Pulang Pisau (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang bertemu dan berdialog langsung dengan sejumlah petani yang turut menjadi bagian dari program food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu (29/4/2023).
Bertemu dan berdialog yang telah dilakukan untuk kesekian kali ini perlu merupakan salah satu upaya melihat sejauh mana dampak program food estate kepada masyarakat, terkhusus para petani di daerah ini, kata Teras Narang didampingi Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang saat berada di Desa Belanti Siam.
"Ternyata, keberadaan food estate memberikan banyak manfaat sekaligus berdampak besar terhadap peningkatan hasil panen padi para petani. Kalau sebelumnya panen padi per hektare maksimal empat ton, sekarang mencapai lima hingga tujuh ton," ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, memasarkan gabah kering padi yang dipanen para petani di lokasi food estate pun semakin mudah, dan harga semakin bersaing seiring membaiknya infrastruktur jalan dan jembatan.
"Tetapi, biarpun begitu, masih ada beberapa hal yang tetap perlu mendapat perhatian serius agar program food estate ini semakin berkembang pesat," ungkap Teras Narang.
Senator asal Kalteng itu menyebut, pemeliharaan dan perbaikan serta pembangunan irigasi berupa saluran primer, sekunder, tersier dan kuarter masih harus menjadi perhatian serius. Sebab, dari hasil pantauan di lapangan dan informasi yang disampaikan para petani, saluran irigasi belum terbangun secara baik dan sesuai harapan.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait perlu terus menerus melakukan pelatihan peningkatan kapasitas, baik itu operator dan perbaikan alsintan, termasuk menambah wawasan bagaimana pola atau cara membentuk dan mengelola koperasi secara optimal di kalangan petani di lokasi food estate.
"Ketersediaan pupuk, khususnya yang bersubsidi, tetap masih harus menjadi perhatian. Para petani di lokasi food estate masih mengeluhkan ketersediaan pupuk bersubsidi ini," kata Teras Narang.
Anggota DPD RI Agustin Teras Narang berharap pemerintah pusat turut memberikan perhatian kepada peternak itik di Desa Belanti Siam sekalipun tidak masuk lokasi proyek food estate. ANTARA/Jaya WM.
Selain itu, keberadaan para petani maupun peternak yang tidak masuk dalam areal proyek food estate di Kabupaten Pulang Pisau, juga perlu diperhatikan. Sebab, ada banyak para petani dan peternak yang lahannya tidak begitu jauh dari lokasi food estate, memerlukan dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat.
Mantan Anggota DPR RI periode 1999-2004 dan 2004-2005 ini pun mencontohkan peternak itik di Desa Belanti Siam, yang sekarang ini memerlukan dukungan dan bantuan pemerintah. Di mana peternak di Desa Belanti Siam ini memiliki itik yang jumlahnya mencapai ribuan ekor, namun kewalahan akan mahalnya harga pakan.
"Peternak itik ini berharap pemerintah memberikan dukungan pembuatan pabrik pakan. Diperkirakan dananya mencapai Rp200 juta. Bersyukur, Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang akan berupaya keras membantu pembuatan pakan pabrik itu," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Seimbangkan pengembangan pertanian di dalam dan luar food estate Kalteng
Baca juga: Teras Narang dorong pemuda di Kalteng ikut program calon petani unggulan Kementan
Baca juga: Pengelolaan SDA pasca berakhirnya izin jangan menimbulkan masalah bagi daerah
Bertemu dan berdialog yang telah dilakukan untuk kesekian kali ini perlu merupakan salah satu upaya melihat sejauh mana dampak program food estate kepada masyarakat, terkhusus para petani di daerah ini, kata Teras Narang didampingi Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang saat berada di Desa Belanti Siam.
"Ternyata, keberadaan food estate memberikan banyak manfaat sekaligus berdampak besar terhadap peningkatan hasil panen padi para petani. Kalau sebelumnya panen padi per hektare maksimal empat ton, sekarang mencapai lima hingga tujuh ton," ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, memasarkan gabah kering padi yang dipanen para petani di lokasi food estate pun semakin mudah, dan harga semakin bersaing seiring membaiknya infrastruktur jalan dan jembatan.
"Tetapi, biarpun begitu, masih ada beberapa hal yang tetap perlu mendapat perhatian serius agar program food estate ini semakin berkembang pesat," ungkap Teras Narang.
Senator asal Kalteng itu menyebut, pemeliharaan dan perbaikan serta pembangunan irigasi berupa saluran primer, sekunder, tersier dan kuarter masih harus menjadi perhatian serius. Sebab, dari hasil pantauan di lapangan dan informasi yang disampaikan para petani, saluran irigasi belum terbangun secara baik dan sesuai harapan.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait perlu terus menerus melakukan pelatihan peningkatan kapasitas, baik itu operator dan perbaikan alsintan, termasuk menambah wawasan bagaimana pola atau cara membentuk dan mengelola koperasi secara optimal di kalangan petani di lokasi food estate.
"Ketersediaan pupuk, khususnya yang bersubsidi, tetap masih harus menjadi perhatian. Para petani di lokasi food estate masih mengeluhkan ketersediaan pupuk bersubsidi ini," kata Teras Narang.
Selain itu, keberadaan para petani maupun peternak yang tidak masuk dalam areal proyek food estate di Kabupaten Pulang Pisau, juga perlu diperhatikan. Sebab, ada banyak para petani dan peternak yang lahannya tidak begitu jauh dari lokasi food estate, memerlukan dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat.
Mantan Anggota DPR RI periode 1999-2004 dan 2004-2005 ini pun mencontohkan peternak itik di Desa Belanti Siam, yang sekarang ini memerlukan dukungan dan bantuan pemerintah. Di mana peternak di Desa Belanti Siam ini memiliki itik yang jumlahnya mencapai ribuan ekor, namun kewalahan akan mahalnya harga pakan.
"Peternak itik ini berharap pemerintah memberikan dukungan pembuatan pabrik pakan. Diperkirakan dananya mencapai Rp200 juta. Bersyukur, Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang akan berupaya keras membantu pembuatan pakan pabrik itu," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Seimbangkan pengembangan pertanian di dalam dan luar food estate Kalteng
Baca juga: Teras Narang dorong pemuda di Kalteng ikut program calon petani unggulan Kementan
Baca juga: Pengelolaan SDA pasca berakhirnya izin jangan menimbulkan masalah bagi daerah