Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengajak seluruh lapisan masyarakat, terkhusus kaum muda di seluruh Indonesia, agar memaknai dan menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2023, momentum semakin memperkuat gotong royong dan kebersamaan.
Semangat gotong royong dan kebersamaan merupakan modal penting dalam upaya Bangsa Indonesia membangun bangsa dan mencapai tujuan bernegara, kata Teras Narang melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Sabtu.
"Inilah arah nasionalisme Indonesia yang bermula dari kebangkitan nasional tahun 1908, yang digerakkan mula-mula oleh perkumpulan Budi Utomo dan digelorakan pada Kongres Pemuda tahun 1928 serta memuncak pada momen Kemerdekaan Indonesia," tambahnya.
Mantan Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu pun menekankan pentingnya seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, khususnya generasi muda, memegang teguh landasan berkebangsaan dan nasionalisme. Empat pilar yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pun mesti terus dijaga.
Teras Narang mengatakan itulah bentuk nasionalisme Bangsa Indonesia yang pengejewantahannya dalam hidup berbangsa berupa wujud pembangunan secara nyata dan berkelanjutan.
"Semoga momen kebangkitan nasional mampu menggerakkan kebangkitan dari daerah-daerah untuk Indonesia. Dari semua kita, khususnya generasi muda Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Ditanya siswa soal Indonesia Negara rasis, ini respons Teras Narang
Menurut Anggota Komite II DPD RI itu, para pendiri Negara Indonesia, telah meletakkan pondasi yang sangat baik dalam melihat berbagai dinamika dan perbedaan di negara ini, yakni empat pilar kebangsaan tersebut.
Dia mengatakan empat pilar kebangsaan ini jika diamalkan seluruh rakyat Indonesia, akan mampu menghadapi berbagai permasalahan internal dan eksternal, bahkan menghilangkan permasalahan rasis. Hal itu dapat dilihat dari sila-sila yang tercantum dalam Pancasila, makna ataupun arti dari Bhineka Tunggal Ika yang menyebutkan bahwa berbeda-beda namun tetap satu.
"Dalam UUD 1945 juga sangat jelas bahwa kedudukan seluruh rakyat Indonesia sama, baik hak maupun kewajiban. Kita pun, sekalipun tinggal di daerah atau provinsi yang berbeda, tetap dalam bingkai NKRI. Untuk itulah, mari kita lebih memahami dan mengamalkan empat pilar kebangsaan ini," demikian Teras Narang.
Baca juga: Saya paling tidak suka DPD RI dianggap lemah, kata Teras Narang
Baca juga: Bertemu kades se-Barsel, Teras Narang tegaskan akan selalu memberi edukasi
Baca juga: Langkah warga Mentaren II membudidayakan ikan patut dicontoh, kata Teras Narang
Semangat gotong royong dan kebersamaan merupakan modal penting dalam upaya Bangsa Indonesia membangun bangsa dan mencapai tujuan bernegara, kata Teras Narang melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Sabtu.
"Inilah arah nasionalisme Indonesia yang bermula dari kebangkitan nasional tahun 1908, yang digerakkan mula-mula oleh perkumpulan Budi Utomo dan digelorakan pada Kongres Pemuda tahun 1928 serta memuncak pada momen Kemerdekaan Indonesia," tambahnya.
Mantan Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu pun menekankan pentingnya seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, khususnya generasi muda, memegang teguh landasan berkebangsaan dan nasionalisme. Empat pilar yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pun mesti terus dijaga.
Teras Narang mengatakan itulah bentuk nasionalisme Bangsa Indonesia yang pengejewantahannya dalam hidup berbangsa berupa wujud pembangunan secara nyata dan berkelanjutan.
"Semoga momen kebangkitan nasional mampu menggerakkan kebangkitan dari daerah-daerah untuk Indonesia. Dari semua kita, khususnya generasi muda Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Ditanya siswa soal Indonesia Negara rasis, ini respons Teras Narang
Menurut Anggota Komite II DPD RI itu, para pendiri Negara Indonesia, telah meletakkan pondasi yang sangat baik dalam melihat berbagai dinamika dan perbedaan di negara ini, yakni empat pilar kebangsaan tersebut.
Dia mengatakan empat pilar kebangsaan ini jika diamalkan seluruh rakyat Indonesia, akan mampu menghadapi berbagai permasalahan internal dan eksternal, bahkan menghilangkan permasalahan rasis. Hal itu dapat dilihat dari sila-sila yang tercantum dalam Pancasila, makna ataupun arti dari Bhineka Tunggal Ika yang menyebutkan bahwa berbeda-beda namun tetap satu.
"Dalam UUD 1945 juga sangat jelas bahwa kedudukan seluruh rakyat Indonesia sama, baik hak maupun kewajiban. Kita pun, sekalipun tinggal di daerah atau provinsi yang berbeda, tetap dalam bingkai NKRI. Untuk itulah, mari kita lebih memahami dan mengamalkan empat pilar kebangsaan ini," demikian Teras Narang.
Baca juga: Saya paling tidak suka DPD RI dianggap lemah, kata Teras Narang
Baca juga: Bertemu kades se-Barsel, Teras Narang tegaskan akan selalu memberi edukasi
Baca juga: Langkah warga Mentaren II membudidayakan ikan patut dicontoh, kata Teras Narang