang penutupan," kata Erick Thohir saat mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Baca juga: Erick cek kesiapan Stadion Dipta Bali untuk Piala Dunia U-20
Menurut dia, Piala Dunia U-20 itu hadir di Asia Tenggara pada 23 tahun lalu sehingga kesempatan menjadi penyelenggara kejuaraan dua tahunan itu di Indonesia belum tentu datang dua kali.
Apalagi, menurut dia kejuaraan tersebut merupakan ajang yang kedua terbesar di FIFA. Berbagai pemain bintang seperti Lionel Messi, Herry Kane, Paul Pogba, pun menurutnya lahir dari Piala Dunia U-20.
"Jadi ini perlu keseriusan," kata Erick selaku Ketua Penyelenggara Piala Dunia FIFA U-20 (LOC).
Baca juga: Erick Thohir sebut Stadion Manahan Solo sangat siap untuk Piala Dunia U-20
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menjelaskan jika perwakilan dari FIFA akan mengunjungi Indonesia pada 21-27 Maret guna melakukan verifikasi enam stadion yang direncanakan menjadi lokasi Piala Dunia U-20.
Adapun enam lokasi yang disiapkan yakni Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Sebelum mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Erick Thohir dan tim juga telah mengunjungi Stadion Jakabaring Palembang.
Baca juga: Erick Thohir siap hadirkan program Mudik Gratis BUMN pada Rabu 15 Maret 2023
"Makanya kita langsung turun, jadi besok pun kita ke Solo jam 8 pagi, sorenya sudah di Bali, Senin-nya di Jawa Timur (Surabaya), sore di Jakarta," kata Erick menegaskan.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna memastikan pihaknya sebagai salah satu tuan rumah berkomitmen untuk bisa memenuhi tanggung jawab perbaikan di stadion sesuai catatan FIFA FIFA.
"Kita sama-sama melangkah dan ikhtiar, Insya Allah kita selesaikan sesuai dengan tanggung jawab," kata Dadang.
PSSI kemungkinan beli VAR yang dipasang di stadion Piala Dunia U-20
Ketua Umum PSSI Erick Thohir membuka kemungkinan membeli perangkat VAR (video assistant referee) yang akan dipasang oleh FIFA di enam stadion arena pertandingan FIFA U-20 World Cup Indonesia 2023.
Menurut Erick, saat ditemui selepas meninjau kesiapan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, Minggu, pemasangan VAR oleh FIFA untuk Piala Dunia U-20 itu menjadi peluang bagi Indonesia melengkapi fasilitas beberapa stadion utamanya.
Baca juga: Erick Thohir awali tur persiapan Piala Dunia U-20 ke Palembang hingga ke Bandung
“FIFA akan memasang VAR di enam stadion. Itu yang kita tunggu-tunggu, siapa tahu rejeki anak saleh, kalau VAR sudah terpasang, siapa tahu kita bisa langsung beli, daripada dicopot, lalu beli lagi, dipasang lagi, tetapi ya kalau bisa,” kata Erick Thohir menjawab pertanyaan wartawan.
Walaupun demikian, ia belum dapat menyebutkan jadwal pemasangan VAR oleh FIFA, mengingat perwakilan FIFA baru akan datang ke Indonesia pada 21–27 Maret untuk mengecek kesiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei 2023–11 Juni 2023.
“Tunggu mereka datang nanti,” kata Ketua Umum PSSI.
Perwakilan dari FIFA dijadwalkan mengecek langsung persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di enam stadion pada 21–27 Maret 2023. Enam stadion yang bakal dikunjungi FIFA, yaitu Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Manahan di Solo, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, Gelora Bung Tomo di Surabaya, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta.
Baca juga: Erick minta semua BUMN memiliki infrastruktur media
“Kalau ke Bali, FIFA dijadwalkan datang pada 26–27,” kata Erick Thohir.
Sejauh ini, stadion sepak bola di Indonesia belum ada yang menggunakan fasilitas VAR, termasuk untuk kompetisi profesional seperti Liga 1.
Erick Thohir pada bulan lalu mengatakan penggunaan VAR belum jadi prioritas PSSI, mengingat masih ada sektor lain yang perlu menjadi prioritas, salah satunya kesejahteraan wasit.
“Kami akan mendorong perbaikan perwasitan, sistem pertandingan, baru hitung-hitungan VAR," kata Erick di GBK Arena, Jakarta, bulan lalu (18/2).
Baca juga: "Bersih-Bersih BUMN" Erick Thohir beri dampak positif
Walaupun demikian, beberapa pengurus dan pelatih klub pada beberapa kesempatan telah mendesak pemangku terkait untuk segera menggunakan VAR terutama pada pertandingan Liga 1.
Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa saat Sarasehan Sepak Bola di Surabaya, Jawa Timur, bulan ini (4/3), mendesak PSSI segera mempercepat penggunaan VAR.
“Kami ingin, pertama jadwal yang pasti, kedua perijinan, ketiga kuantitas dan kualitas wasit ditingkatkan dan yang terakhir kami ingin federasi mempercepat pemakaian VAR, karana tanpa sokongan itu agak berat," kata Sadikin Aksa.
Baca juga: Erick sebagai cawapres mampu dongkrak perolehan suara
Pelatih Persis Solo Leonardo Medina selepas pertandingan antara Persis Solo melawan Bali United di Yogyakarta bulan lalu (28/2) juga mendesak VAR segera digunakan untuk memperbaiki kualitas Liga 1.
Di lokasi yang sama, Pelatih Bali United FC Stefano “Teco” Cugurra menilai penggunaan VAR dapat efektif bergantung pada operatornya.
“Tergantung siapa yang liat VAR, siapa yang kerja di dalam VAR. saya lihat banyak negara punya masalah dengan VAR termasuk di negara saya sendiri di Brazil,” kata Teco di Stadion Maguwoharjo selepas pertandingan Bali United lawan Persis Solo bulan lalu (28/2).
Ia menyampaikan di Brazil penggunaan VAR masih menuai pro dan kontra, karena beberapa pengambilan keputusan wasit lewat VAR terkadang mengambil jeda waktu terlalu lama dan kerap menghilangkan momentum saat pertandingan.
“Mudah-mudahan jika VAR ada di sini bisa lebih bagus, tetapi semua tergantung siapa yang lihat nanti,” kata Teco.
Baca juga: Erick Thohir: Saya ingin BUMN menjadi benteng sekaligus lokomotif ekonomi nasional
Baca juga: Ketum PSSI Erick Thohir janji benahi permasalahan sepak bola Indonesia
Baca juga: Keluh kesah Aremania soal tragedi Kanjuruhan dihadapan Erick Thohir