Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Habib Said Abdul Saleh Al Qadri menyatakan bahwa pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap program koperasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah pusat.
Dukungan tersebut juga karena programnya memfokuskan pada fokus pada pengembangan koperasi sektor riil guna membangun ekonomi anggota dan masyarakat yang lebih luas, kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Senin.
"Dari sisi peluang, koperasi sektor riil ini memiliki banyak potensi dari pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, jasa, pariwisata dan banyak macam usaha lainnya," tambahnya.
Menurutnya, tiap wilayah kota atau kabupaten tentu memiliki potensi unggulan seperti komoditas, kerajinan, destinasi wisata atau lainnya. Koperasi sektor riil harus menjadi pemain utama dalam potensi unggulan tersebut. Tujuannya, agar manfaat dan nilai tambah yang dihasilkan dapat sebesar-besarnya terdistribusi kembali ke anggota dan masyarakat di wilayah tersebut.
Habib Saleh pun mencontohkan upaya yang sedang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, terkait pengembangan pabrik minyak makan merah di beberapa provinsi basis sawit. Di mana Pabrik itu sepenuhnya dimiliki para petani sawit anggota koperasi.
Baca juga: Sekda Bartim tegaskan TPP ASN tahun 2023 segera dibayar
"Dengan pabrik itu, hilirisasi produk dapat dilakukan. Petani sawit tidak lagi hanya menjual tandan buah segar (TBS), namun menikmati nilai tambah dari produk akhir yakni minyak makan merah tersebut," beber dia.
Komoditas unggulan harus dikembangkan, seperti operasi bekerja di hulu dan hilir, sehingga nilai tambah tinggi dan manfaat ke anggota meningkat atau masyarakat.
"Rencananya, Pemkab Bartim juga berupaya menciptakan usaha baru di bidang perkoperasian yakni Pabrik Sawit Mini yang dikelola koperasi," demikian Habib Saleh.
Baca juga: Bupati Bartim resmikan Gereja Katolik Paroki Santo Mikael Tamiang Layang
Baca juga: Jamaah haji Barito Timur disambut suasana haru
Baca juga: Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Bartim 2022 disepakati
Dukungan tersebut juga karena programnya memfokuskan pada fokus pada pengembangan koperasi sektor riil guna membangun ekonomi anggota dan masyarakat yang lebih luas, kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Senin.
"Dari sisi peluang, koperasi sektor riil ini memiliki banyak potensi dari pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, jasa, pariwisata dan banyak macam usaha lainnya," tambahnya.
Menurutnya, tiap wilayah kota atau kabupaten tentu memiliki potensi unggulan seperti komoditas, kerajinan, destinasi wisata atau lainnya. Koperasi sektor riil harus menjadi pemain utama dalam potensi unggulan tersebut. Tujuannya, agar manfaat dan nilai tambah yang dihasilkan dapat sebesar-besarnya terdistribusi kembali ke anggota dan masyarakat di wilayah tersebut.
Habib Saleh pun mencontohkan upaya yang sedang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, terkait pengembangan pabrik minyak makan merah di beberapa provinsi basis sawit. Di mana Pabrik itu sepenuhnya dimiliki para petani sawit anggota koperasi.
Baca juga: Sekda Bartim tegaskan TPP ASN tahun 2023 segera dibayar
"Dengan pabrik itu, hilirisasi produk dapat dilakukan. Petani sawit tidak lagi hanya menjual tandan buah segar (TBS), namun menikmati nilai tambah dari produk akhir yakni minyak makan merah tersebut," beber dia.
Komoditas unggulan harus dikembangkan, seperti operasi bekerja di hulu dan hilir, sehingga nilai tambah tinggi dan manfaat ke anggota meningkat atau masyarakat.
"Rencananya, Pemkab Bartim juga berupaya menciptakan usaha baru di bidang perkoperasian yakni Pabrik Sawit Mini yang dikelola koperasi," demikian Habib Saleh.
Baca juga: Bupati Bartim resmikan Gereja Katolik Paroki Santo Mikael Tamiang Layang
Baca juga: Jamaah haji Barito Timur disambut suasana haru
Baca juga: Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Bartim 2022 disepakati