Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menilai unit kedua C-130J Super Hercules buatan perusahaan Amerika Serikat Lockheed Martin sesuai ekspektasi pemerintah.

Prabowo, selepas menyerahkan unit kedua C-130J Super Hercules kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, lanjut mencoba terbang joyflight dengan pesawat baru itu memutari kawasan sekitar Jakarta.

“Saya kira ekspektasinya sesuai ya. Ini kan pengalaman (TNI) Angkatan Udara. Kita menggunakan C130 Hercules sudah cukup banyak, kalau tidak salah ya hampir 63 tahun,” kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, selepas sesi terbang joyflight dengan Pesawat C-130J Super Hercules.

Prabowo lanjut menjelaskan saat ini TNI AU diperkuat oleh 31 pesawat Hercules seri B dan H, ditambah oleh dua unit pesawat baru C-130J Super Hercules. Nantinya sampai awal 2024, dijadwalkan ada tiga unit C-130J Super Hercules yang didatangkan dari pabrik Lockheed Martin di Mariette, Georgia, AS. Dengan demikian, total Hercules yang memperkuat TNI AU ada 36 unit.

Walaupun demikian, empat Hercules seri B rencananya bakal pensiun.

“Seri B akan di-phase out. Ada empat berarti 31 plus 5 ada 36, kurangi 4. Jadi, 32. Dan, saya kira kebutuhan kita masih cukup mungkin butuh lebih banyak angkutan,” kata Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Menhan RI lanjut menjelaskan Hercules punya peran krusial dalam pertahanan Indonesia dan membantu operasi-operasi di luar perang seperti misalnya untuk operasi kemanusiaan.

“Kita butuh untuk operasi pertahanan, tetapi juga untuk operasi kemanusiaan, kalau ada bencana kemanusiaan kemarin kita evakuasi dari Afghanistan menggunakan Hercules. Kita kirim juga ke Myanmar,” kata Menhan RI.

Oleh karena itu, Hercules kerap dijuluki workhorse karena kemampuannya yang serba bisa.

“Ada banyak kegunaan dari Hercules, (maka itu) disebut sebagai workhorse. (Ini) sangat-sangat bermanfaat untuk mendukung operasi kemanusiaan, pembangunan, dan sebagainya,” kata dia.

Pesawat C-130J Super Hercules TNI AU dibuat oleh Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat. Unit kedua pesawat itu, yang nomor ekornya A-1340, diantar dari pabrik Lockheed Martin bulan lalu, dan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 28 Juni 2023.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI pada 2019 resmi membeli lima unit C-130J Super Hercules dari Lockheed Martin. Lima pesawat itu dijadwalkan tiba secara bertahap di Tanah Air pada 2023 sampai dengan awal 2024.

Unit pertama C-130J Super Hercules tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada 6 Maret 2023. Unit ketiga sampai kelima dijadwalkan tiba ke Tanah Air pada Juli 2023, Oktober 2023, dan Januari 2023.

Kelima pesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pesawat Super Hercules C-130J memiliki panjang 34,69 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter, sementara panjang kompartemen kargonya 16,9 meter, lebar 3,12 meter, dan tinggi 2,74 meter.

Pesawat teranyar TNI AU C-130J Super Hercules itu dapat membawa beban maksimal hingga hampir 20.000 kilogram atau hampir 20 ton. C-130J Super Hercules juga dapat mengangkut 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung.

Pesawat C-130J Super Hercules memiliki peningkatan fitur dari tipe pendahulunya misalnya peningkatan sistem perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo. Ada juga perbaikan sistem flight station yang lebih canggih dan sistem avionik digital terintegrasi penuh.

Pesawat baru TNI AU itu pun telah dilengkapi dengan tampilan layar head-up dan teknologi navigasi canggih yang mencakup sistem navigasi inersia ganda dan GPS.

Kecepatan maksimal pesawat C-130J Super Hercules mencapai 660 kilometer per jam pada ketinggian 6.706 meter dan tenaganya diperoleh dari empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang bisa menghasilkan daya 4.700 tenaga kuda.

Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024