Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah menghadirkan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan guna meningkatkan semangat wirausaha mahasiswa.
"Wujud nyata kolaborasi mahasiswa UMPR dengan Kementerian Perdagangan adalah dijadwalkannya kedatangan Mandag Zulkifli Hasan dalam Kegiatan 'Night Market' pada 2 Juni mendatang," kata Ketua Panitia, Hendri MPd di Palangka Raya, Jumat.
Berpusat di Kampus Utama UMPR, Jalan RTA Milono, Palangka Raya, Menteri Perdagangan juga akan memberikan semangat pada mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan sehingga mampu menembus zaman, termasuk menciptakan peluang usaha.
Kedatangan Menteri Perdagangan dirangkai dengan "Hasupa Hasundau" atau pertemuan bersama mahasiswa, alumni, warga Muhammadiyah dan masyarakat umum.
Pergelaran "Night Market" ini menampilkan 100 lapak kewirausahaan mahasiswa UMPR terdiri dari kuliner dan kerajinan dan sebagainya. Kemudian juga akan disediakan 3.000 voucher gratis yang bisa di tukarkan di stand bazar mahasiswa sebesar Rp15.000 per voucher.
"Pak Zulkifli direncanakan juga akan mengunjungi gerai jualan mahasiswa. Acara itu juga dimeriahkan penampilan pentas seni sejak pukul 15.00 WIB," katanya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Dr Muhammad Yusuf mengatakan, bazar akan menampilkan aneka produk olahan kelompok mahasiswa kewirausahaan dari enam fakultas yang ada di UMPR.
"Nanti 'Insya Allah' kegiatan dirangkai pertemuan bernuansa pasar malam dengan Bapak Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan serta menampilkan nara sumber Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UMPR Kandidat Doktor Farid Zaki," kata Yusuf.
Baca juga: Akademisi: Mahasiswa tak harus membuat skripsi untuk jadi SDM unggul
Rektor UMPR melanjutkan, tema pembahasan yang diangkat pada pertemuan dengan Menteri Perdagangan nanti, masih terkait berbagai hal menyangkut terobosan peningkatan kualitas mahasiswa.
Menurut Yusuf, mahasiswa saat ini dihadapkan dengan keniscayaan bahwa bukan lagi yang terkuat yang akan menang. Tetapi, mereka yang punya daya adaptasi yang kuat yang akan bertahan.
"Karena itu, perlu paradigma baru yang dapat menjadikan mahasiswa layaknya perenang handal dalam mengarungi samudra kompleksitas dunia kerja yang penuh ketidakpastian. UMPR terus berupaya menciptakan paradigma baru itu,” kata Yusuf.
Dia mengatakan, nuansa kebatinan mahasiswa di era sekarang perlu diperkuat dengan terobosan dalam metode pembelajaran yg mampu mensinergikan ilmu murni dengan ilmu terapan agar dapat melintasi dan melampaui zaman.
Salah satu terobosan baru yang mulai direalisasikan UMPR untuk menciptakan paradigma tersebut adalah penggantian skripsi sebagai syarat utama kelulusan mahasiswa. Skripsi maupun tesis kini dapat diganti mahasiswa menjadi publikasi jurnal ilmiah.
“Hal ini penting agar alumni punya nilai tambah dan nilai tawar (bargaining value) agar tidak ‘gagap’ memasuki gegap gempita kompleksitas dunia kerja,” papar Yusuf.
Berbagai terobosan pendidikan serta perkembangan terkini dunia kemahasiswaan di era teknologi dan informasi juga akan ditelaah dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan.
Hal itu diharapkan dapat menjadi dorongan bagi mahasiswa, khususnya peserta didik UMPR untuk mulai menyiapkan diri menjadi praktisi dalam profesi antimainstream dewasa ini.
“UMPR berupaya menjadi pelopor dalam mewujudkan hal ini semua sekaligus menjadi brand baru universitas yang gemar memproduksi lulusan-lulusan yg berkompeten untuk menjawab sekaligus melampaui laju teknologi dan gerak lincah perubahan zaman,” katanya.
Baca juga: UMPR gelar kompetisi proposal bisnis tingkat mahasiswa
Baca juga: ICMI: Lulus tanpa skripsi berikan kebebasan mahasiswa berekspresi
Baca juga: Anjar Mahasiswa UMPR pertama lulus tanpa skripsi sepulang dari Spanyol
"Wujud nyata kolaborasi mahasiswa UMPR dengan Kementerian Perdagangan adalah dijadwalkannya kedatangan Mandag Zulkifli Hasan dalam Kegiatan 'Night Market' pada 2 Juni mendatang," kata Ketua Panitia, Hendri MPd di Palangka Raya, Jumat.
Berpusat di Kampus Utama UMPR, Jalan RTA Milono, Palangka Raya, Menteri Perdagangan juga akan memberikan semangat pada mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan sehingga mampu menembus zaman, termasuk menciptakan peluang usaha.
Kedatangan Menteri Perdagangan dirangkai dengan "Hasupa Hasundau" atau pertemuan bersama mahasiswa, alumni, warga Muhammadiyah dan masyarakat umum.
Pergelaran "Night Market" ini menampilkan 100 lapak kewirausahaan mahasiswa UMPR terdiri dari kuliner dan kerajinan dan sebagainya. Kemudian juga akan disediakan 3.000 voucher gratis yang bisa di tukarkan di stand bazar mahasiswa sebesar Rp15.000 per voucher.
"Pak Zulkifli direncanakan juga akan mengunjungi gerai jualan mahasiswa. Acara itu juga dimeriahkan penampilan pentas seni sejak pukul 15.00 WIB," katanya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Dr Muhammad Yusuf mengatakan, bazar akan menampilkan aneka produk olahan kelompok mahasiswa kewirausahaan dari enam fakultas yang ada di UMPR.
"Nanti 'Insya Allah' kegiatan dirangkai pertemuan bernuansa pasar malam dengan Bapak Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan serta menampilkan nara sumber Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UMPR Kandidat Doktor Farid Zaki," kata Yusuf.
Baca juga: Akademisi: Mahasiswa tak harus membuat skripsi untuk jadi SDM unggul
Rektor UMPR melanjutkan, tema pembahasan yang diangkat pada pertemuan dengan Menteri Perdagangan nanti, masih terkait berbagai hal menyangkut terobosan peningkatan kualitas mahasiswa.
Menurut Yusuf, mahasiswa saat ini dihadapkan dengan keniscayaan bahwa bukan lagi yang terkuat yang akan menang. Tetapi, mereka yang punya daya adaptasi yang kuat yang akan bertahan.
"Karena itu, perlu paradigma baru yang dapat menjadikan mahasiswa layaknya perenang handal dalam mengarungi samudra kompleksitas dunia kerja yang penuh ketidakpastian. UMPR terus berupaya menciptakan paradigma baru itu,” kata Yusuf.
Dia mengatakan, nuansa kebatinan mahasiswa di era sekarang perlu diperkuat dengan terobosan dalam metode pembelajaran yg mampu mensinergikan ilmu murni dengan ilmu terapan agar dapat melintasi dan melampaui zaman.
Salah satu terobosan baru yang mulai direalisasikan UMPR untuk menciptakan paradigma tersebut adalah penggantian skripsi sebagai syarat utama kelulusan mahasiswa. Skripsi maupun tesis kini dapat diganti mahasiswa menjadi publikasi jurnal ilmiah.
“Hal ini penting agar alumni punya nilai tambah dan nilai tawar (bargaining value) agar tidak ‘gagap’ memasuki gegap gempita kompleksitas dunia kerja,” papar Yusuf.
Berbagai terobosan pendidikan serta perkembangan terkini dunia kemahasiswaan di era teknologi dan informasi juga akan ditelaah dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan.
Hal itu diharapkan dapat menjadi dorongan bagi mahasiswa, khususnya peserta didik UMPR untuk mulai menyiapkan diri menjadi praktisi dalam profesi antimainstream dewasa ini.
“UMPR berupaya menjadi pelopor dalam mewujudkan hal ini semua sekaligus menjadi brand baru universitas yang gemar memproduksi lulusan-lulusan yg berkompeten untuk menjawab sekaligus melampaui laju teknologi dan gerak lincah perubahan zaman,” katanya.
Baca juga: UMPR gelar kompetisi proposal bisnis tingkat mahasiswa
Baca juga: ICMI: Lulus tanpa skripsi berikan kebebasan mahasiswa berekspresi
Baca juga: Anjar Mahasiswa UMPR pertama lulus tanpa skripsi sepulang dari Spanyol