Bandung (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut isu soal penolakan Tim Nasional (Timnas) Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia oleh sejumlah pihak telah ditangani oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20, menurutnya sejumlah lembaga pun memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Termasuk, kata dia, Kemenlu yang memiliki tugas diplomasi politik.
"Itu merupakan bagian pemerintah, di pemerintah ada tupoksinya masing-masing. Ini (isu penolakan Timnas Israel) banyak tugas ke Kemenlu," kata Zainudin di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Baca juga: Surat pengunduran diri Menpora Zainudin Amali belum diterima Presiden Jokowi
Menpora yang kini mengajukan pengunduran diri ke Presiden Joko Widodo itu optimistis Kemenlu akan menangani isu tersebut dengan sebaik mungkin. Pasalnya, kata dia, Kemenlu memiliki pengalaman yang baik soal diplomasi.
"Kemenlu sudah berpengalaman, dan mampu melakukan sesuai apa yang disiapkan. Pemerintah bersama-sama," kata Zainudin menambahkan.
Sebelumnya, Timnas U-20 Israel berhak tampil di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia setelah menjadi finalis Piala Eropa U-19.
Baca juga: DPP Partai Golkar restui pengunduran diri Menpora Zainudin Amali
Akan tetapi, kelolosan Israel tersebut tidak disambut positif oleh sebagian masyarakat Indonesia. Melalui media sosial, mereka menyuarakan agar pemerintah menolak Israel berkompetisi di Piala Dunia U-20 tahun ini.
Salah satu pihak yang menyuarakan pendapat soal itu adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai tersebut menyuarakan penolakan melalui akun resmi DPP PKS di Twitter pada Rabu (8/3).
Selain itu, Pemerintah Palestina menyatakan tidak mempermasalahkan keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 karena itu wewenang Indonesia sebagai tuan rumah.
Menurut Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, pemerintahnya tidak dalam posisi mendukung atau menolak partisipasi Israel dalam turnamen sepak bola tersebut.
“Kewenangan tersebut berada di tangan Indonesia. Kami tidak bisa menerima atau pun menolak, karena itu terserah Indonesia,” tutur Zuhair ketika menyampaikan pernyataan pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Rabu sore.
Baca juga: Empat kriteria calon Menpora pengganti Amali
Dia mengatakan Palestina memahami posisi Indonesia sebagai tuan rumah yang tunduk pada aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20.
Sebagai tuan rumah, kata Zuhair, Indonesia harus memfasilitasi setiap tim yang berpartisipasi dan memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik demi kesuksesan turnamen internasional itu.
“Keikutsertaan masing-masing negara dalam event ini tentu tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan suatu negara, karena setiap negara ikut serta sebagai bagian dari kompetisi yang berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Zuhair.
Namun, mengacu pada penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar, Zuhair berharap Indonesia bisa "mengikutsertakan" juga Palestina dalam Piala Dunia U-20, meskipun tim Palestina tidak ikut bertanding dalam acara tersebut.
Baca juga: Jokowi: Zainudin Amali belum resmi mengundurkan diri
Qatar, yang selama ini tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, tetap mengizinkan penggemar sepak bola dari negara itu datang ke Piala Dunia tahun lalu.
Bendera Palestina kemudian kerap dikibarkan selama ajang Piala Dunia di Qatar. Bendera tersebut semakin sering dikibarkan oleh para pendukung Maroko, yang bersahabat dengan Palestina, ketika tim mereka tembus ke semifinal.
“Kita tahu banyak sekali negara yang kemudian menyuarakan dukungan bagi Palestina (selama Piala Dunia Qatar) dan ini menunjukkan bahwa Palestina ada di hati banyak kalangan,” kata Zuhair.
“Saya yakin bahwa Palestina juga senantiasa ada di hati bangsa dan pemerintah Indonesia, sehingga Palestina juga akan hadir dalam event (Piala Dunia U-20) yang akan diselenggarakan di Indonesia ini,” ujar dia, menambahkan.
Baca juga: Timnas Indonesia U-12 raih posisi keempat piala dunia Danone
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 tidak akan menggoyahkan dukungan RI untuk Palestina.
“Posisi pemerintah Indonesia terkait isu Palestina tidak akan pernah berubah dan sangat konsisten. Indonesia termasuk dari sedikit negara yang terus konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina,” tutur Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah pekan lalu.
Mengenai teknis penyelenggaraan Piala Dunia U-20, pemerintah telah menyiapkan jalur politik, diplomatik, dan keamanan untuk mengantisipasi pro dan kontra atas keikutsertaan Israel dalam turnamen tersebut.
Baca juga: Timnas U-16 pertajam taktik hadapi Australia
Keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 telah menuai pro-kontra. Beberapa pihak di Indonesia mengecam Israel karena konfliknya dengan Palestina.
Kehadiran Israel pun menjadi pembicaraan hangat publik. Sebagian pihak menilai Indonesia tak mendukung Palestina karena mengizinkan Israel tampil di turnamen junior level dunia tersebut.
Timnas U-20 Israel berhak tampil di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia setelah menjadi finalis Piala Eropa U-19 2022.
Baca juga: Kosta Rika gagal tuan rumahi Piala Dunia U-17 putri