Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Habib Said Abdul Saleh Al Qadri mengingatkan sekaligus meminta kepada seluruh masyarakat di kabupaten setempat, agar turut berpartisipasi serta tetap memaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang rawan terjadi pada saat musim kemarau.
"Musim kemarau telah tiba, dan kiranya kita semua memahami tentang pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi kondisi cuaca yang kering dan panas seperti sekarang ini," kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, pentingnya kewaspadaan dan kesiapan selama musim kemarau, terutama dalam menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan serta krisis air. Pemkab pun telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan untuk mengurangi risiko bencana, namun kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat juga diperlukan.
Habib Saleh mengatakan bahwa menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah satu langkah awal yang bisa diambil oleh masyarakat dalam menghadapi musim kemarau. Untuk itulah, masyarakat jangan sampai membuang puntung rokok sembarangan, dan memastikan api yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti memasak atau membakar sampah benar-benar padam sebelum meninggalkannya.
Masyarakat Bartim pun harapannya dalam menggunakan air, dapat lebih bijaksana. Sebab, Dalam situasi musim kemarau, sumber air menjadi lebih terbatas, sehingga penggunaan air perlu dikendalikan.
"Tutup keran air saat tidak digunakan, serta memperhatikan kemampuan daya tampung sumur-sumur dan sumber air lainnya, agar tidak mengalami kekeringan," kata Habib Saleh.
Baca juga: PNS Bartim antusias ikut ujian dinas tingkat I dan II
Wabup Bartim itu juga menyampaikan hal penting terkait menjaga hutan dan lahan dari potensi kebakaran. Sebab, warga perlu diingatkan kembali untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena selain dapat menyebabkan bencana kebakaran yang merugikan banyak pihak. Pihak berwenang juga akan meningkatkan patroli di area rawan kebakaran untuk mencegah hal tersebut.
"Seluruh warga kiranya bisa berperan aktif dalam melaporkan situasi darurat dan indikasi kebakaran segera kepada pihak berwenang. Selain itu, kerjasama dan kesadaran masyarakat akan sangat membantu dalam memitigasi dampak musim kemarau yang mungkin terjadi," demikian Habib Saleh.
Baca juga: DPMPTSP: Perizinan berusaha berbasis risiko tingkatkan ekosistem investasi
Baca juga: Pemkab Bartim gandeng BPJS Ketenagakerjaan lindungi 2.235 tenaga non ASN
Baca juga: Kontingen Bartim ikuti 15 cabang olahraga Porprov Kalteng di Sampit
"Musim kemarau telah tiba, dan kiranya kita semua memahami tentang pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi kondisi cuaca yang kering dan panas seperti sekarang ini," kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, pentingnya kewaspadaan dan kesiapan selama musim kemarau, terutama dalam menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan serta krisis air. Pemkab pun telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan untuk mengurangi risiko bencana, namun kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat juga diperlukan.
Habib Saleh mengatakan bahwa menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah satu langkah awal yang bisa diambil oleh masyarakat dalam menghadapi musim kemarau. Untuk itulah, masyarakat jangan sampai membuang puntung rokok sembarangan, dan memastikan api yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti memasak atau membakar sampah benar-benar padam sebelum meninggalkannya.
Masyarakat Bartim pun harapannya dalam menggunakan air, dapat lebih bijaksana. Sebab, Dalam situasi musim kemarau, sumber air menjadi lebih terbatas, sehingga penggunaan air perlu dikendalikan.
"Tutup keran air saat tidak digunakan, serta memperhatikan kemampuan daya tampung sumur-sumur dan sumber air lainnya, agar tidak mengalami kekeringan," kata Habib Saleh.
Baca juga: PNS Bartim antusias ikut ujian dinas tingkat I dan II
Wabup Bartim itu juga menyampaikan hal penting terkait menjaga hutan dan lahan dari potensi kebakaran. Sebab, warga perlu diingatkan kembali untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena selain dapat menyebabkan bencana kebakaran yang merugikan banyak pihak. Pihak berwenang juga akan meningkatkan patroli di area rawan kebakaran untuk mencegah hal tersebut.
"Seluruh warga kiranya bisa berperan aktif dalam melaporkan situasi darurat dan indikasi kebakaran segera kepada pihak berwenang. Selain itu, kerjasama dan kesadaran masyarakat akan sangat membantu dalam memitigasi dampak musim kemarau yang mungkin terjadi," demikian Habib Saleh.
Baca juga: DPMPTSP: Perizinan berusaha berbasis risiko tingkatkan ekosistem investasi
Baca juga: Pemkab Bartim gandeng BPJS Ketenagakerjaan lindungi 2.235 tenaga non ASN
Baca juga: Kontingen Bartim ikuti 15 cabang olahraga Porprov Kalteng di Sampit