Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Reja Framika mengatakan, kesadaran dalam keberagaman dan toleransi harus terus dipupuk agar selalu terjaga dan harmonis di tengah-tengah masyarakat.
"Dengan kesadaran tersebut diharapkan jangan sampai ada tindakan kekerasan karena perbedaan keyakinan. Hidup toleran dan saling menghormati di tengah masyarakat yang heterogen harus menjadi kewajaran dan kesadaran kita bersama," katanya di Palangka Raya.
Anggota DPRD yang tergabung di Komisi B tersebut menuturkan, hal utama yang paling penting untuk dilakukan adalah saling menghargai sesama umat manusia. Saling menghargai akan menghindarkan dari masalah karena akan sama-sama mawas diri.
Di dalam perspektif hak asasi manusia (HAM), prinsip saling menghargai dan menghormati merupakan pilar yang penting dalam merawat keberagaman.
"Kita semua harus sadar bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya. Ini sudah diatur Undang-Undang dan pahami makna Pancasila dengan baik," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD: Operasi pasar murah mampu tekan inflasi di Palangka Raya
Ditambahkan politisi PSI Kota Palangka Raya itu, masyarakat di daerah setempat sudah sangat cerdas dan tidak mudah diadu domba dengan isu persoalan agama.
Segenap elemen masyarakat di 'Kota Cantik' ini cepat mengantisipasi apabila terjadi kegaduhan yang dapat merugikan masyarakat yang berdomisili di ibu kota provinsi setempat.
"Mari kita jaga kerukunan antar umat beragama yang selama ini sudah terpelihara dengan baik selama ini," ajak Reja Framika.
Selama ini Pemerintah Kota Palangka Raya bersama pemangku kepentingan lainnya selalu bahu-membahu menjaga situasi keamanan di daerah setempat.
Kepolisian di daerah setempat juga tidak tinggal diam, apabila ada hal-hal yang berpotensi dapat merusak kamtibmas, seperti unggahan melalui media sosial. Kepolisian setempat segera menindaklanjutinya, sehingga video yang bisa memecah belah antar umat beragama tidak memicu konflik di daerah setempat.
"Dengan kesadaran tersebut diharapkan jangan sampai ada tindakan kekerasan karena perbedaan keyakinan. Hidup toleran dan saling menghormati di tengah masyarakat yang heterogen harus menjadi kewajaran dan kesadaran kita bersama," katanya di Palangka Raya.
Anggota DPRD yang tergabung di Komisi B tersebut menuturkan, hal utama yang paling penting untuk dilakukan adalah saling menghargai sesama umat manusia. Saling menghargai akan menghindarkan dari masalah karena akan sama-sama mawas diri.
Di dalam perspektif hak asasi manusia (HAM), prinsip saling menghargai dan menghormati merupakan pilar yang penting dalam merawat keberagaman.
"Kita semua harus sadar bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya. Ini sudah diatur Undang-Undang dan pahami makna Pancasila dengan baik," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD: Operasi pasar murah mampu tekan inflasi di Palangka Raya
Ditambahkan politisi PSI Kota Palangka Raya itu, masyarakat di daerah setempat sudah sangat cerdas dan tidak mudah diadu domba dengan isu persoalan agama.
Segenap elemen masyarakat di 'Kota Cantik' ini cepat mengantisipasi apabila terjadi kegaduhan yang dapat merugikan masyarakat yang berdomisili di ibu kota provinsi setempat.
"Mari kita jaga kerukunan antar umat beragama yang selama ini sudah terpelihara dengan baik selama ini," ajak Reja Framika.
Selama ini Pemerintah Kota Palangka Raya bersama pemangku kepentingan lainnya selalu bahu-membahu menjaga situasi keamanan di daerah setempat.
Kepolisian di daerah setempat juga tidak tinggal diam, apabila ada hal-hal yang berpotensi dapat merusak kamtibmas, seperti unggahan melalui media sosial. Kepolisian setempat segera menindaklanjutinya, sehingga video yang bisa memecah belah antar umat beragama tidak memicu konflik di daerah setempat.