Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat sudah terjadi 56 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama periode Januari hingga akhir Juni 2023.
"Dari awal Januari sampai 29 Juni ini ada 56 kasus karhutla dengan total luas lahan yang terbakar 29,74 hektare lebih," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Jumat.
Ia menduga, penyebab awal kebakaran tersebut karena adanya unsur kesengajaan dari masyarakat. Namun, guna memastikan dugaan itu, pihak berwenang yang melakukan penyelidikan.
Emi mengatakan, dari lima kecamatan yang ada, kasus Karhutla didominasi terjadi di wilayah Kecamatan Jekan Raya, diikuti Kecamatan Sabangau, Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Bukit Batu. Sementara di Kecamatan Rakumpit, sampai saat ini tidak terdeteksi adanya kasus kebakaran lahan.
Dalam upaya melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, petugas pemadam kebakaran pemerintah dan swakarsa mendapat tantangan tersendiri. Kondisi ini karena wilayah yang terbakar merupakan lahan gambut.
"Keadaan lahan yang kering karena tidak adanya guyuran hujan selama beberapa pekan terakhir, juga membuat lahan kering dan mudah tersulut dan menyebarkan api," katanya.
Baca juga: Kesbangpol ajak ormas berpartisipasi aktif sukseskan Pemilu 2024
Wanita berhijab itu mengatakan, dalam rangka deteksi dini, pihaknya juga melakukan patroli rutin secara langsung, terutama di wilayah-wilayah yang dinyatakan rawan seperti lahan kosong.
BPBD "Kota Cantik" juga gencar melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai cara mulai memanfaatkan media sosial, sosialisasi langsung ataupun dengan menyebarkan selebaran imbauan.
Sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin meminta jajarannya, terutama dinas terkait untuk merencanakan strategi antisipasi dan penanganan karhutla.
Pihak terkait yang dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) "Kota Cantik" mempersiapkan sarana dan prasarana dalam rangka melakukan tindakan penyelamatan bagi warga yang terdampak.
Dalam rangka mendukung antisipasi dan penanganan karhutla, BPBD Kota Palangka Raya, menggandeng sejumlah pihak terkait melibatkan 300 personel dalam upaya antisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Polda Kalimantan Tengah sita 14 kilogram sabu
Baca juga: Balai Karantina: Sapi masuk Kalteng meningkat hingga 55,84 persen
Baca juga: Legislator Palangka Raya: Agenda olahraga jadi sarana strategis tingkatkan perekonomian
"Dari awal Januari sampai 29 Juni ini ada 56 kasus karhutla dengan total luas lahan yang terbakar 29,74 hektare lebih," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Jumat.
Ia menduga, penyebab awal kebakaran tersebut karena adanya unsur kesengajaan dari masyarakat. Namun, guna memastikan dugaan itu, pihak berwenang yang melakukan penyelidikan.
Emi mengatakan, dari lima kecamatan yang ada, kasus Karhutla didominasi terjadi di wilayah Kecamatan Jekan Raya, diikuti Kecamatan Sabangau, Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Bukit Batu. Sementara di Kecamatan Rakumpit, sampai saat ini tidak terdeteksi adanya kasus kebakaran lahan.
Dalam upaya melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, petugas pemadam kebakaran pemerintah dan swakarsa mendapat tantangan tersendiri. Kondisi ini karena wilayah yang terbakar merupakan lahan gambut.
"Keadaan lahan yang kering karena tidak adanya guyuran hujan selama beberapa pekan terakhir, juga membuat lahan kering dan mudah tersulut dan menyebarkan api," katanya.
Baca juga: Kesbangpol ajak ormas berpartisipasi aktif sukseskan Pemilu 2024
Wanita berhijab itu mengatakan, dalam rangka deteksi dini, pihaknya juga melakukan patroli rutin secara langsung, terutama di wilayah-wilayah yang dinyatakan rawan seperti lahan kosong.
BPBD "Kota Cantik" juga gencar melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai cara mulai memanfaatkan media sosial, sosialisasi langsung ataupun dengan menyebarkan selebaran imbauan.
Sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin meminta jajarannya, terutama dinas terkait untuk merencanakan strategi antisipasi dan penanganan karhutla.
Pihak terkait yang dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) "Kota Cantik" mempersiapkan sarana dan prasarana dalam rangka melakukan tindakan penyelamatan bagi warga yang terdampak.
Dalam rangka mendukung antisipasi dan penanganan karhutla, BPBD Kota Palangka Raya, menggandeng sejumlah pihak terkait melibatkan 300 personel dalam upaya antisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Polda Kalimantan Tengah sita 14 kilogram sabu
Baca juga: Balai Karantina: Sapi masuk Kalteng meningkat hingga 55,84 persen
Baca juga: Legislator Palangka Raya: Agenda olahraga jadi sarana strategis tingkatkan perekonomian