Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Wilayah Bulog bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berkolaborasi melakukan penguatan pangan, salah satunya dengan mengoptimalkan penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalimantan Tengah Budi Cahyanto di Palangka Raya, Jumat, mengatakan, optimalisasi penyaluran beras SPHP ini juga sekaligus penguatan upaya antisipasi fenomena El Nino yang diperkirakan berdampak terhadap pangan.
"Beras SPHP sesuai petunjuk pusat juga harus bisa ditingkatkan, karena memang fenomena El Nino ini juga tampaknya semakin menguat," terangnya.
Saat ini penyaluran beras SPHP di Kalimantan Tengah per 20 Juli 2023 sudah mencapai 71,64 persen, yakni sebanyak 6.300 ton lebih, dari target sebanyak 8.800 ton.
"Keberadaan beras SPHP di Kalimantan Tengah kian diminati oleh masyarakat, sehingga kami harap juga semakin berkontribusi dalam upaya stabilisasi harga," jelasnya.
Budi Cahyanto menjelaskan, pihaknya berupaya agar penyaluran beras SPHP dapat dilakukan secara merata kepada masyarakat di berbagai daerah di Kalimantan Tengah, melalui mitra mereka seperti Rumah Pangan Kita (RPK), maupun toko-toko yang ada di pasar.
Baca juga: Pemprov Kalteng lengkapi beras lokal dengan sertifikat keamanan pangan
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, pihaknya turut mendorong Bulog agar beras SPHP dapat terdistribusi secara merata ke berbagai daerah di provinsi setempat.
"Agar ketersediaan beras dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kita di Kalimantan Tengah bisa dilakukan dengan baik, termasuk mengantisipasi dampak El Nino terhadap pangan," ucapnya.
Dia mengatakan, beras Program SPHP ini sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, terlebih harganya yang relatif terjangkau dan rasanya juga disukai oleh masyarakat.
Selain itu Pemprov Kalteng juga terus melaksanakan kegiatan operasi pasar melalui penyelenggaraan pasar murah dan pasar penyeimbang, sebagai upaya menjaga stabilisasi harga maupun membantu menjaga daya beli masyarakat.
Baca juga: Ditjen PHL sosialisasikan perdagangan karbon di Kalteng dukung pengendalian iklim
Baca juga: Disdagperin Kalteng bantu pelaku IKM baru kelola dan kembangkan produk
Baca juga: Dirjen PHL: Kalteng memiliki potensi besar dukung penurunan emisi GRK
Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalimantan Tengah Budi Cahyanto di Palangka Raya, Jumat, mengatakan, optimalisasi penyaluran beras SPHP ini juga sekaligus penguatan upaya antisipasi fenomena El Nino yang diperkirakan berdampak terhadap pangan.
"Beras SPHP sesuai petunjuk pusat juga harus bisa ditingkatkan, karena memang fenomena El Nino ini juga tampaknya semakin menguat," terangnya.
Saat ini penyaluran beras SPHP di Kalimantan Tengah per 20 Juli 2023 sudah mencapai 71,64 persen, yakni sebanyak 6.300 ton lebih, dari target sebanyak 8.800 ton.
"Keberadaan beras SPHP di Kalimantan Tengah kian diminati oleh masyarakat, sehingga kami harap juga semakin berkontribusi dalam upaya stabilisasi harga," jelasnya.
Budi Cahyanto menjelaskan, pihaknya berupaya agar penyaluran beras SPHP dapat dilakukan secara merata kepada masyarakat di berbagai daerah di Kalimantan Tengah, melalui mitra mereka seperti Rumah Pangan Kita (RPK), maupun toko-toko yang ada di pasar.
Baca juga: Pemprov Kalteng lengkapi beras lokal dengan sertifikat keamanan pangan
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, pihaknya turut mendorong Bulog agar beras SPHP dapat terdistribusi secara merata ke berbagai daerah di provinsi setempat.
"Agar ketersediaan beras dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kita di Kalimantan Tengah bisa dilakukan dengan baik, termasuk mengantisipasi dampak El Nino terhadap pangan," ucapnya.
Dia mengatakan, beras Program SPHP ini sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, terlebih harganya yang relatif terjangkau dan rasanya juga disukai oleh masyarakat.
Selain itu Pemprov Kalteng juga terus melaksanakan kegiatan operasi pasar melalui penyelenggaraan pasar murah dan pasar penyeimbang, sebagai upaya menjaga stabilisasi harga maupun membantu menjaga daya beli masyarakat.
Baca juga: Ditjen PHL sosialisasikan perdagangan karbon di Kalteng dukung pengendalian iklim
Baca juga: Disdagperin Kalteng bantu pelaku IKM baru kelola dan kembangkan produk
Baca juga: Dirjen PHL: Kalteng memiliki potensi besar dukung penurunan emisi GRK