Jakarta (ANTARA) - Sejumlah koleksi barang mengagumkan milik mendiang vokalis band Queen, Freddie Mercury mulai dari sisir kumis, kostum panggung, sampai tiruan mahkota raja siap dipamerkan di London, New York, Los Angeles dan Hong Kong, sebelum akhirnya dilelang pada September mendatang.
The Guardian, Rabu, melaporkan diantara barang koleksi milik Freddie Mercury adalah lirik tulisan tangan lagu 'We are the Champions", lukisan era Victoria, tiruan mahkota St. Edward yang akan dikenakan oleh Raja Charles pada penabalan akhir pekan depan, lengkap dengan jubah terbuat dari beludru merah, bulu palsu, dan berlian imitasi.
Freddie Mercury mengenakan set pakaian tersebut kala membawakan lagu terakhir "God Save the Queen" sekaligus mengakhiri penampilan live bersama Queen di Knebworth pada tahun 1986.
Pameran di Galeri Sotheby London pada Agustus mendatang yang bertepatan dengan perayaan hari jadi Freddie Mercury ke-77 tahun itu akan menghadirkan sebanyak sekitar 1.500 barang dari Garden Lodge, tempat tinggal Freddie di Kensington selama sebulan terakhir sebelum wafat pada 24 November 1991. Selama lebih dari 30 tahun, lokasi tersebut seolah tak pernah tersentuh layaknya sebuah kuil suci bagi sang superstar legendaris yang meninggal pada usia 45 tahun.
Kepala penjualan Galeri Sotheby London, David MacDonald mengatakan bahwa koleksi milik Freddie Mercury merupakan manifestasi dari kreativitas berselera tinggi dari sejumlah karya seni terbaik seniman lintas-abad dan negara.
"Seperti boneka khas Russia, Garden Lodge mengungkapkan lapis demi lapis harta karun selama beberapa bulan terakhir yang membawa kami dalam petualangan gemilang dari imajinasi Freddie. Membuka pintu ke tempat yang sangat istimewa yaitu rumah tersebut, memberikan kita akses ke balik panggung terakhir dunianya," kata MacDonald
Beberapa koleksi Freddie yang akan dipamerikan termasuk sisir kumis perak bermerek Tiffany & Co, 11 lukisan cat air karya seniman art-deco Russia Erté, sebuah lukisan tahun 1880 karya James Jacques Tissot yang ditaksir berharga hingga 600.000 pound sterling atau Rp11 miliar, dan gitar akustik Martin D-35 1975 dengan case asli.
Sebelum kepergiannya, sang vokalis flamboyan memang menitipkan Garden Lodge kepada salah satu sosok yang paling dekat dan terpercaya yaitu Mary Austin. Menurut Austin dia merasa gembira memiliki hak istimewa untuk hidup dikelilingi semua hal indah yang dicintai Freddie selama bertahun-tahun.
"Tetapi waktu berlalu, dan telah tiba bagi saya untuk mengambil keputusan sulit untuk menutup bab yang sangat istimewa ini dalam hidup," kata Austin
Dia menggambarkan Freddie sebagai seorang kolektor luar biasa dan cerdas yang menunjukkan bahwa terdapat keindahan dan kesenangan dalam segala hal.
"Saya berharap (pameran dan lelang) akan menjadi kesempatan untuk membagi banyak sisi Freddie baik yang terpublikasi maupun pribadi, serta untuk lebih memahami dan merayakan, semangatnya yang unik dan indah bagi dunia," kata Austin menambahkan.
Mary Austin dikabarkan akan menyumbangkan hasil lelang tersebut untuk lembaga Mercury Phoenix Trust dan Elton John Aids Foundation.
Penerjemah: Ahmad Faishal Adnan
The Guardian, Rabu, melaporkan diantara barang koleksi milik Freddie Mercury adalah lirik tulisan tangan lagu 'We are the Champions", lukisan era Victoria, tiruan mahkota St. Edward yang akan dikenakan oleh Raja Charles pada penabalan akhir pekan depan, lengkap dengan jubah terbuat dari beludru merah, bulu palsu, dan berlian imitasi.
Freddie Mercury mengenakan set pakaian tersebut kala membawakan lagu terakhir "God Save the Queen" sekaligus mengakhiri penampilan live bersama Queen di Knebworth pada tahun 1986.
Pameran di Galeri Sotheby London pada Agustus mendatang yang bertepatan dengan perayaan hari jadi Freddie Mercury ke-77 tahun itu akan menghadirkan sebanyak sekitar 1.500 barang dari Garden Lodge, tempat tinggal Freddie di Kensington selama sebulan terakhir sebelum wafat pada 24 November 1991. Selama lebih dari 30 tahun, lokasi tersebut seolah tak pernah tersentuh layaknya sebuah kuil suci bagi sang superstar legendaris yang meninggal pada usia 45 tahun.
Kepala penjualan Galeri Sotheby London, David MacDonald mengatakan bahwa koleksi milik Freddie Mercury merupakan manifestasi dari kreativitas berselera tinggi dari sejumlah karya seni terbaik seniman lintas-abad dan negara.
"Seperti boneka khas Russia, Garden Lodge mengungkapkan lapis demi lapis harta karun selama beberapa bulan terakhir yang membawa kami dalam petualangan gemilang dari imajinasi Freddie. Membuka pintu ke tempat yang sangat istimewa yaitu rumah tersebut, memberikan kita akses ke balik panggung terakhir dunianya," kata MacDonald
Beberapa koleksi Freddie yang akan dipamerikan termasuk sisir kumis perak bermerek Tiffany & Co, 11 lukisan cat air karya seniman art-deco Russia Erté, sebuah lukisan tahun 1880 karya James Jacques Tissot yang ditaksir berharga hingga 600.000 pound sterling atau Rp11 miliar, dan gitar akustik Martin D-35 1975 dengan case asli.
Sebelum kepergiannya, sang vokalis flamboyan memang menitipkan Garden Lodge kepada salah satu sosok yang paling dekat dan terpercaya yaitu Mary Austin. Menurut Austin dia merasa gembira memiliki hak istimewa untuk hidup dikelilingi semua hal indah yang dicintai Freddie selama bertahun-tahun.
"Tetapi waktu berlalu, dan telah tiba bagi saya untuk mengambil keputusan sulit untuk menutup bab yang sangat istimewa ini dalam hidup," kata Austin
Dia menggambarkan Freddie sebagai seorang kolektor luar biasa dan cerdas yang menunjukkan bahwa terdapat keindahan dan kesenangan dalam segala hal.
"Saya berharap (pameran dan lelang) akan menjadi kesempatan untuk membagi banyak sisi Freddie baik yang terpublikasi maupun pribadi, serta untuk lebih memahami dan merayakan, semangatnya yang unik dan indah bagi dunia," kata Austin menambahkan.
Mary Austin dikabarkan akan menyumbangkan hasil lelang tersebut untuk lembaga Mercury Phoenix Trust dan Elton John Aids Foundation.
Penerjemah: Ahmad Faishal Adnan