Sampit (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menegaskan komitmen mereka mengupayakan agar seluruh pemudik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah melalui Pelabuhan Sampit bisa terangkut.
"Tiket untuk beberapa jadwal keberangkatan ada yang sudah penuh. Kalau memang animo masih tinggi dan kira-kira kapal tidak mencukupi maka kami akan ada upaya lain. Kemungkinan ada kapal perintis yang akan kita minta untuk diperbantukan ke sini," kata Kepala KSOP Sampit Miftakhul Hadi di Sampit, Kamis.
Penegasan itu disampaikannya usai memimpin apel kesiapan posko penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 2023 di Pelabuhan Sampit. Apel diikuti peserta dari seluruh insan perhubungan, serta TNI dan Polri.
Sebelumnya saat rapat dengan pemerintah daerah yang dipimpin Bupati Halikinnor, Miftakhul Hadi menyebutkan, jumlah penumpang yang berangkat pada arus mudik melalui Pelabuhan Sampit tahun ini diprediksi sebanyak 8.527 penumpang.
Hal ini menjadi perhatian karena berdasarkan penghitungan saat ini kapasitas angkut yang tersedia hanya untuk sekitar 6.100 orang. Jumlah itu terdiri kapasitas angkut kapal milik PT Dharma Lautan Utama sebanyak 2.466 penumpang dan kapal milik PT Pelni 3.680 penumpang.
Baca juga: Pemilih di Kotim bertambah signifikan menjadi 305.835 orang
Untuk mengantisipasi kekurangan armada itulah koordinasi terus ditingkatkan. Data diterima KSOP Sampit, ada sembilan call (keberangkatan) kapal yang berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang maupun Surabaya selama musim arus mudik tahun ini. Armada itu terdiri kapal milik Dharma Lautan Utama sebanyak lima call dan kapal milik PT Pelni empat call.
"Perhitungan sekarang, kalau dengan dispensasi nanti mungkin bisa mencukupi. Tapi terus akan kita pantau laporan ke pusat setiap hari melalui sistem Siasati. Dispensasi ranah Kementerian Perhubungan dengan tetap memperhitungkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan," jelas Miftakhul Hadi.
Sementara itu terkait penyelenggaraan, apel yang dilaksanakan lebih awal ini merupakan bagian dari kesiapan bersama dalam menyelenggarakan arus mudik Lebaran tahun ini. Pemeriksaan kelaikan kapal juga sudah dilakukan untuk tujuan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
Koordinasi dilakukan dengan operator pelabuhan untuk menyiapkan terminal penumpang agar lebih nyaman. Sementara itu operator kapal diminta menyiapkan keamanan dan kenyamanan di kapal agar pemudik bisa nyaman dan menikmati perjalanan menuju kampung halaman mereka.
"Selain posko, tenda juga disiapkan untuk mengantisipasi membeludaknya penumpang yang tidak tertampung di terminal penumpang. Mereka harus tetap merasa nyaman, makanya disiapkan tenda-tenda. Semoga arus mudik Lebaran Idul Fitri ini berjalan aman dan lancar," demikian Miftakhul Hadi.
Baca juga: Paskibraka sekaligus Duta Pancasila, seleksi semakin berat
Baca juga: Kebakaran hanguskan delapan rumah di kawasan padat penduduk di Sampit
Baca juga: GPPI Kotim serukan pekerja pastikan tiket sebelum mudik
"Tiket untuk beberapa jadwal keberangkatan ada yang sudah penuh. Kalau memang animo masih tinggi dan kira-kira kapal tidak mencukupi maka kami akan ada upaya lain. Kemungkinan ada kapal perintis yang akan kita minta untuk diperbantukan ke sini," kata Kepala KSOP Sampit Miftakhul Hadi di Sampit, Kamis.
Penegasan itu disampaikannya usai memimpin apel kesiapan posko penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 2023 di Pelabuhan Sampit. Apel diikuti peserta dari seluruh insan perhubungan, serta TNI dan Polri.
Sebelumnya saat rapat dengan pemerintah daerah yang dipimpin Bupati Halikinnor, Miftakhul Hadi menyebutkan, jumlah penumpang yang berangkat pada arus mudik melalui Pelabuhan Sampit tahun ini diprediksi sebanyak 8.527 penumpang.
Hal ini menjadi perhatian karena berdasarkan penghitungan saat ini kapasitas angkut yang tersedia hanya untuk sekitar 6.100 orang. Jumlah itu terdiri kapasitas angkut kapal milik PT Dharma Lautan Utama sebanyak 2.466 penumpang dan kapal milik PT Pelni 3.680 penumpang.
Baca juga: Pemilih di Kotim bertambah signifikan menjadi 305.835 orang
Untuk mengantisipasi kekurangan armada itulah koordinasi terus ditingkatkan. Data diterima KSOP Sampit, ada sembilan call (keberangkatan) kapal yang berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang maupun Surabaya selama musim arus mudik tahun ini. Armada itu terdiri kapal milik Dharma Lautan Utama sebanyak lima call dan kapal milik PT Pelni empat call.
"Perhitungan sekarang, kalau dengan dispensasi nanti mungkin bisa mencukupi. Tapi terus akan kita pantau laporan ke pusat setiap hari melalui sistem Siasati. Dispensasi ranah Kementerian Perhubungan dengan tetap memperhitungkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan," jelas Miftakhul Hadi.
Sementara itu terkait penyelenggaraan, apel yang dilaksanakan lebih awal ini merupakan bagian dari kesiapan bersama dalam menyelenggarakan arus mudik Lebaran tahun ini. Pemeriksaan kelaikan kapal juga sudah dilakukan untuk tujuan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
Koordinasi dilakukan dengan operator pelabuhan untuk menyiapkan terminal penumpang agar lebih nyaman. Sementara itu operator kapal diminta menyiapkan keamanan dan kenyamanan di kapal agar pemudik bisa nyaman dan menikmati perjalanan menuju kampung halaman mereka.
"Selain posko, tenda juga disiapkan untuk mengantisipasi membeludaknya penumpang yang tidak tertampung di terminal penumpang. Mereka harus tetap merasa nyaman, makanya disiapkan tenda-tenda. Semoga arus mudik Lebaran Idul Fitri ini berjalan aman dan lancar," demikian Miftakhul Hadi.
Baca juga: Paskibraka sekaligus Duta Pancasila, seleksi semakin berat
Baca juga: Kebakaran hanguskan delapan rumah di kawasan padat penduduk di Sampit
Baca juga: GPPI Kotim serukan pekerja pastikan tiket sebelum mudik