Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menilai bahwa peringatan Hari Pancasila yang akan kembali diperingati pada 1 Juni 2023, momentum yang tepat bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merenungi makna dari lima sila secara hakiki.
Merenungkan kembali itu diperlukan karena Bangsa Indonesia telah sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar atau Ideologi Negara, kata Teras Narang melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Rabu.
"Apalagi Pancasila merupakan pemersatu bangsa, pandangan hidup bermasyarakat dan bernegara di Indonesia," tambahnya.
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu, merenungkan lima sila dalam Pancasila ini sebagai upaya untuk melihat apakah masih dimaknai secara hakiki atau sesungguhnya oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terus dilaksanakan dan bagaimana progresnya sampai saat ini.
Teras Narang mengatakan, apabila dari perenungan itu ada sila dari pancasila yang belum atau kurang terlaksana dengan baik, harus dijadikan evaluasi sekaligus motivasi untuk mengarahkan dan melaksanakannya kembali secara serius serta sungguh-sungguh.
"Kita tidak perlu sedih atau malu mengakuinya. Justru hal belum terlaksana itu, harus menjadi motivasi bagi kita untuk memperbaiki, agar kedepannya sesuai dengan apa yang dicita-citakan dari lahirnya Pancasila," kata dia.
Baca juga: Buka Diklat KMHDI, Teras Narang ingatkan pentingnya perencanaan dan pengawasan
Senator asal Kalteng ini juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak pernah berhenti, apalagi bosan menggelorakan Pancasila. Sebab, Pancasila adalah hadiah terindah dari Tuhan Yang Maha Esa melalui para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Mari dengan Hari Pancasila 1 Juni 2023, kita ingatkan dan gelorakan kembali makna hakiki dari keberadaan Pancasila.
Selamat Hari Pancasila. Maju dan sejahtera lah NKRI," demikian Teras Narang.
Baca juga: Senator Kalteng minta pengamanan wilayah laut diperjelas secara hukum
Baca juga: Kemajuan Kalteng sudah terlihat, Teras Narang beri pesan di HUT ke-66
Baca juga: Jadikan Kebangkitan Nasional momentum memperkuat gotong royong dan kebersamaan
Merenungkan kembali itu diperlukan karena Bangsa Indonesia telah sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar atau Ideologi Negara, kata Teras Narang melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Rabu.
"Apalagi Pancasila merupakan pemersatu bangsa, pandangan hidup bermasyarakat dan bernegara di Indonesia," tambahnya.
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu, merenungkan lima sila dalam Pancasila ini sebagai upaya untuk melihat apakah masih dimaknai secara hakiki atau sesungguhnya oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terus dilaksanakan dan bagaimana progresnya sampai saat ini.
Teras Narang mengatakan, apabila dari perenungan itu ada sila dari pancasila yang belum atau kurang terlaksana dengan baik, harus dijadikan evaluasi sekaligus motivasi untuk mengarahkan dan melaksanakannya kembali secara serius serta sungguh-sungguh.
"Kita tidak perlu sedih atau malu mengakuinya. Justru hal belum terlaksana itu, harus menjadi motivasi bagi kita untuk memperbaiki, agar kedepannya sesuai dengan apa yang dicita-citakan dari lahirnya Pancasila," kata dia.
Baca juga: Buka Diklat KMHDI, Teras Narang ingatkan pentingnya perencanaan dan pengawasan
Senator asal Kalteng ini juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak pernah berhenti, apalagi bosan menggelorakan Pancasila. Sebab, Pancasila adalah hadiah terindah dari Tuhan Yang Maha Esa melalui para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Mari dengan Hari Pancasila 1 Juni 2023, kita ingatkan dan gelorakan kembali makna hakiki dari keberadaan Pancasila.
Selamat Hari Pancasila. Maju dan sejahtera lah NKRI," demikian Teras Narang.
Baca juga: Senator Kalteng minta pengamanan wilayah laut diperjelas secara hukum
Baca juga: Kemajuan Kalteng sudah terlihat, Teras Narang beri pesan di HUT ke-66
Baca juga: Jadikan Kebangkitan Nasional momentum memperkuat gotong royong dan kebersamaan