Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Supriyadi mengatakan bahwa KMP Drajat Paciran yang beroperasi di Pelabuhan Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala dengan rute Bahaur-Paciran Provinsi Jawa Timur diminta untuk lebih mendahulukan para penumpang dan kendaraan keluarga dengan mengurangi mengangkut truk menjelang arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Ini salah satu poin yang menjadi kesepakatan dalam rapat persiapan menjelang arus mudik yang dihadiri dari unsur terkait,” kata Supriyadi di Pulang Pisau, Rabu.
Dikatakan Supriyadi, rapat persiapan bersama unsur terkait ini sebelumnya telah menghasilkan sebanyak 17 poin untuk mendukung terwujudnya ketertiban lalu lintas laut, sungai dan danau serta keselamatan penyeberangan pada arus mudik-arus balik Hari Raya Idul Fitri.
Menurutnya, Pelabuhan Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala saat ini telah diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sehingga bukan lagi berada di bawah kewenangan pemerintah setempat.
KSOP juga disepakati bisa menyediakan ruang tunggu yang representatif, meningkatkan kebersihan dan penerangan. Selain itu menyediakan tempat ibadah, ruang pemeriksaan kesehatan, toilet, hingga ketersediaan tempat parkir alternatif.
Supriyadi menambahkan, pemerintah saat ini telah melonggarkan semua aturan setelah COVID-19 menurun, dan tahun ini diperkirakan pemudik mengalami lonjakan.
Baca juga: Bupati Pulang Pisau serahkan hibah kendaraan perkuat penanggulangan bencana
Peningkatan pemudik ini tentu diperlukan berbagai antisipasi agar semua masyarakat bisa memanfaatkan berbagai fasilitas serta mendapatkan rasa aman dan nyaman selama mudik dan arus balik.
“Untuk angkutan kapal feri penyeberangan juga diminta operasional untuk berpasangan atau lebih dengan mempertimbangkan kondisi muatan sehingga masa tunggu dan antrian panjang bisa diminimalisir,” paparnya.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, lanjut Supriyadi, pihaknya juga meminta para pengelola kapal feri penyeberangan untuk mengurangi muatan, melengkapi alat-alat keselamatan, serta mematuhi tonase yang telah ditetapkan.
Khusus pelabuhan penyeberangan Mintin-Anjir Sampit, pengelola kapal penyeberangan diminta memikirkan tempat parkir alternatif yang aman dengan menyiapkan petugas sesuai dengan jadwal angkutan feri karena tidak diizinkan parkir di bahu jalan yang bisa membahayakan pengguna jalan lain.
“Seperti tahun sebelumnya, Posko bersama juga didirikan di beberapa titik agar bisa dimanfaatkan oleh para pemudik untuk mendapatkan pelayanan, selain keberadaannya juga bisa memberikan rasa aman kepada pemudik,” demikian Supriyadi.
Baca juga: Bupati Pulang Pisau ingatkan penguatan pemberantasan narkoba dan pungli
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau gelar pasar penyeimbang di tujuh lokasi
Baca juga: Sekda Pulang Pisau minta kualitas pelayanan tidak berkurang selama Ramadhan
“Ini salah satu poin yang menjadi kesepakatan dalam rapat persiapan menjelang arus mudik yang dihadiri dari unsur terkait,” kata Supriyadi di Pulang Pisau, Rabu.
Dikatakan Supriyadi, rapat persiapan bersama unsur terkait ini sebelumnya telah menghasilkan sebanyak 17 poin untuk mendukung terwujudnya ketertiban lalu lintas laut, sungai dan danau serta keselamatan penyeberangan pada arus mudik-arus balik Hari Raya Idul Fitri.
Menurutnya, Pelabuhan Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala saat ini telah diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sehingga bukan lagi berada di bawah kewenangan pemerintah setempat.
KSOP juga disepakati bisa menyediakan ruang tunggu yang representatif, meningkatkan kebersihan dan penerangan. Selain itu menyediakan tempat ibadah, ruang pemeriksaan kesehatan, toilet, hingga ketersediaan tempat parkir alternatif.
Supriyadi menambahkan, pemerintah saat ini telah melonggarkan semua aturan setelah COVID-19 menurun, dan tahun ini diperkirakan pemudik mengalami lonjakan.
Baca juga: Bupati Pulang Pisau serahkan hibah kendaraan perkuat penanggulangan bencana
Peningkatan pemudik ini tentu diperlukan berbagai antisipasi agar semua masyarakat bisa memanfaatkan berbagai fasilitas serta mendapatkan rasa aman dan nyaman selama mudik dan arus balik.
“Untuk angkutan kapal feri penyeberangan juga diminta operasional untuk berpasangan atau lebih dengan mempertimbangkan kondisi muatan sehingga masa tunggu dan antrian panjang bisa diminimalisir,” paparnya.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, lanjut Supriyadi, pihaknya juga meminta para pengelola kapal feri penyeberangan untuk mengurangi muatan, melengkapi alat-alat keselamatan, serta mematuhi tonase yang telah ditetapkan.
Khusus pelabuhan penyeberangan Mintin-Anjir Sampit, pengelola kapal penyeberangan diminta memikirkan tempat parkir alternatif yang aman dengan menyiapkan petugas sesuai dengan jadwal angkutan feri karena tidak diizinkan parkir di bahu jalan yang bisa membahayakan pengguna jalan lain.
“Seperti tahun sebelumnya, Posko bersama juga didirikan di beberapa titik agar bisa dimanfaatkan oleh para pemudik untuk mendapatkan pelayanan, selain keberadaannya juga bisa memberikan rasa aman kepada pemudik,” demikian Supriyadi.
Baca juga: Bupati Pulang Pisau ingatkan penguatan pemberantasan narkoba dan pungli
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau gelar pasar penyeimbang di tujuh lokasi
Baca juga: Sekda Pulang Pisau minta kualitas pelayanan tidak berkurang selama Ramadhan