Buntok (ANTARA) - Komisi II DPRD Barito Selatan, Kalimantan Tengah meminta pemerintah kabupaten setempat memperbaiki ruas jalan poros penghubung tiga desa yang berada di dua kecamatan.
"Ruas jalan poros tersebut merupakan penghubung dari Desa Majundre menuju Desa Sungai Telang dan Desa Telang Andrau," kata Ketua Komisi II DPRD Barito Selatan, Ensilawatika Wijaya di Buntok, Rabu.
Dia menerangkan, pada ruas jalan tersebut saat ini kondisinya sudah rusak parah dan sangat sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Akibat jalan sulit dilalui, harga kebutuhan pokok pada tiga desa tersebut sangat melonjak dan bahkan harga eceran gas elpiji ukuran tiga kilogram saja sudah mencapai Rp75 ribu," ucapnya.
Selain itu, masyarakat pada tiga desa ini juga mengalami kesulitan dalam membawa hasil perkebunan maupun pertanian keluar dari desa, lantaran rusaknya ruas jalan poros penghubung tiga desa tersebut.
"Karena kondisi jalan rusak, menyebabkan perekonomian warga pada tiga desa ini mengalami keterpurukan," kata politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan itu.
Baca juga: Bunda PAUD Barsel: Usia dini periode emas anak untuk pendidikan
Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dapat memasukan program peningkatan ruas jalan poros tiga desa tersebut dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
"Hal itu guna membuka keterisolasian, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan, sebab, pembangunan bukan hanya di perkotaan saja, akan tetapi juga di perdesaan," tambah dia.
Menurut dia, dengan baiknya kondisi jalan poros itu, masyarakat dari beberapa desa lainnya seperti dari Desa Tanjung Jawa, Talekoi dan Desa Bundar bisa melewati jalan tersebut menuju ibu kota kabupaten.
"Dengan baiknya kondisi jalan itu, tentunya juga akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat terutama pada desa tersebut," tambah Ensilawatika Wijaya.
Karena kata dia, dengan baiknya kondisi jalan, maka akan mempermudah arus transportasi masuknya barang kebutuhan pokok, sehingga harganya akan bisa lebih murah dan terjangkau.
"Begitu juga dengan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat, juga bisa dengan mudah dibawa dan dijual keluar dari desa," tambahnya.
Baca juga: Pemkab berupaya wujudkan Barsel menjadi Kabupaten Layak Anak
Baca juga: Komisi III DPRD Barsel: Pendirian BUMDes agar melihat potensi daerah
Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemkab Barsel adakan pasar murah di Tabak Kanilan
"Ruas jalan poros tersebut merupakan penghubung dari Desa Majundre menuju Desa Sungai Telang dan Desa Telang Andrau," kata Ketua Komisi II DPRD Barito Selatan, Ensilawatika Wijaya di Buntok, Rabu.
Dia menerangkan, pada ruas jalan tersebut saat ini kondisinya sudah rusak parah dan sangat sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Akibat jalan sulit dilalui, harga kebutuhan pokok pada tiga desa tersebut sangat melonjak dan bahkan harga eceran gas elpiji ukuran tiga kilogram saja sudah mencapai Rp75 ribu," ucapnya.
Selain itu, masyarakat pada tiga desa ini juga mengalami kesulitan dalam membawa hasil perkebunan maupun pertanian keluar dari desa, lantaran rusaknya ruas jalan poros penghubung tiga desa tersebut.
"Karena kondisi jalan rusak, menyebabkan perekonomian warga pada tiga desa ini mengalami keterpurukan," kata politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan itu.
Baca juga: Bunda PAUD Barsel: Usia dini periode emas anak untuk pendidikan
Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dapat memasukan program peningkatan ruas jalan poros tiga desa tersebut dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
"Hal itu guna membuka keterisolasian, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan, sebab, pembangunan bukan hanya di perkotaan saja, akan tetapi juga di perdesaan," tambah dia.
Menurut dia, dengan baiknya kondisi jalan poros itu, masyarakat dari beberapa desa lainnya seperti dari Desa Tanjung Jawa, Talekoi dan Desa Bundar bisa melewati jalan tersebut menuju ibu kota kabupaten.
"Dengan baiknya kondisi jalan itu, tentunya juga akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat terutama pada desa tersebut," tambah Ensilawatika Wijaya.
Karena kata dia, dengan baiknya kondisi jalan, maka akan mempermudah arus transportasi masuknya barang kebutuhan pokok, sehingga harganya akan bisa lebih murah dan terjangkau.
"Begitu juga dengan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat, juga bisa dengan mudah dibawa dan dijual keluar dari desa," tambahnya.
Baca juga: Pemkab berupaya wujudkan Barsel menjadi Kabupaten Layak Anak
Baca juga: Komisi III DPRD Barsel: Pendirian BUMDes agar melihat potensi daerah
Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemkab Barsel adakan pasar murah di Tabak Kanilan