Sampit (ANTARA) - Kehadiran Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diharapkan mampu mendorong tumbuh usaha berbasis syariah. 

"Kotawaringin Timur memang penduduknya mayoritas muslim, hampir bahkan di atas 70 persen. Makanya ekonomi berbasis syariah yang ditawarkan ini sangat cocok dengan Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu. 

Harapan itu disampaikan Halikinnor saat pelantikan Pengurus Daerah MES Kabupaten Kotawaringin Timur yang diketuai Fajrurrahman yang juga Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur. 

Menurut Halikinnor, kehadiran usaha berbasis syariah sangat potensial dan strategis sesuai kebutuhan masyarakat. MES diharapkan ambil bagian untuk aktif membantu pelaku usaha.

Beberapa tahun lalu pernah terjadi demo di Sampit akibat isu terkait makanan. Hal seperti ini bisa dicegah jika produk yang dipasarkan disertai dengan legalisasi kehalalan. 

MES bisa membantu pelaku usaha agar bisa lebih mudah mengurus berbagai administrasi, termasuk sertifikasi halal. Ini akan sangat membantu pelaku usaha dan dampaknya terhadap pengembangan usaha masyarakat. 

"Saya yakin dan percaya bahwa MES dan pemerintah daerah dalam mengembangkan program ini nanti tinggal melakukan kerja sama dengan instansi terkait dan ini merupakan langkah yang nyata untuk lebih memahami transaksi berbasis syariah," demikian Halikinnor. 

Ketua Pengurus Daerah MES Kotawaringin Timur, Fajrurrahman mengatakan, sejak saya dipercaya dan dipilih menjadi ketua, secara pribadi dia berharap bisa membawa perubahan pada MES Kotawaringin Timur ini. 

Baca juga: Bahasa Sampit diharapkan diajarkan sejak dini di sekolah

Hal ini tentu bukan perkara yang mudah, tetapi dengan semangat kebersamaan dan gotong royong atau semangat "habaring hurung" maka semuanya diyakini akan terasa ringan. 

Fajrurrahman memastikan program yang akan dijalankan untuk periode ini akan bersentuhan langsung dengan ekonomi masyarakat. Misalnya, di Kotawaringin Timur ini banyak hotel dan penginapan, maka bisa saja ke depannya penginapan itu dibuat label penginapan syariah atau hotel syariah. 

Selain itu bisa pula program UMKM berbasis syariah. Paling tidak ada satu UMKM yang akan dibina bekerja sama dengan instansi terkait. 

UMKM berbasis syariah setidaknya selama kepemimpinan periode ini akan ada satu UMKM yang akan dibina bekerja sama dengan kelompok UMKM, dan difasilitasi mengenai barang yang akan dipajang untuk memenuhi kategori syariah. 

Selain itu ada pula keinginan mendorong penggilingan pentol, pemotongan hewan dan unit usaha lainnya yang berbasis syariah. Pemerintah daerah akan memfasilitasi semua itu. 

Bisa juga nantinya MES mencoba untuk bisa bekerja sama dengan kafe-kafe yang ada di Sampit ini. Kegiatannya misalnya menggelar seminar atau dialog masalah ekonomi berbasis syariah dengan menghadirkan orang yang ahli di bidang tersebut agar orang tidak tabu dengan sistem ekonomi berbasis syariah tersebut. 

Menurut Fajrurrahman, program itu tentunya melihat situasi dan kondisi di lapangan. MES akan masuk ke ranah tersebut. Program yang akan dilaksanakan itu tentu, menjadi penyemangat dalam melaksanakan organisasi. 

"Tentu, kami meminta arahan dan dukungan kepada Bupati Kotim Halikinnor untuk bisa merealisasikan semuanya itu dengan harapan ekonomi berbasis syariah itu bisa dikenal, terlebih lagi diterapkan pada saat ini, khususnya di Bumi Habaring Hurung," demikian Fajrurrahman. 

Baca juga: Bupati Kotim sebut lansia bukanlah beban

Baca juga: Bupati Kotim serahkan bantuan ambulans untuk GKE Sampit

Baca juga: Disnakertrans Kotim jajaki pelatihan kerja untuk tenaga kontrak daerah

Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024