Sampit (ANTARA) - Lokasi kebakaran yang menghanguskan delapan rumah di Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Rabu (5/4) siang, ternyata berdiri di lahan milik pemerintah daerah setempat sehingga nantinya akan ditata.
"Itu pasti ditata nanti. Makanya saya minta kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk melihat terkait aset ini. Kalau memang mau dibangun maka harus ditata betul supaya jangan menjadi kawasan kumuh atau nanti mungkin ada penggunaan lain," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis.
Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan sejumlah kepala satuan organisasi perangkat daerah, datang ke lokasi kebakaran. Dia juga mengunjungi korban kebakaran yang ditampung di rumah dinas camat Baamang.
Dia berterima kasih kepada Camat Baamang Sufiansyah karena berinisiatif untuk sementara menampung korban kebakaran di rumah dinasnya. Kebetulan rumah dinas camat memang belum ditempati sehingga bisa dimanfaatkan sementara.
Saat di lokasi kebakaran, Halikinnor menyerahkan bantuan kepada para korban kebakaran. Kebakaran tersebut menghanguskan delapan rumah sehingga menyebabkan 28 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah daerah memberikan bantuan berupa bahan pokok serta pakaian karena sangat dibutuhkan. Bahan pokok untuk membantu pemenuhan konsumsi sehari-hari, sedangkan pakaian untuk digunakan para korban karena umumnya mereka tidak sempat menyelamatkan harta benda.
Baca juga: Kapal perintis jadi opsi angkutan tambahan pemudik di Pelabuhan Sampit
Setiap rumah yang terbakar juga akan dibantu sebesar Rp10 juta yang saat ini bantuannya sedang diproses. Bantuan tersebut diharapkan setidaknya bisa meringankan beban para korban kebakaran.
Terkait status lahan di lokasi kebakaran tersebut yang ternyata milik pemerintah daerah, Halikinnor tidak menampiknya. Selama ini warga memanfaatkan lahan itu dengan status hak pakai.
Untuk itu Halikinnor memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk menginventarisasi batas aset lahan tersebut. Ini penting untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terhadap aset tersebut ke depannya.
"Kita akan pelajari itu tapi kita juga akan memperhatikan mereka yang mengalami musibah kebakaran ini, nanti juga bagaimana apakah nanti bisa dicarikan lokasi lain atau bagaimana. Kita lihat nanti perkembangannya," demikian Halikinnor.
Sementara itu para korban kebakaran tampak gembira dan berterima kasih atas kedatangan bupati sekaligus membawa bantuan. Mereka berharap bisa segera membangun kembali tempat tinggal di lokasi tersebut.
Baca juga: Pemilih di Kotim bertambah signifikan menjadi 305.835 orang
Baca juga: Paskibraka sekaligus Duta Pancasila, seleksi semakin berat
Baca juga: Kebakaran hanguskan delapan rumah di kawasan padat penduduk di Sampit
"Itu pasti ditata nanti. Makanya saya minta kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk melihat terkait aset ini. Kalau memang mau dibangun maka harus ditata betul supaya jangan menjadi kawasan kumuh atau nanti mungkin ada penggunaan lain," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis.
Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan sejumlah kepala satuan organisasi perangkat daerah, datang ke lokasi kebakaran. Dia juga mengunjungi korban kebakaran yang ditampung di rumah dinas camat Baamang.
Dia berterima kasih kepada Camat Baamang Sufiansyah karena berinisiatif untuk sementara menampung korban kebakaran di rumah dinasnya. Kebetulan rumah dinas camat memang belum ditempati sehingga bisa dimanfaatkan sementara.
Saat di lokasi kebakaran, Halikinnor menyerahkan bantuan kepada para korban kebakaran. Kebakaran tersebut menghanguskan delapan rumah sehingga menyebabkan 28 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah daerah memberikan bantuan berupa bahan pokok serta pakaian karena sangat dibutuhkan. Bahan pokok untuk membantu pemenuhan konsumsi sehari-hari, sedangkan pakaian untuk digunakan para korban karena umumnya mereka tidak sempat menyelamatkan harta benda.
Baca juga: Kapal perintis jadi opsi angkutan tambahan pemudik di Pelabuhan Sampit
Setiap rumah yang terbakar juga akan dibantu sebesar Rp10 juta yang saat ini bantuannya sedang diproses. Bantuan tersebut diharapkan setidaknya bisa meringankan beban para korban kebakaran.
Terkait status lahan di lokasi kebakaran tersebut yang ternyata milik pemerintah daerah, Halikinnor tidak menampiknya. Selama ini warga memanfaatkan lahan itu dengan status hak pakai.
Untuk itu Halikinnor memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk menginventarisasi batas aset lahan tersebut. Ini penting untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terhadap aset tersebut ke depannya.
"Kita akan pelajari itu tapi kita juga akan memperhatikan mereka yang mengalami musibah kebakaran ini, nanti juga bagaimana apakah nanti bisa dicarikan lokasi lain atau bagaimana. Kita lihat nanti perkembangannya," demikian Halikinnor.
Sementara itu para korban kebakaran tampak gembira dan berterima kasih atas kedatangan bupati sekaligus membawa bantuan. Mereka berharap bisa segera membangun kembali tempat tinggal di lokasi tersebut.
Baca juga: Pemilih di Kotim bertambah signifikan menjadi 305.835 orang
Baca juga: Paskibraka sekaligus Duta Pancasila, seleksi semakin berat
Baca juga: Kebakaran hanguskan delapan rumah di kawasan padat penduduk di Sampit