Palangka Raya (ANTARA) - PT Bank Mandiri Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan dana Rp30 miliar untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat di daerah itu selama periode Ramadhan hingga Lebaran 1444 Hijriah.
"Pada periode Ramadhan-Idul Fitri ini, telah kita distribusikan uang tunai sekitar Rp30 miliar ke 26 cabang Bank Mandiri di Kalteng," kata Area Head Bank Mandiri Wilayah Kalteng, Suprijanto di Palangka Raya, Kamis.
Selain itu, dana ini juga untuk memaksimalkan pengisian uang tunai di mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimiliki perbankan dan juga untuk memenuhi permintaan pecahan uang baru oleh masyarakat.
Dia mengajak masyarakat untuk selalu teliti dalam menerima atau membelanjakan uang guna menghindari peredaran uang palsu saat Ramadhan dan Idul Fitri. Caranya dengan senantiasa menerapkan pola 3D atau dilihat, diraba dan diterawang.
Saat dilihat uang asli terdapat benang pengaman dan pada teknologi "Optically Variable Magnetic Ink" (OVMI), tinta dapat berubah warna. Kemudian saat diraba terdapat kode tunanetra dan terdapat permukaan kasar. Saat diterawang terdapat gambar saling isi.
Masyarakat diajak merawat uang rupiah dan diminta tidak merusak rupiah dengan 5J, yakni jangan membasahi, jangan mencoret, jangan melipat, jangan distaples dan jangan diremas.
Baca juga: Bank Kalteng raih dua penghargaan dalam Digitech Award 2023
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah (BI Kalteng), Taufik Saleh mengatakan, pada Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah, menyiapkan uang senilai Rp2,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan dana tunai masyarakat.
"Tahun ini kami galakkan kegiatan 'Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri' Serambi 2023. Melalui layanan kas keliling bersama seluruh perbankan dengan uang tunai Rp2,5 triliun," kata Taufik Saleh.
Pada layanan penukaran uang pecahan itu, BI Kalteng bersama seluruh perbankan di Kalteng menyiapkan 47 titik atau lokasi yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah.
Dia juga meminta pihak perbankan di provinsi setempat memperbaharui uang di dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Tujuannya agar uang kertas yang beredar di masyarakat semakin berkualitas.
Baca juga: BI Kalteng: Kenaikan tarif dan harga komoditas tertentu jelang lebaran perlu diwaspadai
"Pada periode Ramadhan-Idul Fitri ini, telah kita distribusikan uang tunai sekitar Rp30 miliar ke 26 cabang Bank Mandiri di Kalteng," kata Area Head Bank Mandiri Wilayah Kalteng, Suprijanto di Palangka Raya, Kamis.
Selain itu, dana ini juga untuk memaksimalkan pengisian uang tunai di mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimiliki perbankan dan juga untuk memenuhi permintaan pecahan uang baru oleh masyarakat.
Dia mengajak masyarakat untuk selalu teliti dalam menerima atau membelanjakan uang guna menghindari peredaran uang palsu saat Ramadhan dan Idul Fitri. Caranya dengan senantiasa menerapkan pola 3D atau dilihat, diraba dan diterawang.
Saat dilihat uang asli terdapat benang pengaman dan pada teknologi "Optically Variable Magnetic Ink" (OVMI), tinta dapat berubah warna. Kemudian saat diraba terdapat kode tunanetra dan terdapat permukaan kasar. Saat diterawang terdapat gambar saling isi.
Masyarakat diajak merawat uang rupiah dan diminta tidak merusak rupiah dengan 5J, yakni jangan membasahi, jangan mencoret, jangan melipat, jangan distaples dan jangan diremas.
Baca juga: Bank Kalteng raih dua penghargaan dalam Digitech Award 2023
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah (BI Kalteng), Taufik Saleh mengatakan, pada Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah, menyiapkan uang senilai Rp2,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan dana tunai masyarakat.
"Tahun ini kami galakkan kegiatan 'Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri' Serambi 2023. Melalui layanan kas keliling bersama seluruh perbankan dengan uang tunai Rp2,5 triliun," kata Taufik Saleh.
Pada layanan penukaran uang pecahan itu, BI Kalteng bersama seluruh perbankan di Kalteng menyiapkan 47 titik atau lokasi yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah.
Dia juga meminta pihak perbankan di provinsi setempat memperbaharui uang di dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Tujuannya agar uang kertas yang beredar di masyarakat semakin berkualitas.
Baca juga: BI Kalteng: Kenaikan tarif dan harga komoditas tertentu jelang lebaran perlu diwaspadai