Jakarta (ANTARA) - Mitsubishi Colt L300 agar bisa awet hingga belasan tahun ternyata membutuhkan perawatan yang relatif mudah yakni dengan rutin mengganti oli, menurut Sekretaris Komunitas AE Reog Ponorogo (Komunitas pengguna L300) Amin Tohari.
"Sebenarnya kalau perawatan sangat gampang, yang penting perawatan oli tertib lalu filter oli, solar. Insha Allah sudah enak banget," kata dia saat ditemui di sela Kopdarnas Mitsubishi L300 di Kota Yogyakarta, Minggu.
Amin mengatakan pergantian oli biasanya dilakukan setiap 4000 - 5000 km sekali. Bersamaan dengan oli, para pemilik L300 juga disarankan ikut mengganti filter oli dan filter solar.
"Paling sekitar 4000 - 5000 km sudah diganti semua, yang penting pergantian oli sama dengan filter oli dan solar, karena filter oli dan solar tenaganya L300 itu sendiri. Insha Allah mesinnya awet. Enak juga tarikannya," kata dia.
Baca juga: MMKSI berikan program penjualan khusus Colt L300 selama September
Amin membeli L300 sekitar 11 tahun silam dengan harga sekitar Rp140 jutaan dengan tujuan untuk mengangkut ternak kambing dan sapi dari Ponorogo menuju Semarang dan Kendal.
Mobil niaga itu kemudian dia modifikasi sedemikian rupa antara lain dengan mengganti bumper, menambahkan rak besi di bagian belakang untuk mengangkut ternak, menambahkan audio, televisi di bagian depan, mengganti pelg dan atap kabin.
Sebagai pemanis, Amin juga menambahkan sejumlah stiker dan salah satunya terletak di kaca pintu kanan dengan tulisan "Mobil Angsuran Bukan Mobil Warisan", yang menurut dia menegaskan dirinya bukan pewaris melainkan perintis.
Dia mengeluarkan kocek sekitar Rp15-20 juta untuk modifikasi ini. Setahun lalu, mobil kreasinya ditawar dengan harga Rp130 jutaan, angka yang menurut tak terlalu jatuh.
"Kalau L300 tidak tergantung tahun sebenarnya. Tahun tua tetapi kalau masih bagus harganya bisa mahal. Harga L300 tetap stabil. Waktu saya beli Rp140-145 juta, tahun 2022 ditawar Rp130 juta kan turunnya enggak banyak, tidak terlalu jatuh.
Berbicara lebih lanjut mengenai perawatan mobil, pengusaha logistik sekaligus pemilik L300 asal Bulusan, Ngaglik, Sleman, Lies Maryono mengatakan hal senada dengan Amin. Dia juga berbicara mengenai pentingnya pergantian oli secara rutin.
"Biasanya 5000 km itu rutin ganti oli. Kalau untuk jarak jauh kan riskan kalau hitung bulan. Baru dua minggu sudah ganti oli sudah biasa," ujar dia yang juga menekankan pentingnya perawatan pada kaki-kaki depan dan belakang mobil. Lies berpendapat armada L300 relatif bersahabat khususnya untuk urusan perawatan. Untuk satu armada keluaran tahun 2012 yang dia pakai saat ini sejak tiga tahun terakhir masih dalam performa yang sangat oke.
“Dan mobilitasnya sudah sangat tinggi. Pas saya beli KM-nya masih di bawah 50.000 km. Sekarang sudah 160.000 KM. Dan benar-benar masih oke. Mesin kendaraan L300 ini terbilang bandel. Enggak gampang rewel," demikian ujar dia.
"Sebenarnya kalau perawatan sangat gampang, yang penting perawatan oli tertib lalu filter oli, solar. Insha Allah sudah enak banget," kata dia saat ditemui di sela Kopdarnas Mitsubishi L300 di Kota Yogyakarta, Minggu.
Amin mengatakan pergantian oli biasanya dilakukan setiap 4000 - 5000 km sekali. Bersamaan dengan oli, para pemilik L300 juga disarankan ikut mengganti filter oli dan filter solar.
"Paling sekitar 4000 - 5000 km sudah diganti semua, yang penting pergantian oli sama dengan filter oli dan solar, karena filter oli dan solar tenaganya L300 itu sendiri. Insha Allah mesinnya awet. Enak juga tarikannya," kata dia.
Baca juga: MMKSI berikan program penjualan khusus Colt L300 selama September
Amin membeli L300 sekitar 11 tahun silam dengan harga sekitar Rp140 jutaan dengan tujuan untuk mengangkut ternak kambing dan sapi dari Ponorogo menuju Semarang dan Kendal.
Mobil niaga itu kemudian dia modifikasi sedemikian rupa antara lain dengan mengganti bumper, menambahkan rak besi di bagian belakang untuk mengangkut ternak, menambahkan audio, televisi di bagian depan, mengganti pelg dan atap kabin.
Sebagai pemanis, Amin juga menambahkan sejumlah stiker dan salah satunya terletak di kaca pintu kanan dengan tulisan "Mobil Angsuran Bukan Mobil Warisan", yang menurut dia menegaskan dirinya bukan pewaris melainkan perintis.
Dia mengeluarkan kocek sekitar Rp15-20 juta untuk modifikasi ini. Setahun lalu, mobil kreasinya ditawar dengan harga Rp130 jutaan, angka yang menurut tak terlalu jatuh.
"Kalau L300 tidak tergantung tahun sebenarnya. Tahun tua tetapi kalau masih bagus harganya bisa mahal. Harga L300 tetap stabil. Waktu saya beli Rp140-145 juta, tahun 2022 ditawar Rp130 juta kan turunnya enggak banyak, tidak terlalu jatuh.
Berbicara lebih lanjut mengenai perawatan mobil, pengusaha logistik sekaligus pemilik L300 asal Bulusan, Ngaglik, Sleman, Lies Maryono mengatakan hal senada dengan Amin. Dia juga berbicara mengenai pentingnya pergantian oli secara rutin.
"Biasanya 5000 km itu rutin ganti oli. Kalau untuk jarak jauh kan riskan kalau hitung bulan. Baru dua minggu sudah ganti oli sudah biasa," ujar dia yang juga menekankan pentingnya perawatan pada kaki-kaki depan dan belakang mobil. Lies berpendapat armada L300 relatif bersahabat khususnya untuk urusan perawatan. Untuk satu armada keluaran tahun 2012 yang dia pakai saat ini sejak tiga tahun terakhir masih dalam performa yang sangat oke.
“Dan mobilitasnya sudah sangat tinggi. Pas saya beli KM-nya masih di bawah 50.000 km. Sekarang sudah 160.000 KM. Dan benar-benar masih oke. Mesin kendaraan L300 ini terbilang bandel. Enggak gampang rewel," demikian ujar dia.