Miami, AS (ANTARA) - Jenama ponsel pintar asal China, Realme, dikabarkan tengah menimbang untuk mundur dari pasar Jerman akibat adanya sengketa paten.
Hal itu disebabkan oleh langkah hukum yang diambil oleh Nokia terhadap Perusahaan BBK Electronics yang menaungi Realme.
Mengutip Gizmochina, Selasa, gugatan serupa di 2021 juga telah menyebabkan jenama lainnya yang juga dimiliki BBK Electronics yaitu OPPO dan OnePlus hengkang dari Negeri Panzer itu.
Adapun gugatan yang dilayangkan Nokia ialah BBK Electronics telah menggunakan teknologi yang dipatenkannya untuk memproses sinyal 4G dan 5G tanpa membayar lisensi.
Baca juga: realme akan luncurkann C53 NFC di Indonesia pada 15 Juni
Untuk kasus OPPO dan OnePlus pada Agustus 2022, pengadilan Jerman memutuskan untuk mendukung Nokia dan memerintahkan Oppo dan OnePlus untuk menghentikan penjualan ponsel pintarnya di Jerman.
Pengadilan memutuskan bahwa perusahaan tersebut telah melanggar dua paten esensial standar (SEP) Nokia. Paten ini sangat penting untuk pengoperasian jaringan 4G dan 5G.
Memang Realme tidak secara eksplisit menyatakan keluar dari pasar Jerman, namun laporan teranyar mengungkapkan jenama mengisyaratkan kemungkinan tersebut.
Laporan itu mengungkap Realme tengah berniat memfokuskan penjualannya di negara Eropa lainnya seperti Italia, Polandia, Spanyol, dan Balkan.
Di samping itu, faktor lain yang memperkuat mundurnya Realme di Jerman ialah adanya pelambatan bisnis secara signifikan yang memperbesar potensi jenama tersebut untuk mundur dari pasar.
Meski begitu, perusahaan masih menunggu kabar positif terkait negosiasi lisensi dengan Nokia sebelum dapat melanjutkan upaya pemasaran di Jerman.
Baca juga: Penampakan ponsel baru dari Realme 11 Pro dan Pro+
Baca juga: realme 10 Pro 5G edisi Coca Cola segera rilis di Indonesia
Baca juga: Spesifikasi seri realme 11 Pro terungkap di TENAA
Hal itu disebabkan oleh langkah hukum yang diambil oleh Nokia terhadap Perusahaan BBK Electronics yang menaungi Realme.
Mengutip Gizmochina, Selasa, gugatan serupa di 2021 juga telah menyebabkan jenama lainnya yang juga dimiliki BBK Electronics yaitu OPPO dan OnePlus hengkang dari Negeri Panzer itu.
Adapun gugatan yang dilayangkan Nokia ialah BBK Electronics telah menggunakan teknologi yang dipatenkannya untuk memproses sinyal 4G dan 5G tanpa membayar lisensi.
Baca juga: realme akan luncurkann C53 NFC di Indonesia pada 15 Juni
Untuk kasus OPPO dan OnePlus pada Agustus 2022, pengadilan Jerman memutuskan untuk mendukung Nokia dan memerintahkan Oppo dan OnePlus untuk menghentikan penjualan ponsel pintarnya di Jerman.
Pengadilan memutuskan bahwa perusahaan tersebut telah melanggar dua paten esensial standar (SEP) Nokia. Paten ini sangat penting untuk pengoperasian jaringan 4G dan 5G.
Memang Realme tidak secara eksplisit menyatakan keluar dari pasar Jerman, namun laporan teranyar mengungkapkan jenama mengisyaratkan kemungkinan tersebut.
Laporan itu mengungkap Realme tengah berniat memfokuskan penjualannya di negara Eropa lainnya seperti Italia, Polandia, Spanyol, dan Balkan.
Di samping itu, faktor lain yang memperkuat mundurnya Realme di Jerman ialah adanya pelambatan bisnis secara signifikan yang memperbesar potensi jenama tersebut untuk mundur dari pasar.
Meski begitu, perusahaan masih menunggu kabar positif terkait negosiasi lisensi dengan Nokia sebelum dapat melanjutkan upaya pemasaran di Jerman.
Baca juga: Penampakan ponsel baru dari Realme 11 Pro dan Pro+
Baca juga: realme 10 Pro 5G edisi Coca Cola segera rilis di Indonesia
Baca juga: Spesifikasi seri realme 11 Pro terungkap di TENAA