Muara Teweh (ANTARA) - Seorang PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Mariani (45) warga Muara Teweh tak henti-hentinya mengucapkan syukur atas hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tengah keluarganya. 

Pasalnya, hingga saat ini, ia harus menemani putra tercinta, Faiz (8) untuk berjuang dalam sakit talasemia yang diderita sejak tahun 2018.

“Saya sekeluarga mengucapkan terima kasih dan bersyukur, adanya program JKN sangat membantu pengobatan yang dijalani anak saya selama empat tahun ini, manfaat yang tak terhingga telah terbukti dirasakan dengan pengobatan yang telah dijamin dari Program JKN sejak 2018 sehingga tidak ada keluar biaya sama sekali,” ucap Mariani di Muara Teweh, Senin.

Bercerita pertama kali didiagnosa sakit talasemia , pada tahun 2018 lalu, Mariani membawa anaknya berobat ke RSUD Muara Teweh karena demam tinggi yang tidak kunjung turun.

“Saat itu di rawat inap di RSUD Muara Teweh karena Faiz demam tinggi, tapi setelah beberapa hari demamnya belum juga bisa turun, sehingga dilakukan pemeriksaan darah dan terlihat dari kadar hemoglobin (Hb) dibawah kadar normal, atas dasar tersebut saya melakukan pemeriksaan lebih lanjut di banjarmasin hingga akhirnya Faiz didiagnosa talasemia ,” terangnya secara singkat.

Talasemia  sendiri dikenal kondisi medis yang disebabkan oleh kelainan genetik sehingga tubuh tidak cukup memiliki hemoglobin atau sel darah merah. Di mana, hemoglobin ini memiliki peranan penting untuk membawa oksigen yang dibutuhkan ke seluruh anggota tubuh.

Disamping dari setiap kekhawatiran Mariani dalam perkembangan kondisi kesehatan anaknya, adanya Program JKN menjadi ketenangan tersendiri Mariani untuk selalu semangat dalam menjalani pengobatan anaknya.

“Kondisi Faiz saat Hb-nya rendah dan perlu transfusi darah terlihat mukanya pucat, bibir mulai membiru dan badan lemas, rasanya sangat khawatir dengan kondisi kesehatannya, Program JKN menjadi penyemangat saya dalam setiap menjalani pengobatannya,” terang Mariani dengan mata yang berkaca-kaca

Setidaknya sebanyak dua kantong darah , kini transfusi darah rutin dijalani oleh Faiz setiap bulannya.

“Setiap bulannya transfusi di RSUD Muara Teweh sebanyak dua kantong, dalam proses transfusi tersebut harus menjalani rawat inap satu sampai dua hari melihat kondisi dari jantung dan fisik Faiz,” ungkapnya.

Dalam mengakses layanan kesehatan dari Program JKN, Mariani yang telah terdaftar dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Pegawai Negeri Sipil di salah satu instansi Kabupaten Barito Utara mengaku pelayanan yang diberikan juga setara dan tidak ada perbedaan dengan pasien lainnya.

“Tidak terhitung banyaknya pengobatan yang telah dijalani dan manfaat yang dirasakan, pengalaman saya  dalam mengakses layanan Program JKN di rumah sakit baik di RSUD Muara Teweh hingga ke rumah sakit yang ada di luar daerah, tidak ada perbedaan layanan atau diskriminasi dengan pasien umum atau pasien lainnya,” tutur Mariani.

Dari setiap iuran yang dibayarkan, Mariani mengakui tidak seberapa dibandingkan manfaat yang telah dirasakan. Mariani pun berharap agar Program JKN senantiasa selalu ada karena manfaat yang dirasakan olehnya juga telah banyak dirasakan masyarakat termasuk sesama komunitas pasien talasemia.

“Saya sekeluarga sangat berharap akan Program JKN karena masih sangat diperlukan untuk pengobatan yang akan dijalani ke depan, hal ini juga yang menjadi harapan dari teman-teman komunitas pasien talasemia di Muara Teweh, kesan positif dan manfaat yang didapat dari Program JKN sudah terbukti nyata, gotong royong Program JKN dalam membantu sesama,” kata dia. 


 

Pewarta : Kasriadi
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024